Rembulan dan Genta tiba di sebuah supermarket usai menempuh perjalanan sekitar lima menit, usai memarkirkan kendaraan kedua orang itu lantas memasuki supermarket untuk membeli barang-barang yang diincar. Mereka membagi tugas, Genta membawa keranjang sedangkan Rembulan yang mencari barang-barang. Pertama mereka menuju bagian cemilan, seperti perintah Rembulan memilih beberapa camilan.
"Kak, yang ini atau ini?" Rembulan meminta Genta untuk memilih salah satu dar kedua cemilan di tangannya.
Karena pria itu kesulitan memilih, lantas dia berkata, "ambil aja semuanya." Mendengar hal itu Rembulan pun mengiyakan, dia memasukkan kedua cemilan ditangannya ke keranjang.
Selanjutnya mereka berpindah ke bagian minuman, dia melihat daftar belanjaannya.
"Wine?" gumam Rembulan membuat Genta yang berada di dekatnya melotot.
Pria itu lantas merebut secarik kertas yang Rembulan pegang. Rembulan pun terkejut karena gerakan Genta yang tiba-tiba, gadis itu memandang Genta dengan tatapan bertanya. "Ada apa, kak?"
"Eh!" Genta menggeleng, "kita ambil minuman yang lain aja dulu, wine-nya nanti."
"Memangnya kenapa?" Rembulan bertanya polos.
Genta tersenyum. "Gak papa, di sini gak dijual. Nanti kita ke tempat lain." Rembulan pun mengangguk, tanpa bertanya.
Setelah memastikan mereka mendapatkan barang-barang yang diinginkan, Rembulan dan Genta lantas menuju meja kasir untuk membayar belanjaan mereka. Dibantu Genta, Rembulan membawa barang-barangnya hasil belanja ke motor.
Selanjutnya mereka langsung kembali ke bascamp Black Rose. Begitu turun dari motor Rembulan bertanya, "kak minumannya gimana?"
"Gue udah nyuruh temen buat beliin, sebentar lagi dia sampai." Jawaban Genta membuat Rembulan menganggukan kepala.
Mereka memasuki rumah dan langsung menuju taman samping rumah. Kedatangan Rembulan dan Genta dengan barang-barang pesanan disambut meriah. Genta juga membantu Rembulan menjelaskan kepada mereka perihal minuman yang tidak ada.
Pandangan Rembulan mengedar, dia mencari sosok pria berkacamata yang tadi sebelum dia pergi ada di sini. "Kak Althan kemana?" batin Rembulan bertanya-tanya.
"Rembulan nyari siapa?" tanya Elsa yang melihat Rembulan seperti mencari seseorang.
Rembulan menggeleng, tetapi kemudian dia bersuara, "Kak Althan dimana ya? Maaf, Rembulan cuma penasaran." kemudian cepat meminta maaf.
Elsa tersenyum. "Althan lagi di kamar atas, sebentar lagi juga datang. Kamu ada perlu apa?"
"Enggak ada kok, Rembulan cuma penasaran." Elsa pun mengangguk.
Di tempat lain, Althan, Dean, dan Alex sedang bersantai di kamar yang disediakan khusus untuk Althan. Dean yang awalnya bermain game bersama Alex bertanya, "Lo serius bakal nurutin keinginan bokap Lo?" Tanya nya yang ditujukan kepada sosok pria yang tengah berdiri menghadap jendela.
Dean menghela napas. "Althan, lo tahu. Lo gak harus selalu nurutin perintah bokap lo. Tanpa dia, lo bisa mandiri."
"Gak ada pilihan," jawab Althan yang membuat Dean mengembuskan napas.
"Lagian masih ada Ethan," sahut Alex tanpa mengalihkan pandangan dari gadget nya.
"Bener, sekali-kali nyuruh dia gantiin Lo."
"Ethan dan gue beda bidang."
Dean berdecak, "gue tahu banyak aktor yang selain main film juga buka usaha. Suruh dia sambil urus perusahaan bokap lu, kek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Gadis Cupu [END]
Novela JuvenilWarning mengandung genre violence! Rembulan Cahyaningsih namanya, kerap dipanggil Rembulan atau cupu sesuai penampilannya. Tidak secantik bulan, penampilannya begitu sederhana. Kadangkala, Rembulan ingin mengeluh. Namun, dia tidak memiliki tempat u...