Di sekolah...
El berjalan sendirian memuju kelas nya. Masih pagi sekolah nya masih sepi hanya ada beberapa anak yang sudah stay dan petugas kebersihan.
El duduk sendirian di kelas nya. El diam termenung memikirkan kakak nya yang sakit. Ia meremas jarinya merasa bersalah dengan kakak nya yang sakit. El memegangi perut nya lapar, bahkan ia belum sempat sarapan.
Dari arah pintu Caca masuk dengan wajah yang tertekut.
Brak
Caca meletakan tas nya dengan asal asalan. Ia melihat kearah El lalu mencari cari seseorang lebih tepatnya Al.
"loh kok Al nya nggak ada?" tanya Caca
"kakak lagi sakit, semalam kakak demam" ucap El.
"loh kok bisa demam?" tanya Caca penasaran.
"El nggak tau" dusta El.
"yaudah nanti aku jenguk Al sekalian main ke rumah El" ucap Caca tersenyum.
Kruyuk....
El memegangi perutnya lapar.
"kamu laper?" ucap Caca bertanya, El mengangguk sebagai jawaban.
Caca kemudian mengambil tas nya yang tergeletak di lantai, Caca mengambil roti nya lalu membelah nya menjadi dua.
"ini buat El, tadi ayah nggak sempet masak makanya tadi ayah bungkusin Caca roti, Caca juga dibangunin Ayah katanya mau ada yang oprasi" celoteh Caca tanpa sadar.
El menyimak dengan baik lalu ia mengambil roti milik Caca.
"makasih" ucap El.
El mengusap bibir Caca yang belepotan karena selai. El terus memandangi Caca yang sedang memakan roti nya. Caca begitu lahap memakan roti nya.
"kamu kalo makan jangan belepotan" tegur El.
"akhu lapher tau!" ucap Caca dengan mulut penuh roti.
El tertawa bahkan terbahak bahak karena Caca. Caca yang kesal pun mengambil kotak pensil nya lalu memukul kan nya pada El.
Pletak
"aduh aduh sakit" keluh El kesakitan.
"rasain!" ucap Caca puas.
El terus mengusap kepalanya kesakitan ternyata pukulan Caca cukup kencang.
"El...." Caca memanggil El.
"apa? Caca mau apa? " jawab El.
"Caca mau rotinya El dong" ucap Caca dengan pupy eyes nya.
"nih" ucap El menyerahkan rotinya.
"makasih El!" ucap Caca senang, Caca melahap rotinya dengan lahap. El? Tentu masih lapar tapi ia mengabaikan nya.
"El tau nggak? Caca suka makan roti karema tiap hari makan roti" Ucap Caca. El tersenyum lalu mengangguk, Hanya melihat Caca makan dengan lahap rasa lapar nya mendadak hilang.
...
Bel berbunyi kini saatnya bagi semua anak anak untuk pulang. El menggandeng tangan Caca, sepanjang jalan mereka tertawa riang.
"Ayah!" ucap Caca menyambut Ayah nya datang.
"loh kok cuma satu?" tanya ayah Caca.
"apanya Yah?" ucap Caca memiringkan kepalanya.
"temen kamunya. Biasanya kan dua ( si Kembar)" ujar Ayah Caca heran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky [Tamat]
Não FicçãoMenjadi anak yang tak diinginkan oleh orang tua bukan keinginan Al. Ia tak pernah meminta kepada Tuhan untuk di lahirkan di dunia ini. ia juga tak mau seperti itu. ia pembawa sial untuk papahnya, Ia aib keluarganya, Ia selalu dibedakan dari saudaran...