Part 8

58 2 0
                                    

   Shion dan Utakata pun datang. " Hai Sasuke, akhirnya kita bertemu lagi. Wah ada Sakura juga, pas lah kita ngobrolin ini. Umm apa kuberitahu aja Sasuke tentang rencana kita di Amerika hmm?" kata Utakata.

   " Aku sih terserah Utakata san aja deh. Aku lagian gak bisa nolak. Bagaimana menurutmu, Sasuke san?" kata Sakura. " Aku tunggu perintah atasanku aja, Utakata. Ayo pesan makanan. Aku sudah sangat lapar," kata Sasuke.

   " Sebenarnya apa rencana kalian? Apa itu melibatkan diriku? Dan siapa kau? Apa kau pacarnya Sasuke?" kata Shion. " Pacar? Mana mungkin mereka pacaran, Shion. Dia ini hanya...," kata Utakata terpotong.

   " Kami memang pacaran. Aku menembaknya pas kau pulang dari hotelku, Utakata," kata Sasuke. " Apaa! Wah selamat kalau begitu," kata Utakata.

   " Oke, kalian akan memesan apa? Akan kutraktir kalian deh," kata Sasuke. " Kau tau kan menu kebiasaanku, Sasuke. Kau pesan aja itu," kata Shion. " Kau?" kata Sasuke kepada Utakata.

   " Aku samain aja dengan Shion," kata Utakata. " Kalau aku samain aja dengan menu Sasuke," kata Sakura. " Oke, pelayan sini dulu," teriak Sasuke.

   Sasuke pun memesan menu makanan. Selebihnya mereka mengobrol tentang projek yang akan mereka kerjakan.

   " Kami pulang dulu Sasuke Sakura san. Ayo Utakata kun," kata Shion. Utakata pun pergi bersama Shion. " Oh jadi mereka sahabat sahabatmu, Sasuke san. Umm kayaknya kau menyukai Shion san deh. Kenapa kau menyuruhku berpura pura menjadi pacarmu. Kau kan bisa nembal Shion san jadi kekasihmu. Sudahlah Sasuke san, gak baik nyembunyiin perasaanmu terus menerus. Lebih baik diungkapin aja kepada Shion san," kata Sakura.

   " Dia takkan mau berpacaran denganku, Sakura. Shion sangat menyukai Utakata, lebih baik aku mengalah aja demi kebahagiaan Shion. Aku gak apa apa kok. Ayo kita pulang," kata Sasuke.

  Mereka pun sampai di rumah. " Lihat sahabatmu itu. Mereka keenakan tidur, sampai sampai tuan rumah pulang mereka tidak tau. Sakura, ambilkan selimut di kamarku lalu selimuti mereka," kata Sasuke.

   " Iya Sasuke san," kata Sakura. Sakura pun mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Ino dan Sai. Setelah itu ia pergi ke kamar.

   Nampak ia lihat jika kamarnya sudah berisi tempat tidur beserta lemari dan juga ruang rias. Lalu ada juga meja komputer buat ia menulis.

   Sakura pun merebahkan dirinya di atas kasur. Tiba tiba Sasuke masuk ke kamar Sakura. " Ada apa Sasuke san?" kata Sakura yang langsung terbangun.

   " Aku lupa bilang kepadamu. Tadi pas kau keluar rumah, orang suruhanku sudah menarok semua ini. Kuharap kau menyukainya. Dan tadi pagi aku sudah membeli ini. Kau pasangkan itu ke kasurmu itu," kata Sasuke. 

    " Makasih ya Sasuke san. Sekali lagi aku merepotkanmu. Aku janji aku akan melunasi semua barang barangmu," kata Sakura. " Tak usah kau lunasi Sakura. Cukup kau jadi kekasih pura puraku itu sudah cukup bagiku. Sekarang kau istirahatlah, dan ya buatlah cerita semenarik mungkin buat aku perankan nanti di film atas buatanmu itu. Aku kekamar dulu ya," kata Sasuke.

   " Iya Sasuke san, makasih banyak atas bantuanmu itu," kata Sakura. Sasuke pun pergi ke kamarnya. Ia pun langsung tertidur.

   Keesokan harinya. Ino dan Sai telah bangun dari tidurnya. " Astaga, kita ketiduran Sai kun. Apakah Sasuke san dan Sakura sudah pulang? Kok kita gak mendengar suara mereka pulang, Sai kun?" kata Ino.

    " Ntahlah, dan lampu kamar mereka menyala. Mungkin mereka pulang pas kita tertidur. Lagian siapa yang mengasih kita selimut? Apa kau bangun tengah malam demi menyelimuti kita?" goda Sai.

   " Tidak, aku sama sekali tidak menyelimutimu. Justru aku juga sama sepertimu. Sepertinya Sakuralah yang menyelimuti kita," kata Ino. Sakura pun terbangun dari tidurnya.

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang