Part 5

93 4 0
                                    

   Sakura pun kini telah sampai di rumahnya. Alangkah terkejutnya ia melihat isi rumahnya. Rumahnya tampak kosong. Tidak ada lagi barang barangnya.

   Sakura pun panik dan segera melaporkannya kepada polisi. Namun polisi gak bisa membantu Sakura. Sakura pun kembali lesu dan balik ke rumah.

   " Siapa yang tega melakukannya. Akan kubalas perbuatan kalian. Kira kira siapa yang melakukannya?" kata Sakura sambil emosi.

    Sakura pun menemukan sepucuk surat. Surat itu dari Sai. Sakura pun langsung membacanya.

Dari: Sai & Ino
Untuk: Haruno Sakura

   Maafkan kami Sakura. Kami terpaksa menjual rumahmu demi melunasi utang utang kami. Dan ditambah dengan kehamilan Ino, kami bingung mau harus ngapain. Kami janji akan melunasinya kepadamu. Semoga kau bahagia disana Sakura. Kami sangat menyayangimu 😘😘😘

   Sakura pun langsung marah membaca surat itu. " Dasar kalian ya. Demi menutupi utang utang kalian, kalian sampai merelakan rumah sahabat kalian. Akan kutuntut kalian ya. Kembalikan isi rumahku lagi!" teriak Sakura.

   Sakura pun langsung keluar dan mencari Sai dan Ino. Namun keberadaan mereka susah untuk dicari. Dan alangkah terkejutnya ia mendengar bahwa Sai kini telah dipecat dari pekerjaannya. Sakura tambah emosi dan langsung lari ke rumahnya.

   " Akan kubalas kalian berdua ya! Awas saja kalau kita bertemu, akan kucincang badan kalian. Gak peduli jika Ino sedang hamil, akan kucincang anak kalian nanti. Dasar kalian berdua!!" kata Sakura marah.

   Keesokan harinya. Sakura pun terbangun dari tidurnya. Ia terganggu akibat suara didalam rumahnya. Ia pun bingung kok ada barang yang masuk dirumahnya.

   " Siapa kalian? Ngapain kalian masuk ke rumahku! Bawa barang barang ini semua! Aku gak ingin melihat ini dirumahku," teriak Sakura.

   " Maaf nyonya, tetapi ini atas perintah tuan baru di rumah ini. Mendingan nyonya pergi aja dari sini," kata orang tersebut. " Maaf ya, ini rumah peninggalan orangtua saya. Mana mungkin saya meninggalkan tempat ini. Hanya ini kenangan yang ditinggalkan oleh orangtua saya. Saya mohon jangan urus saya dari sini," kata Sakura memohon.

   " Tidak bisa nyonya. Sebentar lagi tuan akan datang. Lebih baik nyonya pergi aja dari sini," kata orang itu. " Pak saya mohon. Jangan usir saya dari rumah ini," kata Sakura

  " Saya mohon nyonya, patuhilah perkataan kami. Rumah ini sudah bukan milik nyonya lagi, lebih baik nyonya pergi," kata orang itu. Dengan terpaksa Sakura pergi dari rumahnya.

   " Awas saja kalian ya, akan kutuntut kalian berdua," geram Sakura. Sakura pun sampai di halte bus. Ia duduk sambil melamun memikirkan cara yang tepat untuk menghukum sahabat sahabatnya itu.

   Malam pun tiba. Sakura tidak kuasa bermalam di halte memutuskan untuk balik ke rumahnya lagi. Ia pun sampai di rumahnya.

   Ia melihat sebuah mobil terpakir di halamannya. Segera saja ia masuk dan menekan bel rumahnya. Alangkah terkejutnya ia melihat siapa orang yang menempati rumahnya tersebut.

   Dialah sang aktor yang ia temani selama di Amerika kemarin. Ya Uchiha Sasuke. " Ngapain kau dirumahku, lebih baik kau pergi dari rumahku," kata Sakura.

   " Enak saja! Ini rumah kubeli dari anak buahku. Aku tak ingin pergi dari sini. Mungkin ini ada kesalahpahaman disini. Biar kuhubungi anak buahku itu. Kau masuklah dulu Sakura," kata Sasuke.

   Sakura pun masuk ke rumah. Ia melihat seluruh rumahnya sudah berbeda. Hanya furniturnya saja yang berubah. Letak posisi rumahnya masih sama hanya beda furniturnya saja.

   Sakura pun duduk. Sasuke pun langsung mengambil handphonenya. " Halo, kau kan yang kemarin membeli rumah ini? Ada seseorang yang mengaku jika rumah ini miliknya. Apa kau membeli dari orang pemilik sebelumnya, Jugo?" kata Sasuke.

   " Pemilik sebelumnya? Emang bagaimana ciri cirinya? Kalau tidak salah orang yang menjual rumah bos itu dua orang deh. Ya mereka kayaknya pasangan gitu. Apa mereka menuntut rumah itu bos? Kan sudah kukirim uangnya kepada mereka, jika iya maka akan kukirim ulang uang mereka," kata Jugo.

   " Dia seorang wanita tetapi gak bawa pasangan. Dia sendiri, dan sekarang apa yang mesti kulakukan? Cepat kau bawa dua orang itu ke hadapanku!" kata Sasuke. " Mustahil bos. Kata mereka, mereka akan pindah ke tempat yang jauh dan akan membuka bisnis gitu bos. Kita akan susah mencari mereka. Mending bos usir aja perempuan yang ngaku ngaku pemilik rumah bos itu," kata Jugo.

   " Ya sudah, ntar kubilang kepada mereka. Jugo, belikan aku makanan dua. Aku gak mau tau," kata Sasuke. " Baik bos," kata Jugo. Sasuke pun menutup teleponnya.

   " Asistenku bilang, ada dua orang yang menjual rumah ini. Dan mungkin mereka pemilik rumah sebelumnya," kata Sasuke. " Itu sahabatku. Aku mengenal mereka. Hanya merekalah yang tau tentang rumah ini. Dan aku yakin merekalah yang menjual ini. Aku gak mau tau, kembalikan rumahku!" teriak Sakura.

    " Mustahil Sakura, kami sudah menyerahkan uangnya kepada mereka. Kami akan susah mencari keberadaan mereka. Mending kau ikhlaskan rumah ini menjadi milikku. Bisa kan," kata Sasuke.

   " Enak saja! Ini rumah peninggalan orangtuaku. Banyak kenanganku bersama mereka di rumah ini. Sasuke san, kumohon kau carilah rumah ditempat lain. Dan kasihlah rumah ini kepadaku. Ya ya ya," kata Sakura memohon.

   " Tidak bisa Sakura, uangku sudah kupakai untuk beli rumah ini. Mana mungkin aku kembalikan rumah ini kepadamu. Daripada kau tidak punya tujuan, mending kau lanjutkan pekerjaanmu jadi asistenku. Aku akan menerimamu untuk tinggal disini. Bagaimana? Kau bisa sepuasnya tinggal disini. Ayolah siapa lagi yang bisa mengurusi rumah ini, aku aja belum sempat mencarikan pembantu buat ngurus rumah ini. Aku mohon kepadamu ya," kata Sasuke.

   Sakura pun sempat berpikir. " Uhm baiklah. Mungkin dengan aku bekerja ditempatmu lagi, utang utangku akan kulunasi. Baiklah, aku setuju bekerja bersamamu," kata Sakura pasrah.

   Tiba tiba ada seseorang datang. Dan rupanya itu asisten Sasuke. Setelah itu dia pergi. " Kau belum makan kan? Makanlah dulu, tadi anak buahku habis membelikan ini," kata Sasuke. " Baiklah," kata Sakura.

    Mereka pun akhirnya makan. Setelah makan, Sakura pun bingung tidur dimana. " Aku tidur dimana, Sasuke san?" kata Sakura. " Kau yang lebih tau rumah ini daripadaku, mending carilah kamar yang kosong dirumah ini. Itu, kamar itu paling kosong. Aku belum sempat membelikan kasur. Besok kasurnya akan tiba. Sebelum itu ambillah karpet lalu kembangkanlah karpet itu. Itu bisa jadi alas buat tempat tidurmu. Aku akan kekamar dulu," kata Sasuke.

   Sakura pun kesal lalu menuruti perintah Sasuke. Ia pun membawa karpet itu ke kamar kosong. " Padahal aku tuan rumahnya, eh sekarang malah aku jadi pembantu di rumah ini. Awas aja kalian ya, akan kusuruh mereka jadi pembantu dirumah ini menggantikan pekerjaanku," kata Sakura kesal.

    Sakura pun langsung tertidur. Sementara Sasuke, ia merasa khawatir dengan Sakura. Ia pun menuju ke tempat Sakura. Ia dapat lihat jika Sakura kedinginan tidur di bawah lantai. Ia pun berinisiatif untuk menggambilkan selimut untuk Sakura. Lalu ia menyelimuti tubuh Sakura.

   Setelah itu ia kembali ke kamar. Entah apa yang akan terjadi besok, Sasuke akan menjalaninya saja.

  Bagaimana kisah mereka? Nanti akan kulanjutkan. Selamat membaca teman temanku. Tetaplah kalian bersemangat ya. Sampai jumpa 😊😊😊

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang