Part 26

48 4 0
                                    

Malam pun tiba. Keluarga Sasuke akhirnya tiba di rumah Sasuke. " Akhirnya kami bisa menginap dirumah Sasuke. Ibu pingin sekali tinggal bersama kalian, tapi ya gitu kalian sama sama sibuk. Jadi ya gak apa apa kami tinggal bersama kalian?" kata Mikoto.

" Ah gak apa ibu. Ayo masuk. Aku buatkan minuman buat kalian. Sasuke kun ajak mereka ke meja makan. Kita akan makan bersama sama," kata Sakura. " Ah," kata Sasuke. Sasuke pun mengajak orangtuanya ke meja makan.

" Ah aku jadi ngerepotin kalian. Ibu bantu ya Sakura chan," kata Mikoto. " Tidak ibu. Ini sudah kewajiban aku sebagai minantu. Minantu harus melakukan hal terbaik didepan mertuanya. Lagian ini juga bentuk pengabdianku kepada orangtuaku ya walaupun mereka sudah tiada tetapi aku masih punya orangtua. Siapa lagi kalau bukan orangtua dari suamiku sendiri. Jadi ibu dan ayah tenang aja. Akan kubuat kalian senyaman mungkin disini," kata Sakura.

" Kamu bisa aja Sakura chan. Ibu sampai terharu kau mengatakan hal itu. Ibu juga sudah menganggapmu sebagai anakku sendiri. Kau jangan sedih lagi Sakura chaan. Anggap aja aku sebagai pengganti ibumu. Sasuke ingat pesan ibu. Sayangi peninggalan ibu buatmu. Sakura adalah peninggalan satu satunya peninggalan buatmu yang tiada taranya buatmu. Jadi perlakukan dia dengan baik. Ah kau sudah membuatku ingin menangis Sakura chaan," kata Mikoto.

" Gak apa apa ibu. Maaf bila aku membuat ibu menangis. Sungguh itu diluar skenario dariku. Baiklah ibu dan ayah ingin kumasakkan apa? Sasuke kun apakah kau sudah lapar? Nanti kau bisa sakit jika kau gak makan," kata Sakura.

" Baiklah jika kau memaksaku untuk makan, lebih baik kau buatkan aku makanan. Aku sudah lapar dari tadi," kata Sasuke. " Baiklah kalian tunggu sebentar. Akan kubuatkan makanan untuk kalian," kata Sakura.

Sakura pun menuju ke dapur. Ia sibuk menyiapkan untuk mertua dan suaminya. Makanan pun telah selesai Sakura buat, lalu ia hidangkan ke meja makan.

" Ini makanannya. Silahkan dinikmati," kata Sakura. " Wah makasih Sakura chaan. Ibu gak nyangka mendapatkan minantu seperti dirimu. Sasuke kau beruntung memiliki Sakura. Apalagi jika Sakura mengandung anakmu. Kebahagianmu akan berkali lipat Sasuke. Sudah, saatnya kalian program hamil. Berikan kami seorang cucu Sasuke," kata Mikoto.

" Ibu sudah aku bilang kan jika aku dan Sakura tidak ingin mempunyai anak dalam waktu dekat ini. Jangan bahas ini lagi dong bu. Masih untung aku menbolehkan kalian menginap disini. Ayah bilang ke ibu untuk tidak membahas ini," kata Sasuke.

" Ya ampun kau ini Sasuke! Kau gak ikhlas menampung kami. Menyebalkan," kata Mikoto. " Miko chaan sudahlah. Jangan memaksakan mereka. Sasuke dan Sakura sangatlah sibuk. Nanti jika mereka punya anak, waktu mereka akan berkurang Miko. Ya sudah mending kau cicipi makanan buatan minantumu," kata Fugaku.

" Ah kau benar Fuga kun. Baiklah, ayo kita makan. Gak sabar ibu mencicipinya," kata Mikoto.

Mereka pun makan bersama. Malam pun tiba. Sasuke dan Sakura tidur sekamar. Selama ini mereka tidur terpisah. Mereka sama sama canggung.

" Aku tidur di sofa, kau tidur di kasur. Gak baik jika kau tidur di sofa Sakura," kata Sasuke. " Gak, ini kamarmu Sasuke. Aku segan jika aku tidur dikasurmu Sasuke san. Gak apa apa jika aku tidur di sofamu. Lagian aku kasihan, masa seorang aktor mau tidur di sofa. Gak baik jika kau tidur disini, nanti badanmu pegal pegal Sasuke san," kata Sakura.

" Tidak, aku akan tetap tidur disini. Jika kita berdebat terus maka kita akan benar benar tidur seranjang. Kau mau kita tidur berbarengan?" kata Sasuke. " Ya gak mau dong. Aku butuh privasi buat tidur. Ya udah aku ngalah, kau tidur aja di sofa. Aku tidur di kasur," kata Sakura.

Mereka pun akhirnya semangat untuk tidur di tempat masing masing. " Kenapa aku susah tidur ya? Kalau gak ada orangtuanya Sasuke mungkin aku bisa tidur nyenyak. Argghh menyebalkan. Privasiku jadi terganggu gara garanya. Shannaroo," batin Sakura.

" Selama ini aku jarang tidur ditemani wanita. Hanya Sakuralah yang mau tidur sekamar denganku. Ya walaupun ranjangnya terpisah tetapi mengapa aku senang jika Sakura tidur di kamarku. Ada apa sebenarnya didalam diriku?" batin Sasuke.

Mereka pun sibuk memikirkan pikiran masing masing. Sampai mereka lupa jika mereka sudah tertidur sambil memikirkannya.

Keesokan harinya. Sakura pun terbangun dari tidurnya. Ia melihat Sasuke tertidur terlelap di sofanya. " Nampaknya Sasuke san kelelahan akibat pekerjaannya. Ah lebih baik aku siapkan makanan. Takutnya ibu sudah bangun dan malah ibu yang menyiapkannya. Aku gak ingin merepotkan ibu Sasuke. Yosshh semangat Sakura!" kata Sakura.

Sakura pun keluar dari kamar Sasuke. Dan kebetulan pula Mikoto sudah keluar dari kamar Sakura. " Selamat pagi ibu. Ibu pasti mau buat sarapan buat ayah. Aku bantuin ya," kata Sakura.

" Baiklah, ayo kita nyiapin buat suami suami kita. Sakura dimana Sasuke? Apa dia masih tertidur?" kata Mikoto. " Iya dia masih tertidur ibu. Aku gak tega membangunkannya bu. Nanti setelah kita selesai memasak, aku akan membangunkannya," kata Sakura.

" Baiklah," kata Mikoto sambil merangkul Sakura. Sakura hanya tersipu melihat perilaku mertuanya.

Mereka pun akhirnya memasak. " Kau tau Sakura waktu Sasuke masih kecil dia selalu terbangun dan langsung ke dapur memelukku. Katanya dia gak ingin berpisah dariku. Sekarang dia sudah besar, dia jarang melakukannya kepadaku. Mungkin dia sedikit malu denganmu. Sasuke yang sekarang hanya memikirkan pekerjaannya. Gak ada lagi Sasuke manja. Aku merindukan Sasuke kecil Sakura. Makanya ibu menyuruhmu untuk hamil supaya kau bisa merasakannya seperti ibu dulu. Ibu kepingin dimasa tua ibu ingin menghabiskan waktu bersama cucu cucunya. Jadi kau bisa melakukannya demi ibu kan? Lagian gak apa apa di umurmu hamil sekarang. Waktu ibu mengandung Sasuke, ibu seumuran denganmu. Dan ibu bisa meluangkan waktu ibu demi anak anak ibu. Pliss ya kau kabuli permintaan ibu," kata Mikoto.

Sakura pun bimbang dengan perkataan Mikoto. Bukannya Sakura tidak mau, hanya saja Sakura belum siap menjalaninya. Ia dan Sasuke tidak saling mencintai. Jika mereka punya anak tanpa adanya cinta maka yang ada anak anak mereka yang kasihan. Mereka yang akan menjadi korban atas ketidakberdayaan orangtuanya.

Sakura jadi serba salah sekarang. " Baiklah bu, akan kusepakati dengan Sasuke bu. Jika Sasuke setuju maka aku akan melakukannya demi ibu, jika tidak ibu berdoalah demi pernikahan kita supaya tetap bertahan," kata Sakura.

" Itu pasti Sakura. Ya sudah lebih baik kau bangunin Sasuke. Sebentar lagi masakannya matang. Biar ibu yang mengurusinya," kata Mikoto. " Baiklah bu. Aku ke kamar untuk membangunkan anak ibu," kata Sakura.

Sakura pun menuju kamarnya. Ia pun langsung mengelus rambut Sasuke. " Sasuke san, ayo bangun lagi. Sarapannya udah selesai. Kau harus ke tempat agensimu hari ini. Aku gak ingin kau kena marah sama bosmu Sasuke san," kata Sakura.

Sasuke pun terbangun dari tidurnya. " Kenapa kau membangunku Sakura? Lagian aku masih ngantuk. Sudahlah, jangan ganggu aku," kata Sasuke. " Bangun Sasuke san. Apa aku menyuruh ibumu untuk membangunkanmu? Nanti kita akan terbongkar jika kita tidak tidur seranjang. Dalam hitungan ke tiga kau harus bangun Sasuke san. Satu... dua... ti..," kata Sakura terdiam.

" Iya aku bangun. Siapkan pakaianku Sakura. Aku terburu buru pergi ke tempat agensiku. Cepat kau lakuin pekerjaanmu," kata Sasuke.

Sakura pun langsung menuruti perintah Sasuke. Sedangkan Sasuke menuju ke kamar mandi.

Bagaimana kisah mereka? Nanti akan kulanjutkan. Selamat membaca teman temanku. Tetaplah kalian bersemangat ya. Sampai jumpa 😊😊😊

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang