Part 53

53 1 1
                                    

Di mashion. Setelah mereka sarapan, mereka bersiap siap untuk pergi ke rumah sakit. Izumi pun juga sudah pulang ke mashion daritadi.

" Sakura kau sudah siap nak? Ayo, nanti jalanan bisa macet. Kita harus sampai di rumah sakit. Kasihan Sasuke sendirian di rumah sakit," kata Mikoto.

" Iya bu, sebentar," kata Sakura. Sakura pun turun dari tangga. " Izumi kau gak sibuk kan, emm kau pergilah ke caffee. Sudah lama kita gak buka caffee. Pasti para pelanggan kita merindukan kita. Nanti biar kau yang awasi para pegawai kita ya. Ibu dan Sakura pergi dulu ke rumah sakit," kata Mikoto.

" Iya bu, nanti aku ke caffee. Oh ya bu tadi aku sempat mampir ke supermarket, kasihlah tomat tomat yang segar untuk Sasuke," kata Izumi. " Baiklah, ayo Sakura kita pergi ke tempat Sasuke. Izumi nanti kalau kamu keluar, bawalah kunci cadangan ini. Ibu akan membawa kunci asli ini nanti. Jika kamu terlambat pulang, ibu bisa masuk lewat kunci ini, jika kau yang pulang cepat dan ibu dan Sakura pulang terlambat kamu yang akan masuk ke manshion ini memakai kunci itu. Paham kan nak," kata Mikoto.

" Paham bu," kata Izumi. Mikoto dan Sakura pun akhirnya pergi. Mereka pun sampai di rumah sakit. Mereka pun masuk ke ruangan Sasuke. Rupanya disana ada Ino dan Sai.

" Eh kalian, wah ada cucu oma disini. Pasti kamu mau jenguk uncle kan? Sasuke nanti anakmu lahir harus persis seperti Sakura ya," kata Mikoto. " Hn," kata Sasuke cuek.

" Sasuke bagaimana tidurmu? Nyenyak kan?" kata Sakura. " Tidak, aku tidak bisa tidur nyenyak," kata Sasuke. " Makanya cepat sembuh sayang, nanti kamu bisa nyenyak tidurnya. Ino aku ngendong anakmu boleh?" kata Sakura. " Ini gendonglah. Perlihatkan anakku kepada Sasuke san," kata Ino. " Hmm," kata Sakura.

Sakura pun mengarahkan anaknya Ino kepada Sasuke. " Dia benar benar imut. Jika tanganku gak patah, mungkin aku mengendongnya," kata Sasuke. " Kau benar Sasuke kun. Lihatlah matanya seperti ibunya. Oh senyum palsunya mirip seperti ayahnya. Perpaduan anak mereka benar benar unggul, Sasuke kun," kata Sakura.

" Kau benar. Jika anak kita lahir, aku ingin anak kita memiliki rambut sepertimu. Merah muda. Aku sudah muak melihat keturunan Uchiha yang berambut hitam sepertiku," kata Sasuke.

" Hahaha kau benar anakku. Ibu aja udah muak melihat kau dan kakakmu berambut hitam. Tetapi ya ibu harus menerimanya. Oh ya Sakura Sasuke, ibu rasa ibu harus membantu Izumi ke caffee deh. Kasian Izumi mengurusnya sendirian tanpa ada ibu disana. Ibu pergi dulu. Sakura kau jaga suamimu ya. Nanti ibu pulang sama Izumi aja," kata Mikoto.

" Caffee emangnya sudah dibuka kembali bu? Itu bagus sih caffee dibuka kembali, kasian pelanggan kita pada nungguin racikan coffee ibu. Sakura mending kau temanin ibu deh, aku gak apa apa sendirian disini. Soalnya ada manajerku yang jagain aku," kata Sasuke.

" Kasian manajermu jagain kamu. Mana tau manajermu ada urusan, biar aku aja yang jagain. Ibu maaf aku gak bantuin ibu. Salam buatku untuk Izumi ya bu," kata Sakura.

" Oke ibu pergi dulu. Sasuke ibu bawa kembali bekalnya ya. Sampai jumpa semuanya," kata Mikoto. Mikoto pun pergi. " Sakura kami harus kembali ke kamar. Soalnya Ino harus banyak istirahat. Anak kami juga harus istirahat," kata Sai.

" Ah ya aku sampai lupa. Dah keponakan bibi, besok kita jumpa lagi. Oh ya Sai, barang barangku udah aku bawa ke mashion. Lupa kemarin aku bilanginnya. Dan ini kunci apartemen kalian," kata Sakura. " Oke makasih ya Sakura. Selamat istirahat ya Sasuke san, kami permisi dulu," kata Ino. " Hn," kata Sasuke.

Ino dan Sai balik ke ruangan mereka. " Kau mau apa Sasuke kun? Kebetulan aku bawa tomat yang segar untukmu," kata Sakura. " Suapi aku Sakura. Tanganku patah, jadi aku gak bisa makan," kata Sasuke. " Baiklah sayang, buka mulutmu lebar lebar," kata Sakura.

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang