PAS ku gak jadi tanggal 30, maju jadi Senin, 23 November 2020. Maaf lama, karena gak update KGC 😭 aku lagi ribut tugas+ulangan. Kemungkinan bakal slow update bgt dalam beberapa Minggu.
.O.Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Hari ini adalah jadwal latihan sekaligus kunjungan sekolah lain ke Exfard High School. Bahkan berita mengenai hal ini sudah tersebar dengan cepat ke berbagai kalangan. Tak ayal, beberapa remaja tak dikenal berbondong-bondong turut meramaikan halaman Exfard High School.
Seharusnya hari ini libur, tetapi karena ditetapkannya masa percobaan pada hari ini mau tidak mau membuat seluruh murid harus datang. Akan tetapi, tidak diwajibkan menggunakan seragam. Tetap saja terdapat beberapa orang yang benci ketika waktu liburannya diusik.
Seperti halnya Rembulan, bukan benci melainkan dia hanya tidak ingin hadir. Jika tidak ada ancaman akan nilai rapot yang merah, mungkin Rembulan memilih untuk membantu nenek dirumah. Lagipula dia memiliki banyak masalah yang mengganggu pikirannya akhir-akhir ini.
Pandangan Rembulan mengedar, dia meringis lalu melihat penampilannya dan orang-orang secara bergantian. Rembulan rasa dia sangat tidak pantas berada di sini. Bahkan dari penampilannya, Rembulan kalah jauh dari orang-orang dengan penampilan memukau. Rembulan membawa badannya ke tempat yang sepi. Dia menyendiri dengan bersandar pada tembok.
Penampilan Rembulan hari ini sebenarnya sudah sangat sopan. Dia mengenakan rok abu-abu sepanjang mata kaki, dipadukan kemeja biru tosca dengan motif bunga. Rambutnya dia kepang dua dengan bando hitam kecil, dia mengenakan tas kecil sebagai isi beberapa barang untuk berjaga-jaga. Rembulan melirik kakinya, dia menatap ujung flat shoes putihnya yang tampak tak layak pakai.
Kedua bola mata Rembulan mengawasi sekitar. Dia melihat banyak orang yang sedang asik bercengkrama. Beberapa detik kemudian tanpa sengaja mata Rembulan bertubrukan dengan mata tajam milik Scarlet. Buru-buru Rembulan berpaling, dia tidak tahan dengan tatapan intimidasi milik kakak kelasnya itu. Banyak hal yang Rembulan takuti di dunia ini. Salah satunya adalah tatapan orang-orang seperti milik Althan dan Scarlet. Entah mengapa, kedua orang itu gemar memberinya tatapan tajam bak seekor Elang. Disini Rembulan terasa seperti anak ayam yang menunggu seekor Elang memangsanya.
Rembulan terkejut akan kedatangan Scarlet yang entah kapan itu. Sekarang wanita itu telah berdiri di hadapannya bersama anek-anteknya. Scarlet mendengus, dia dan antek-anteknya menatap penampilan Rembulan dari atas hingga bawah.
"Gak gue sangka Lo berani datang. Dasar cupu!" Scarlet tersenyum meremehkan.
Rembulan menunduk, dia memegang tali tas selempang ya dengan erat.
Scarlet mempertipis jaraknya dengan Rembulan, dia mengangkat dagu gadis itu hingga mata mereka bertatapan. Akan tetapi, Rembulan memalingkan bola matanya. Scarlet geram.
"Tatap mata gue!"
"Heh cupu!" Teriak salah satu anak buah Scarlet.
Walaupun takut, Rembulan terpaksa menatap mata berkilat milik Scarlet. Scarlet tersenyum puas.
"Lo tahu kan, gue gak suka sama Lo? Kenapa lo datang? k
Kehadiran Lo itu merusak nama baik Exfard. Lo itu buat malu sekolah kita dengan penampilan seperti itu!""Ma-af." Rembulan sangat gugup, kedua kakinya lemas bagaikan jelly.
Bukannya berhenti, Scarlet melanjutkan ucapannya. "Penampilan Lo, seperti gadis desa yang akan pergi ke sawah. Lu pikir sekolah kita bisa disamakan dengan tanah berlumpur itu? Lo itu hanya sampah, seharusnya sadar dimana tempat ku. Exfard bagaikan berlian, sangat gak pantas bagi Lo yang SAMPAH!" ujarnya dengan menekan kata terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Gadis Cupu [END]
Teen FictionWarning mengandung genre violence! Rembulan Cahyaningsih namanya, kerap dipanggil Rembulan atau cupu sesuai penampilannya. Tidak secantik bulan, penampilannya begitu sederhana. Kadangkala, Rembulan ingin mengeluh. Namun, dia tidak memiliki tempat u...