Part 33

4.4K 344 25
                                        

HAPPY READING.





Apa yang kalian lakukan saat perasaan sedih dan marah menjadi satu?. Mungkin kalian akan melakukan seperti yang Al lakukan, merokok. Ia membuka sekotak rokok dari sakunya, barang yang tak pernah terpikir untuk anak 'sebaik' Al untuk memiliki rokok.

Al menghembuskan asap rokok dari mulutnya dengan perlahan lahan, menikmati setiap hembusan seolah setiap kepulan asap itu adalah bebannya yang terangkat.

Caca datang dan ia langsung merebut rokok dari tangan Al secara paksa.

" Kembaliin" perintah Al memaksa.

" enggak boleh, nggak baik" ucap Caca, ia menginjak rokok itu sampai hancur.

" lo! " ucap Al mencoba bersabar.

" gue nggak nyangka lo punya rokok" ucap Caca tak percaya.

"lo mau apasih, kenapa lo selalu gangguin gue? " tanya Al dengan nada dingin.

Caca hanya diam tak menjawab pertanyaan Al.

" kenapa lo diem? Jawab kalo gue tanya! Jangan diem aja! Punya mulut kan? " ucap Al mulai hilang kesabaran.

" gue...." ujar Caca menunduk ia tak berani menatap wajah Al yang sedang marah.

"hama, mulai sekarang lo jangan gangguin gue lagi" ucap Al mutlak.

Caca mengangkat wajahnya dan menggeleng panik. Bukan maksud Caca untuk mengganggu Al, tapi ia bermaksud untuk memberikan perhatiannya.

"gue gangguin lo ya? " tanya Caca, Al diam namun matanya mengatakan iya.

" yaudah gue minta maaf tapi, gue nggak akan berhenti hehe" kekehan Caca keluar untuk mencairkan suasana.

"dengerin gue, lo udah cukup gangguin gue sampai sini, dan lo jangan pernah gangguin gue lagi" ucap Al panjang lebar.

Caca mengedipkan matanya baru kali ini Al berbicara panjang lebar seperti ini. Caca tetap menggeleng tak mau, Al menghembuskan nafasnya. Al hendak pergi namun langkahnya tertahan saat mendengar ucapan Caca.

"ayah lo jahat banget ya" ucap Caca memandang kebawah sana, sekali loncat diapastikan ia akan patah tulang.

"semarah-marahnya ayah dia nggak pernah nyumpahin gue mati, semarah-marahnya ayah dia nggak pernah nyakitin hati anaknya" ujar Caca berkaca-kaca.

" padahal gue bukan anak kandungnya tapi dia lebih sayang sama gue dibanding anak kandungnya" ucap Caca hampir menangis.

"bacot" ucap Al dingin, ia kemudian pergi moodnya sangat hancur sekarang.

Caca mengusap matanya ia kemudian merasakan pelukan hangat dari seseorang, merasakan rambutnya diusap penuh kasih sayang. Caca mendongak dan menatap sepasang mata elang milik El.

"nggak usah dipikirin" ucap El mengelus rambut panjang Caca.

Caca mencari tempat ternyamannya yaitu didada bidang milik El. El menghirup rambut Caca yang bau stroberi, ia tersenyum lirih. Bagaimana Caca tak peka terhadap perasaan nya, bagaimana Caca tak peka jika dirinyalah yang menjadi pusat dunianya El.

Dasar bego, suka kok sama orang yang nggak peka.

....

Awali pagimu dengan senyuman. Pagi yang segar untuk El yang bersemangat menjalani harinya, Al justru sangat malas menjalani harinya yang berat. El tersenyum cerah dengan pakaian yang bisa dikatakan rapih walaupun tak ada dasi maupun topi.

Blue Sky [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang