Happy Reading" Om " Ucap Al serak, Al sudah siuman sejak tadi.
" Kamu butuh sesuatu? Nanti om beliin " Ucap Hendry lembut. Al menggeleng, ia melihat kearah pintu rumah sakit, disana ada Anisa yang tersenyum kearah nya.
Hendry melarang semua orang untuk menjenguk Al, selain karena baru siuman Hendry masih kecewa kepada mereka.
Al tersenyum miris, bahkan pamannya lebih peduli dibandingkan dengan Ayahnya sendiri.
" Al jujur sama Om, selama ini Al selalu dipukul sama papah Al? " Tanya Hendey hati hati. Al menggeleng tetapi tatapannya dalam.
" Enggak, papah enggak pernah pukul Al, malah papah lebih sayang Al daripada adek, papah juga suka peluk Al, papah selalu beliin Al mainan, papah juga suka suapin Al makan" Dusta Al, Bibirnya berkata demikian tapi matanya berkaca kaca.
Hendry mengelus rambut Al mencium keningnya, Al memejamkan matanya menikmati, lalu tertidur kembali.
Cepat sembuh, Anakku.
Hendry keluar kamar inap Al. Anisa menatap nya khawatir. Tadi Hendry melarang nya menjenguk Al.
" Gimana Dek keadaan Al? " Tanya Anisa mengentikan kebisuaan diantara Anisa dan Hans.
" Al udah siuman, sekarang Al lagi tidur. Mbak nggak usah jenguk dulu, urus aja janin sama anak mba yang lainnya " Ucap Hendry setengah menyindir Hans.
" Dan Buat lo " Tunjuk Hendry kearah Hans.
" Mending pulang deh, nggak usah liat Al lagi, kan lo bukan ayahnya " Ucap Hendry, Hans menarik kerah baju Hendry, Hans tersulut emosi sekarang.
" Apa maksud lo?! Siapa yang bukan ayahnya?! " Ucap Hans, lehernya mengeluarkan urat, karena terlalu marah.
" Lo " Ucap Hendry, Hans menonjok pipi Hendry. Hendry tersungkur akibat pukulan Hans yang tak main main.
" Bangsat! " Umpat Hans. Lalu pergi.
Anisa hanya diam di tempat, tak tahu harus melakukan apa.
Hendry terkekeh lalu berdiri seraya mengelap bekas pululan Hans yang tak main main.
Hendry pergi, dengan sengaja ia menabrak bahu Anisa. Anisa hanya diam, entahlah ia bingung. Karena kecelaan dimasa lalu ia membawa Al kedalam kebencian besar suaminya.
...
Esoknya,
Al terbangun dengan selang infus menancap di tangan kanan nya. Al mengucek matanya menetralkan pandangan nya yang buram.
" Halo Al " Sapa Hani datang menjenguk.
Hani datang, menyapa Anisa yang duduk di sebelah Al.
" Sendirian aja Nis? " Ucap Hani bertanya.
Anisa mengangguk.
" Gimana keaadan Aidan? " Ucap Anisa.
" Aidan baik baik aja kok, lukanya juga ringan, biasa kok Nis dirumah juga Aidan mah kayak gitu, maklum lah anak anak " Jelas Hani.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky [Tamat]
No FicciónMenjadi anak yang tak diinginkan oleh orang tua bukan keinginan Al. Ia tak pernah meminta kepada Tuhan untuk di lahirkan di dunia ini. ia juga tak mau seperti itu. ia pembawa sial untuk papahnya, Ia aib keluarganya, Ia selalu dibedakan dari saudaran...