Part 44

36 1 0
                                    

Siang pun tiba, Sasuke pun akhirnya pergi keluar untuk mencari udara segar. Dan tentunya ia dibantu oleh manajernya supaya ia pergi tidak diganggu oleh para wartawan.

Sasuke pun pergi ke tempat kedai coffee. Ia menjernihkan pikirannya disana. " Ngapain Sakura sekarang ya? Aku tak bisa setiap hari pergi ke manshion. Nanti yang ada aku diikuti oleh media media yang nyebelin itu. Arggghhh, apa aku bertemu aja dengan Shion ya? Tapi aku curiga bahwa Shion menyuruh seseorang untuk memotretku berduaan dengan Shion. Apa yang mesti kulakukan sekarang," kata Sasuke sambil menjambak rambutnya sendiri.

Sasuke pun pergi meninggalkan caffee tersebut. Ia pun menuju ke tempat Utakata. Karena hanya Utakatalah yang bisa menyelesaikan semuanya. Sasuke pun akhirnya pergi ke kantornya Utakata.

Ia pun akhirnya sampai. Ia pun disambut oleh karyawannya Utakata. Setelah itu ia langsung mendobrak ruangannya Utakata.

" Hei kau bisa ketuk dulu sebelum masuk ke ruanganku!" kata Utakata marah. " Aku minta maaf, aku kesini ingin meminta bantuan kepadamu Uta," kata Sasuke.

" Kau rupanya yang masuk kesini. Ada perlu apa sampai kau memintaku, emang kau perlu apa Sasuke?" kata Utakata. " Kau baca berita hari ini gak? Baca sampai tuntas, baru setelah itu aku jawab," kata Sasuke.

" Berita apaan sih? Hei, aku gak butuh berita sampah. Jelaskan aja kepadaku, baru aku bisa membantumu Sasuke," kata Utakata. " Shion calon mantan istrimu itu berulah lagi. Dia bilang diberita itu bahwa aku macam macam dengannya di bar. Padahal faktanya aku gak kayak gitu. Emang sih aku menemaninya di bar, tetapi aku murni ingin membantunya untuk menyelesaikan masalahnya denganmu Utakata. Eh malah sekarang dia buat yang gak gak. Ah menyebalkan istrimu itu," kata Sasuke.

" Serius kau Sasuke! Astaga Shion benar benar. Ini gak bisa dibiarin. Kita balas perbuatannya Shion. Aku akan menyewa semua stasiun tv untuk membongkar semua aib Shion. Aku punya bukti kuat untuk menghancurkan karir Shion. Enak aja dia menghancurkan karir sahabatnya, takkan kubiarkan deh," kata Utakata.

" Kau serius Uta? Kalau begitu kau siapin aja dari sekarang Utakata. Nanti aku akan meminta bantuan Itachi untuk melenyapkan berita sampah seperti ini. Ini tak bisa dibiarin. Oh ya kau emang ingin menceraikan istrimu itu, Uta? Bukannya kau masih mencintainya ya?" kata Sasuke.

" Shion sudah berubah. Dia bukan Shion yang kukenal lagi. Dia sering menuduhku yang nggak nggak. Dia sering pulang malam. Bahkan aku pulang dari kantorku pun dia tak pernah menyambutku dan malah dia menuduhku, mencaci maki diriku. Pokoknya aku sudah tak tahan dengannya Sasuke," kata Utakata.

" Jika kau tak betah, maka ceraikan aja dia. Aku setuju jika kau berpisah dengannya. Lebih baik kau cari istri kayak istriku itu. Yang pengertian denganmu, mengurus semua kebutuhanmu baik itu rohani maupun fisiknya dia. Pokoknya semuanya deh. Jangan kau cari istri seperti Shion, gak akan bahagia kau bersama istri seperti itu," kata Sasuke.

" Kau benar Sasuke," kata Utakata lirih. " Oh ya Uta, aku harus pergi. Soalnya aku ada keperluan sama bosku. Tak apa apa kutinggalkan kau disini. Aku pergi dulu, kau selesaikan masalahmu itu. Setelah itu kau selesaikan masalahku," kata Sasuke. Utakata hanya mengancungkan jempolnya.

Sasuke pun akhirnya pergi dan pergi menemui bosnya. Ia pun akhirnya sampai di kantor bosnya. Ia pun langsung masuk. Ia pun disambut oleh para pegawai disana. Sai pun menghampiri Sasuke.

" Sasuke san aku sebagai sahabatnya Sakura sangat kecewa dengan berita yang viral di tv. Tetapi aku tau jika kejadian itu sudah lama dan aku tau persis seperti apa kejadian tersebut. Karena akulah yang mengantarmu pulang dan menyelamatkanmu dari kenaifan nona Shion. Dan soal gambar itu, kayaknya itu suruhan nona Shion. Sempat aku melihat mereka memotret anda, tetapi karena kau mabuk aku tak sempat mencegah mereka. Aku tak ingin kau semakin berbuat salah dengan nona Shion, makanya kubawa kau pulang. Aku bisa menjadi saksi atas foto yang disebarkan oleh nona Shion, Sasuke san," kata Sai.

   " Gak usah lagi Sai. Itu akan membuatmu terbeban gara garaku. Aku tak ingin memberatkanmu Sai," kata Sasuke. " Tak apa apa Sasuke san. Aku tulus ingin membantumu Sasuke san. Bukan karena keinginan Ino ataupun istrimu, tetapi aku murni ingin membantumu Sasuke san. Aku juga bisa menjelaskan ini kepada bos supaya kau tidak dimarahi olehnya lagi," kata Sai.

   " Bos percaya samaku. Itu sudah cukup untukku. Mending kau bantu pegawai yang lain. Dan lunasilah utangmu itu kepada Sakura," kata Sasuke. " Kalau soal utang, kau serahkan aja kepadaku. Aku akan selalu ingat dengan utang utangku Sasuke san," kata Sai.

    " Ya sudah kalau begitu. Aku ke ruangan bos dulu ya. Semangat kau bekerjanya Sai," kata Sasuke. " Kau pun Sasuke san," kata Sai. Sasuke pun akhirnya masuk ke ruangan bosnya.

    " Ngapain kau kemari, Sasuke. Sudah ku katakan kepadamu untuk tidak datang kesini. Soal urusanmu itu akan kami selesaikan nanti Sasuke. Jadi kau jangan khawatirkan hal ini. Selama kau tidak melakukannya, maka pihak agensi akan selalu membantu. Jika emang kau terbukti melakukannya maka pihak agensi tak akan membantumu lagi. Jadi kau khawatirkan itu Sasuke," kata Sarah.

    " Aku sungguh bosan di dalam rumah, rasanya aku ingin pergi. Biarkan aku disini aja bos, aku janji aku takkan membiarkan diriku muncul dihadapan para media menyebalkan itu," kata Sasuke. " Terserah kau aja, Sasuke. Ya sudah kau istirahatlah di ruang istirahat itu. Aku ada meeting sekarang juga, jadi kau beristirahatlah disana," kata Sarah. " Hn," kata Sasuke.

   Sasuke pun masuk ke ruang istirahat. Ia pun langsung membaringkan badannya dan langsung mengeluarkan handphone. Ia pun melihat foto Sakura di hp nya.

    " Beberapa hari atau bulan ini mungkin aku akan jauh darimu Sakura. Kuharap kau bisa menjaga anak kita. Aku juga ingin mendengarkan setiap keluhanmu saat kehamilanmu Sakura. Sakura doain aku supaya aku bisa menyelesaikan semuanya. Supaya kita bisa bersama lagi," kata Sasuke.

    Sasuke pun akhirnya memejamkan matanya. Hari ini biarkan dia di agensinya. Ia ingin menenangkan pikirannya. Ia tak ingin memikirkan pekerjaannya untuk saat ini.

   Sore pun tiba dan Sasuke telah terbangun dari tidurnya. " Sudah sore ternyata. Aku mending tidur di manshion aja. Baru beberapa jam aku ditinggalin sama Sakura, hatiku terus tak nyaman. Aku ingin terus bersamanya, tetapi itu tidak memungkinkan untuk aku pulang ke manshion. Argggghhhh, menyebalkan," kata Sasuke.

    Sasuke pun akhirnya bangkit, dan mengambil semua barang yang ia taruh disebelahkan karpet itu. Setelah itu ia langsung keluar dari ruangan itu. Pas ia mau menuju pintu keluar, ia dicegat oleh Sai.

    " Sasuke san karena dirimu tak memungkinkan untuk pulang ke rumah Sakura, maka kau kuizinkan untuk tinggal di apartemenku. Tadi soalnya aku mendengar rapat dari ruang nyonya Sarah bahwa rumahmu sedang diintai oleh para wartawan. Pihak agensi pun sampai kewalahan untuk mengusirnya. Oh ya tadi Sakura juga menelponku dan iya juga bilang hal yang sama seperti bos Sarah tadi, ia menyarankanku untuk kau tinggal bersamaku sampai situasi berjalan aman. Gak apa apa kan, Sasuke san?" kata Sai.

    " Tapi aku harus mengambil barang barangku terlebih dahulu. Aku mana bisa tinggal tanpa ada barang barangku disana. Lagian aku juga tak ingin merepotkanmu. Aku akan tinggal di apartemen lamaku saja, kau tak ingat kan bahwa aku ini adalah anak pengusaha kaya raya. Aku bisa menyewa apartemen sesuai keinginanku. Jadi kau jangan khawatirkan itu," kata Sasuke.

    " Tetapi jika ada salah satu wartawan yang melihatmu, apa akan menjamin keselamatanmu Sasuke san? Kalau kau tinggal bersamaku, mungkin aku bisa menghalau mereka untuk tidak mengusik dirimu Sasuke san. Ino pasti akan senang jika kau tinggal di apartemen. Nanti sesekali Sakura akan nginap di apartemen kami. Bagaimana?" kata Sai.

    " Ya sudah, aku nginap di apartemenku. Tapi sebelum itu kita balik ke rumahku. Aku akan menelpon manajerku untuk menghalau para wartawan itu. Aku akan mengambil sebagian barang barangku. Kau harus membantuku, Sai," kata Sasuke. " Oke Sasuke san," kata Sai.

    Mereka pun akhirnya pulang ke rumah Sasuke. Sasuke juga sudah memberitahu manajernya bahwa ia akan pulang dan menyuruh manajernya untuk menghalau para wartawan bodoh itu.

Bagaimana kisah mereka? Nanti akan kulanjutkan. Selamat membaca teman temanku. Tetaplah kalian bersemangat ya. Sampai jumpa 😊😊😊

Is This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang