Bagian 55 : Usai UNBK

10.1K 749 21
                                    

Kesel banget udah ngetik panjang malah wattpad eror dan kehapus -_-. Semoga yang ke-2 ini feel-nya dapat. Jangan lupa Astagfirullah, ada kata kasar 🔇📵‼️, kalau gak baca sehabis buka bagi yang puasa.
.O.


"Althan!"

Langkah Althan terhenti, dia mengurungkan niat membuka pintu kamar saat mendengar suara ayahnya memanggil. Sementara itu Tuan Xavier yang baru saja keluar dari ruang kerja lantas mendekati Althan, kini mereka berhadapan.

"Ada apa, yah?"

Tuan Xavier tidak menjawab, dia mengamati penampilan Althan dari ujung kaki hingga ujung kepala dengan seksama.

"Darimana kamu?"

"Basecamp," jawab Althan jujur walaupun dia tahu bagaimana resiko dari kejujurannya. Althan harap ayahnya itu berubah.

"Sudah berapa kali ayah bilang untuk tidak bertemu dengan teman-teman bodoh mu itu? Kamu sebentar lagi akan menikah. Ayah tidak mau kamu mengecewakan keluarga Elsa."

"Mereka bukan orang bodoh, yah." Althan tidak suka teman-temannya disangkutpautkan.

"Bukan orang bodoh gimana? Penampilan mereka itu seperti preman kampungan. Status kamu yang terlahir di kelurga berada dan memiliki image baik, tidak cocok dengan mereka yang lahir dari keluarga rendahan. Otak udang mereka dapat mengotori otak kamu yang diwarisi oleh gen keluarga Xavier."

Tangan Althan mengepal, dia tidak suka teman-teman nya dihina. Baginya anak-anak black rose adalah keluarganya juga. "Sikap Althan gak ada sangkut pautnya dengan mereka."

"Kamu semakin berani ya! Lebih baik kamu hanya bergaul dengan Alex dan Dean, mereka lebih pantas bergaul dengan kamu," imbuh Tuan Althan berusaha mengatur.

"PA!! MEREKA ITU KELUARGA ALTHAN!!" Setelah menahan kekesalan, akhirnya Althan kelepasan.

Ekspresi Tuan Xavier menggelap, dia tampak merasa tidak senang mendengar teriakkan Althan. Tanpa berbelas kasihan, Tuan Xavier melayangkan kepala tangannya ke pipi kanan Althan.

BUGH!!

"MEREKA ITU BUKAN KELUARGA KAMU!! KELUARGA KAMU HANYA ADA DISINI!!"

Kepala Althan tertoleh ke kiri, dia dapat merasakan rasa asin yang berasal dari sudut bibirnya yang berdarah.

Sementara itu Ethan yang baru saja memasuki rumah lantas sembunyi dibalik pilar besar saat mendengar suara menggelegar ayahnya. Dia melihat Ayahnya dan Abangnya sedang bertikai.

"Papa gak mau tahu, kamu yang ninggalin mereka atau papa yang buat mereka ninggalin kamu? Mulai besok kamu harus belajar menjadi seorang lelaki yang sempurna." ucapnya Tuan Xavier tak terbantahkan.

"Oh iya! Jangan lupa dengan tugas kamu," imbuhnya sebelum meninggalkan Althan.

Telapak tangan Althan mengepal dengan erat. "Sial!" ujarnya usai menendang dinding dekatnya. Althan mengusap wajahnya kasar, kemudian dia memasuki kamar dengan hati yang kecewa atas sikap ayahnya.

Setelah kedua orang itu pergi, Ethan yang sejak tadi bersembunyi lantas menampakkan diri. Pemuda itu menghela napas, setitik rasa kasihan untuk Althan muncul di dadanya. Memang, ayah mereka adalah sosok orang yang menuntut kesempurnaan. Berbeda dengan Althan, Ethan sendiri tidak suka diatur seperti abangnya. Karena itu juga dia lebih memilih memasuki dunia hiburan agar bisa keluar dari kekangan ayahnya. Itu pun Ethan nyaris dicoret dari KK. Ethan merasa kasihan dengan abangnya, pria itu sejak kecil telah dipersiapkan untuk menjadi penerus keluarga Xavier. Terkadang, beberapa kali Ethan jumpai keadaan Althan yang tidak ada orang lain tahu selain dirinya. Pria itu terlalu pandai menyembunyikan ekspresi.

Kisah Gadis Cupu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang