Selamat Membaca🎉
.O.Rembulan bangun dari tidur siangnya yang cukup panjang. Gadis itu meneguk segelas air mineral dari meja samping tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Usai mengambil air wudhu, Rembulan melaksanakan ibadah salat Ashar. Gadis itu tidak lupa memanjatkan doa-doa untuk orang tua, nenek Samatha, orang-orang sekitar, serta dirinya sendiri.
Sehabis ibadah, Rembulan meraih smartphone yang sejak pulang sekolah belum dia aktifkan. Begitu aktif, beribu notifikasi memenuhi layar ponsel. Tubuh Rembulan bergetar saat menemukan nyaris keseluruhan dari notifikasi itu merupakan pesan ancaman dan ejekan. Tidak terkecuali Instagram yang merupakan media sosial satu-satunya yang dia miliki. Pada kolom komentar postingan dipenuhi oleh komentar mencemooh serta ancaman untuk dirinya.
Althablvly.club go to the hell bitch!! Jauh-jauh dari Kak Althan
OurlvElsa putri kemaren sore kayak Lo gak pantas bersaing dengan our Queen 👑
LambTrh_Exfard News Hot🔥🔥🔥!! Kemana nih yang punya akun?
Alex.BR wuih rame bener!
Lysn_07 awas pelakor!
Lillyzea_ mencoreng nama baik sekolah
_SellaAby berkat gue, Lo jadi seleb
Nisyaa._ Rembulan semangat!!!🥰
HatersPelakor cih! Tampang polos jiwa pelakor!! Go away bitch!
1scr.Alx_ @Alex.BR pergi lo, monyet!
Althels mati lo!
Padahal selama ini Instagram Rembulan bersembunyi dengan baik dalam waktu yang lama. Tidak ada orang yang tahu mengenai akun media sosialnya. Ia pun hanya memiliki 3 followers. Yaitu Scarlet, Nisa, dan satu orang asing yang tidak Rembulan kenal. Di akun instagramnya Rembulan juga hanya memiliki satu postingan dan kini di postingan itulah dirinya di serang. Jari-jemari Rembulan bergetar tatkala menggeser setiap komentar pada postingannya itu.
Nyaris keseluruhan merupakan komentar ujaran kebencian. Rembulan sama sekali tidak tahu pemilik asli dari akun-akun itu. Ini pertama kali baginya, Rembulan sungguh tidak menduga jika dampaknya seperti ini.
Semakin dia penasaran dan membaca setiap pesan yang terkirim, semakin terguncang pula jiwanya. Rembulan menutup mulutnya saat melihat foto darah dan pisau yang dikirim oleh nomor asing. Gadis itu pun dengan cepat mematikan ponselnya.
Tidak dapat dicegah cairan air mata mengalir keluar dari pelupuk matanya. Rembulan menyembunyi kan kepalanya di antara kedua kaki yang menekuk. Gadis itu, menangis sendirian di samping layar ponsel yang terus berkedip menyala menandakan ada pesan masuk.
Tok...tok...tok...
"Rembulan, Are you okay?"
Rembulan tidak memiliki cukup tenaga serta keberanian untuk menjawab pertanyaan sepupunya itu.
"Jangan hiraukan mereka, kalau lu udah bangun segera turun untuk makan malam."
"Oh iya! Mama telepon kalau malam ini mereka gak pulang. Jadi, tolong kerja samanya." Scarlet terus berbicara walau tidak mendapati sahutan dari dalam. Gadis yang lebih tua satu tahun dari Rembulan itu berhenti setelah merasa tidak ada lagi yang ingin dia sampaikan. Dari balik pintu, Scarlet mengusap wajahnya kasar sembari menghela napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Gadis Cupu [END]
Novela JuvenilWarning mengandung genre violence! Rembulan Cahyaningsih namanya, kerap dipanggil Rembulan atau cupu sesuai penampilannya. Tidak secantik bulan, penampilannya begitu sederhana. Kadangkala, Rembulan ingin mengeluh. Namun, dia tidak memiliki tempat u...