Kisah Gadis Cupu [END]

Bagian 20 : Kesialan Menyertai

His voice😭😭

NOTE : ADEGAN KEKERASAN BUKAN UNTUK DITIRU!

Dibawah masih ada author note 🥰✨

Jangan lupa vote, komen, dan bagikan KGC versi revisi 💜

Selamat hari G30S/PKI, Kesaktian Pancasila dan Batik Nasional 🎉

Selamat Membaca 🎉
.O.

"MINUM TUH AIR SAMPAH! Itu akibat dari lo main-main sama gue!" Sella mendorong kepala Rembulan semakin dalam ke air. Rembulan kewalahan, dia memberontak tetapi tenaganya sangat lemah.

Ketika Sella tidak lagi memaksanya minum, Rembulan bangun sambil terbatuk-batuk. Dia merasakan rasa jijik yang mendera mulutnya. Adin, amis, pahit, serta rasa aneh lainnya bercampur jadi satu menguasai mulut bagian dalamnya. Air mata Rembulan tak terbendung, gadis itu menangis deras sembari sesenggukan.

Tubuhnya lirih di lantai kamar mandi, penampilannya bak gelandangan di pinggiran jalan ibu kota. Seragam olahraga yang semula baik-baik saja, kini basah dengan bau busuk yang menguap ke udara. Bahkan Rembulan merasa jijik dengan keadaannya saat ini. Tubuhnya bau seperti kentut sigung, bau yang menyengat dan tak terelakan.

Tadi setelah menerima siraman pada tubuhnya. Rembulan ditarik menuju toilet putri yang jarang digunakan. Di toilet itu, Sella bersama antek-antek nya menyiram Rembulan dengan setumpuk sampah penuh yang diambil dari salah satu tempat sampah sekolah.  Tidak hanya itu, mereka juga mencampur sampah-sampah tadi kedalam air lalu memaksa Rembulan untuk meminumnya.

Tidak hanya fisik Rembulan yang sakit, melainkan juga batin gadis itu.

Sella menarik kerah seragam olahraga Rembulan, "Lo itu sampah. Sampah hanya cocok dengan sesama sampah!" bentak Sella, kemudian disusul melepas cengkraman pada kerah seragam Rembulan

"Aku gak tahu ...." ucap Rembulan lirih.

"Jangan percaya! Si cupu ini pasti sengaja ngasih lo minuman. Dia marah karena kita gak ngajak dia main basket." Siswi yang berada di belakang Sella bersuara.

Telapak tangan Sella mengepal. Sella menatap Rembulan dengan mata tajamnya membuat Rembulan tidak berani membalas tatapan Sella"Gue tahu. Cabut, guys!" Sella pergi dengan diikuti oleh antek-anteknya. Namun, sebelum itu salah satu antek-antek Sella sempat menendang air sampah yang berada di ember. Akibatnya lantai penuh dengan sampah.