Part 19

44 3 0
                                    

    Keesokan harinya. Sakura sudah mempersiapkan semua makanan untuk ia jual kepada rekan kerja Sasuke nanti.

   Dan Sasuke sudah berangkat pagi pagi untuk pemotretan. Ino pun sudah berada di rumahnya.

   " Sakura akhirnya kita bisa menyelesaikannya. Oh ya ayo kita antarkan ini. Cepatan Sakura," kata Ino. " Iya sabarlah sebentar kau ini Ino. Kau gak lihat aku bawa banyak makanan, sebaiknya kau membantuku tau," kata Sakura.

    " Hehehe sorry Sakura. Sini biar kubantu kau. Akan ku pesankan taksi online supaya kita bisa sampai ke tujuan kita," kata Ino. " Iya cepatan pesan," kata Sakura.

    Ino pun memesan taksi online. Beberapa jam kemudian taksi itu pun datang. " Pak kau bawa semua makanan ini. Nanti akan ku kasih tau alamatnya. Bapak tenang aja," kata Ino. Tukang taksi pun mengerti.

   Mereka pun akhirnya pergi ke tempat pemotretan Sasuke. " Kau gak sabar melihat suamimu bekerja hmm? Kalau aku sih ya gak usah diragukan lagi. Jika dia pergi ke tempat kerja, maka aku percaya dia pergi kerja. Apa nanti jualan kita laku? Aku takut Ino," kata Sakura.

   " Jangan pesimis Sakura. Pasti laku jualan kita. Kau jangan khawatir deh," kata Ino. " Baiklah, berapa jam lagi kita sampai nih? Ino setelah nganterin ini, kau akan kemana?" kata Sakura.

    " Mungkin nemani Sai kerja. Ya mumpung aku ke tempat kerjanya ya sekalian aja aku pergi kencan dengannya. Ya walaupun itu agak dekat dengan tempat pemotretan, setidaknya kami akan nyari restoran untuk pergi kencan. Sesekali kau ajaklah suamimu itu," kata Ino.

   " Akan kupikirkan idemu itu Ino. Huft aku gugup Ino piggy," kata Sakura. " Sama aku pun juga gugup Sakura. Baru pertama kali aku memegang duit banyak lagi Sakura. Rasanya aku bahagia Sakura," kata Ino.

   " Ya itu kan selalu ada di otakmu Ino piggy. Kalau urusan uang aja otakmu baru lancar. Kayaknya sebentar lagi kita sampai deh," kata Sakura.

   " Itu pasti Sakura forhead. Uang segala galanya dariku selain suamiku sendiri. Pak nanti didepan kita berhenti disana," kata Ino. " Baik nona akan kuusahakan untuk berhenti disana," kata tukang taksi.

   Akhirnya mereka sampai. Ino pun mengasih uang kepada tukang taksi. Setelah itu mereka masuk. Mereka sudah disambut oleh Sai.

   " Akhirnya kalian datang. Apa kalian kena macet hmm? Oh ya kru kru udah pada kelaparan. Mending kalian masuk aja kesana," kata Sai.

   " Sai kun setelah ini kita keluar ya. Soalnya kita jarang berdua, Sakura nanti kau temani suamimu kerja ya. Ya itung itung kencan berdua. Ya kan Sai," kata Ino.

    " Aku tak kayak kalian tau. Sai ayo bantu aku. Kasian istrimu bawa ini, sekarang giliranmu," kata Sakura. Sai pun membawa makanan yang dibawa oleh mereka.

   Mereka pun akhirnya masuk. " Guys makanannya telah tiba. Mari kita cicipi makanannya," kata Sai. Semua para kru langsung mengambil makanan dari Sai.

   Tak lupa Sasuke mengambil makanannya. " Sasuke itu bukannya istrimu? Kau gak bilang jika istrimu memiliki usaha sendiri. Aku salut melihatnya tau," kata Shion.  

   " Aku pun juga salut melihat istriku berjualan. Ya itung itung buat bantu pengeluaran ku, aku sih tak memaksakan dirinya Shion. Sudahlah setelah ini aku pakai baju apa?" kata Sasuke.

    " Mending samperin istrimu itu. Nanti dia cemburu samaku. Aku tak pingin dia salah paham dengan kita," kata Shion. " Baiklah aku kesana dulu," kata Sasuke.

    Sasuke pun menghampiri Sakura. " Kukira Ini saja yang datang kesini, ternyata kau juga ikut bersamanya. Ayo kita kesana. Kita buktikan jika kita sudah menikah, aku akan mengenalkan dirimu pada dunia ini," kata Sasuke sambil menarik tangan Sakura.

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang