To : My Readers
Hallo, kembali lagi bersama Al si penulis KGC! Seperti di judul, aku mengucapkan terima kasih yang sangat tulus kepada kalian. Makasih karena mau membaca ulang KGC hingga tamat dan makasih atas komentar-komentar penguat kalian ಥ_ಥ. Komentar dan dukungan vote dari kalian itu membuat aku semangat untuk melanjutkan KGC hingga tamat. Padahal, selama nulis KGC aku sempat mengalami fase gak pede sama karya sendiri. Akan tetapi, melihat komentar kalian aku senyum-senyum sendiri, kegirangan. Bahkan ada beberapa dari kalian yang sampe DM aku di Instagram, huhu (terharu).
Aku gak terganggu kok, selama komentar kalian itu berupa komentar pembangun dan kritikan yang sopan. Aku justru senang karena KGC enggak sepi banget. Jujur aku sempat risih sama beberapa komentar, but setelah aku pikir-pikir seharusnya aku bersyukur. Tandanya ada pembaca yang selalu nunggu aku update. I love you, guys (灬º‿º灬)♡
Selain terima kasih, aku juga minta maaf karena gak bisa membalas pertanyaan kalian. Mungkin ada beberapa pertanyaan yang sempat aku abaikan, oleh karena itu I'm sorry ( ・ั﹏・ั).
Selain berkat kalian, ini juga berkat Tuhan yang memberi aku kesempatan untuk bisa menamatkan KGC sebelum masuk sekolah.
Bangga banget bisa bertemu dengan kalian para pembaca yang menurutku pada sopan-sopan. Walaupun gak bisa bertatap muka secara langsung, tetapi aku bangga punya kalian 💜
Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf 😆💜
W.o.W
Maybe ada yang bertanya-tanya, ide KGC aku dapat pertama kali dari mana sih ? Awalnya itu setelah baca novel penulis lain aku ngerasa kek pengen buat juga tetapi dengan jalan cerita yang beda dan juga setelah baca buku sejarah. Kalian tahu lah, sistem kasta pada era Hindu. Nah! Hoho, dari itu tuh.
Ada juga yang dari mimpi sih, kebanyakan cerita ku tuh juga dari mimpi. Makannya kalau sehabis mimpi yang bagus gitu buru-buru aku tulis dan ku rombak sendiri.
Oke itu saja, sekian dari saya. Bye~bye~! 💜
[BERITA TERBARU]
Jawab ya 😎
Selasa, 21 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Gadis Cupu [END]
Подростковая литератураWarning mengandung genre violence! Rembulan Cahyaningsih namanya, kerap dipanggil Rembulan atau cupu sesuai penampilannya. Tidak secantik bulan, penampilannya begitu sederhana. Kadangkala, Rembulan ingin mengeluh. Namun, dia tidak memiliki tempat u...