PLAK!
"JALANG!!"
Saking cepat dan kerasnya tamparan yang dia dapatkan, wajah Rembulan sampai menoleh ke samping dengan pipi kiri merah.
Pipi Rembulan memanas, perlahan dia meluruskan wajahnya. Begitu lurus, kedua bola mata berair Rembulan bertemu dengan kedua bola mata api Scarlet. Scarlet berdiri tepat di hadapannya dengan wajah marah, Rembulan yang melihat Scarlet ada di hadapannya lantas membeku. "Ka-k sca-" kata-kata Rembulan tersangkut di pangkal tenggorokan, dia menelan kembali kata-katanya.
Scarlet meradang, dia meraih rambut Rembulan. "Lo apa-apaan, hah?! Dasar pelacur!!"
Rembulan mengaduh kesakitan setiap kali Scarlet memperkuat jambakan nya. "Ampun, kak."
"Gak ada ampun buat Lo!!"Scarlet kian menguatkan cengkraman.
"Scarlet, Lo apa-apan sih?!" Elsa yang baru saja tiba lantas berusaha memisahkan Elsa dari Rembulan sendirian. Hanya dia, sedangkan yang lain tak ingin melewatkan tontonan gratis.
"Minggir, Elsa! Lo gak lihat kelakuan dia dari tadi!"
Elsa mengerahkan seluruh tenaganya hingga Scarlet berhenti menjambak rambut Rembulan. Begitu dilepas, Rembulan langsung merasakan sakit dan pusing secara bersamaan di kepalanya. Penampilan Rembulan sungguh kacau dengan rambut yang semula terikat rapi kini berantakan.
"Lo apa-apaan sih?!" teriak Elsa.
Scarlet kesal karena diganggu. "Lo yang apa-apa?! Lo itu calon tunangan Althan seharusnya lo biarin gue hajar si cupu!!"
"Gue pacar Althan bukan Lo, jadi urusan Bulan bukan sama Lo!!"
"Gue sahabat Althan!!" Scarlet tak mau kalah.
"Hubungan gue gak ada sangkut pautnya sama lo!! Gue tahu Lo sahabat Althan, tetapi bukan berarti Lo bisa ikut campur dalam urusan gue."
Ucapan Elsa mampu membuat wajah Scarlet merah padam. Dia tidak mampu berkata-kata lagi, kemudian dia pun pergi meninggalkan kelas dengan perasaan kesal. Sebelum pergi, Scarlet sempat melayangkan tatapan tajam ke Rembulan.
Para penonton merasa takjub, sebab Elsa mampu membuat Scarlet bungkam selain Althan. Elsa memandangi orang-orang yang berkerumun seakan memberi peringatan untuk bubar. Mereka pun bubar dengan hati yang kecewa.
Elsa memandangi Althan yang duduk sembari memejamkan mata dengan kedua lubang telinga terdapat earphone. Pria itu sangat tenang, seakan di sekitarnya tidak terjadi apa-apa. Kemudian, Elsa beralih pada Rembulan. Gadis itu membawa Rembulan keluar dari Kelas Galaxy.
Mereka berhenti di dekat lift. Elsa berujar, "maafin sikap Scarlet tadi ya."
Spontan Rembulan mendongak terkejut, reaksi Elsa bukan lah reaksi yang sesuai dengan di pikirannya. Dia kira gadis itu akan marah seperti Scarlet, rupanya dia justru tersenyum dan meminta maaf atas kesalahan yang tidak dia perbuat.
"Rembulan," panggilan Elsa membuyarkan lamunan Rembulan. Rembulan tersenyum tipis. "Gak papa kok kak."
Elsa tersenyum."Jangan tegang dong, gue gak makan orang," ujarnya santai disertai tawa.
Rembulan mengangguk tak enak. "Maaf."
"Eh, Lo gak salah! Udah mau masuk, gih balik ke kelas." Rembulan mengangguk, dia hendak pergi tetapi Elsa mencekal pergelangan tangannya.
"Eh mau kemana?"
"Ke kelas," kata Rembulan menunjuk arah anak tangga yang berada di sisi lain.
Elsa berdecak, dia pun menggeleng. "No! Lo pake ini aja." Elsa menunjuk lift yang berada di dekat mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Gadis Cupu [END]
Teen FictionWarning mengandung genre violence! Rembulan Cahyaningsih namanya, kerap dipanggil Rembulan atau cupu sesuai penampilannya. Tidak secantik bulan, penampilannya begitu sederhana. Kadangkala, Rembulan ingin mengeluh. Namun, dia tidak memiliki tempat u...