Bagian 11 : Black Rose dan Penguasa

19.4K 1.1K 15
                                    

Ku ucapkan : Selamat Membaca
.O.

To : Pembantu Buruk Rupa Ku

Hei cupu! Gimana hadiah dari gue kemarin? Lo pasti suka dan gue tahu itu. Langsung aja tanpa basa-basi, nanti jam 5 sore gue jemput Lo. Gak ada penolakan, karena gue gak suka.

Jangan buat gue malu.

Ratumu

Rembulan meletakkan sepucuk surat dari kakak kelasnya itu di laci meja. Rembulan mengembuskan napas lelah, kepalanya dia sandarkan pada permukaan meja.

Sejak pagi tadi, kepalanya terasa berat dan berputar. Perutnya bergejolak menolak makan, menyisakan rasa perih hingga saat ini. Kebetulan kelasnya tidak ada pelajaran. Sebab, guru yang mengampu mata pelajaran di kelas mereka hari ini sedang pergi tanpa meninggalkan tugas.

Suasana kelas tidak terlalu bising, mereka sengaja melakukannya agar tidak menarik perhatian guru lain dan berakibat mendapatkan tugas. Kebanyakan murid laki-laki berkumpul dibelakang untuk bermain game , sedangkan murid perempuan bergosip ria terkecuali Rembulan. Catat itu : Tanpa Rembulan.

Seperti yang Rembulan ungkapkan sebelumnya, dia tidak bersemangat untuk banyak bergerak. Jadi, dia hanya duduk dengan kepala terletak di permukaan meja dan mata terpejam.

Tiada hari tanpa masalah, itulah yang akan menyambut Rembulan.

Brak!

Rembulan mencoba bersikap tenang walau di dalam tubuh jantungnya nyaris melompat, karena terkejut. Gadis itu menarik lalu menghembuskan napas secara tenang. Rembulan menatap satu-persatu teman-temannya yang berdiri di hadapannya. Mereka adalah Sella, Gita, Tasya dan Amber, bisa dikatakan mereka berempat termasuk ke dalam siswi populer versi majalah Exfard terbitan tahun lalu hingga saat ini. Jujur saja, Rembulan begitu iri dengan mereka karena dapat masuk ke berita majalah Exfrad.

Walaupun Rembulan selalu mendapat juara umum sejak kelas 10, karena statusnya profil tentangnya tidak dimuat dalam majalah Exfard.

"WOY! Gue ngomong lu denger kagak?!" Rembulan tersadar dari lamunannya. Dia berucap maaf sambil meremas roknya.

"Dasar budek!" Gita mendorong kepala Rembulan.

"Ngapain lo kemarin berdua sama Kak Althan?"

Dahi Rembulan menyerit bingung, dia mendongak untuk menatap Sella. Namun, Tyas kembali menundukkan kepalanya dengan kasar, "gak sopan, lu!"

Cengkraman pada rok kian menguat, Rembulan menjawab dengan jujur "Rembulan gak kenal orang yang kamu maksud."

Sella dan ketiga temannya seketika melotot saat mendengar jawab Rembulan. Sella memukul permukaan meja sampingnya membuat seisi kelas terkejut. Bahkan ada siswa pria yang menegurnya.

"Berisik, njing!"

"Bacot, lu!" Balas Sella, lalu berpaling pada Rembulan.

Dia menunjuk Rembulan dengan jari telunjuknya. "Gak usah pura-pura polos deh lu! Seisi Exfard tahu siapa Kak Althan, dia itu Raja Exfrad! Ngaku Lo?!"

Semakin didesak membuat Rembulan bertambah bingung. Dia bersuara, "Rembulan beneran gak tahu." Masih dengan kepala tertunduk.

Amber yang sedari tadi hanya bersidekap diam kini membuka mulut. "Di Lapangan upacara, cowok pake kacamata. Lo gak mungkin gak kenal Kak Althan. Jelas banget kalian begitu dekat."

Kisah Gadis Cupu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang