Selamat Membaca🎉
.O."Althan!" Elsa berlari anggun ke arah Rembulan dan Althan, lebih tepatnya Althan. Gadis yang resmi menjadi tunangan pria disampingnya itu tampak sangat menawan malam ini, dia mengenakan gaun yang serasi dengan milik Althan. Sesuai dengan perannya yang menjadi tokoh utama bersama Althan di pesta malam ini.
"Sayang, kamu kemana aja? Kok kamu bareng Rembulan?"
Tubuh Rembulan menegang, kedua bola matanya bergerak gelisah. "Pekerjaan," balas Althan.
Balasan Althan direspon anggukan oleh Elsa, gadis itu tidak bertanya lagi. Sedangkan Rembulan tersenyum ke arah Elsa. "Kak Althan, Kak Elsa, Rembulan permisi." pamitnya kemudian.
Elsa mengangguk dia melambaikan tangan kearah Rembulan, sedangkan Althan diam-diam melihat kepergian Rembulan melalui ekor matanya.
Akhirnya Rembulan bisa bernapas lega, dia berusaha berjalan menjauhi pasangan kekasih itu sejauh-jauhnya. Selepas kejadian penyergapan di toilet, Rembulan tidak lagi ingin berada lebih lama di acara ini. Setelah memberi tahu Scarlet melalui pesan singkat, Rembulan lantas berjalan keluar gedung. Dia akan pulang dengan taksi, yah itu lebih baik daripada menunggu acara pertunangan Althan dan Elsa hingga selesai.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya Rembulan berhasil melarikan diri dari Althan.
Setibanya Rembulan di rumah keluarga Alexander, gadis itu lantas menuju kamarnya dan membanting diri ke kasur. Tubuh, pikiran, dan perasaannya benar-benar lelah. Rembulan menerawang sambil menatap langit-langit kamar, dia masih merasa bingung dengan perubahan sikap Althan yang terbilang drastis. Semenjak malam dimana Althan mengajaknya melihat pemandangan, saat itu lah dia merasa Althan semakin dekat dengannya. Namun, tadi ketika mereka berada di dekat banyak orang Althan bersikap dingin kepadanya. Bahkan pria itu enggan meliriknya.
Ting! Tangan Rembulan meraih ponselnya. Pada layar notifikasi dia dapat melihat sebuah pesan masuk berasal dari pria yang dia pikirkan beberapa saat lalu.
Panjang umur, batin Rembulan
[Elang Es]
Senin ujian, belajar.
Kedua sudut bibir Rembulan tertarik ke atas. Pesan dari Althan memang padat dan singkat, tetapi entah kenapa mampu membuat degup jantung Rembulan menggila.
Iya, kak.
Usai mengetikkan balasan, Rembulan mematikan ponselnya. Dia bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum tidur.
W.o.W
Hari Senin tiba. Berbeda dari Hari Senin biasanya, hari ini lebih istimewa. Pasalnya, hari ini adalah hari pertama diadakannya ujian kenaikan kelas. Rembulan yang berada di kelas sebelas saat ini tentunya menjadikan ujian kali ini sebagai penentu apakah dia naik kelas atau tidak. Selain itu hari ini juga merupakan awalan dari perpisahannya dengan Althan.
Ah! Memikirkan kata perpisahan membuat Rembulan sedih dan senang sekaligus. Dia senang karena kontraknya untuk menjadi boneka Althan akan segera usai, tetapi dia sedih karena adanya perpisahan. Rembulan masih ingat, pada salah satu poin perjanjian dia dan Althan akan bersikap layaknya orang asing sebelum mereka bertemu setelah masa kontrak berakhir.
Rembulan berjalan ke arah kalender, dia menghitung mundur. 1 bulan, setelah itu selesai.
Rembulan menarik napas panjang, lalu mengembuskan nya. Kemudian gadis itu meraih ranselnya bersiap turun untuk sarapan sebelum berangkat sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Gadis Cupu [END]
Teen FictionWarning mengandung genre violence! Rembulan Cahyaningsih namanya, kerap dipanggil Rembulan atau cupu sesuai penampilannya. Tidak secantik bulan, penampilannya begitu sederhana. Kadangkala, Rembulan ingin mengeluh. Namun, dia tidak memiliki tempat u...