Happy Reading
Al pingsan, benar-benar pingsan. Paginya seperti biasa Al akan dibangunkan Hans namun ketika menyentuh dahi Al yang sangat panas, Hans langsung menggendong Al pergi. Anisa terkejut ia langsung mengganti pakaian Al dengan pakaian yang lebih layak.
" Kakak bangun yuk " Ucap Anisa mengompres kening Al.
Dari pagi ia mengompres Al, berharap panas Al turun.
Anisa sedih saat melihat putranya terbujur pingsan, ia menangis. Ia merasa bodoh, ibu macam apa ia yang membiarkan anaknya disiksa ayahnya sendiri.
" Hiks maafin bunda ya, bunda nggak bisa bantuin kamu " Ucap Anisa, ia mengecup tangan Al yang dingin.
Hans melarang Anisa membawa Al pergi kerumah sakit, jadi Anisa hanya menunggu Hans pergi barulah ia bisa membawa Al kedokter.
Naasnya, Hans malah tak pergi. Jadi Anisa hanya bisa merawat Al sendiri.
" Bunda El laper " Ucap El.
" Bunda udah siapain makanan dimeja, kamu makan sendiri aja ya " Ucap Anisa tanpa mengalihkan tatapannya dari Al yang masih pingsang.
" Tapi aku mau disuapin bunda " Ucap El menghentak-hentakan kakinya.
" Tapi kakak kamu lagi sakit, bunda nggak bisa ninggalin kakak kamu " Ucap Anisa mencoba bersabar.
" Biarin aja nanti juga sembuh, pokoknya aku mau disupain bunda! " Ucap El.
" Adek.... Kakak lagi sakit nak, kamu ngertiin bunda dong. Makan sendiri
aja ya " Ucap Anisa." Nggak mau! Aku mau disupain bunda!. Kakak nyebelin! Kapan sih kakak sembuh?. Dasar penyakitan! " Ucap El marah.
" El! " Ucap Anisa marah.
" Hiks bunda jahat!, aku benci kakak! Dasar penyakitan " Ucap El menangis, El pergi sambil menangis.
Anisa menghela nafasnya, putranya tak mengerti jika kakaknya sedang sakit.
" Dedek kalau laper makan sendiri aja ya " Ucap Anisa, Gio mengangguk patuh.
Anisa tersenyum bangga kepada putra bungsunya itu. Ia kembali menatap putra sulungnya itu dengan pandangan sedih.
Anisa merapikan anak rambut yang menutupi kening Al, ia menyentuh dahi anaknya yang masih panas.
" A-ampun " Lirih Al.
" Kakak bangun nak " Ucap Anisa senang Al kembali bangun.
Al membuka matanya perlahan, ia menggigil kedinginan.
" Sakit " Ucapnya.
" Kakak butuh apa? Kakak pengen apa? " Tanya Anisa bertubi-tubi.
Al hanya diam tak merespon.
" Aku mau sekolah " Ucap Al serak.
" Kakak lagi sakit, kakak sementara nggak sekolah dulu " Ucap Anisa menjelaskan.
Al menggeleng, kemarin ia izin sekarang masa harus izin lagi. Al akan ketinggalan pelajaran . Al nggak mau kalau nilai ulangannya menurun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky [Tamat]
Non-FictionMenjadi anak yang tak diinginkan oleh orang tua bukan keinginan Al. Ia tak pernah meminta kepada Tuhan untuk di lahirkan di dunia ini. ia juga tak mau seperti itu. ia pembawa sial untuk papahnya, Ia aib keluarganya, Ia selalu dibedakan dari saudaran...