Part 20

4.9K 375 50
                                    

Happy Reading.


" Jagain adeknya ya " Ucap Anisa menitipkan Gio keputra sulungnya, Al.

Al mengangguk, ia bermain dengan Gio selepas sekolah. Ia bermain di belakang rumahnya, tepi kolam.

Gio menggerakan tangannya menyentuh lehernya, mengode pada kakaknya bahwa ia haus.

" Dedek haus ya? " Tanya Al. Gio mengangguk.

" Dedek jangan kemana-mana ya tungguin kakak " Peringat Al, Gio mengangguk lagi.

Al pergi meninggalkan Gio sendirian, 5 menit Al tak kunjung datang Gio hendak menyusul Al, namun ia malah tergelincir.

BYUR

Al kalang kabut saat mendapati Gio tercebur.

" DEDEK!! " Seru Al panik.

Anisa bergegegas saat mendengar teriakan Al. Anisa panik mendapati anak bungsunya tercebur.

" DEDEK!? " Seru Anisa.

Gio bergerak tak tau arah, Kolam renang sedada orang tua itu membuat air masuk kedalam mulut Gio.

Mulut Gio sedikit mukai sedikit kemasukan air, Gio yang tak bisa berbicara apalagi berenang hanya menggunakan kaki dan tanganya untuk meminta tolong.

Anisa bingung kalut dan panik, ia tak bisa berenang, disisi lain ada Al yang menangis.

" GIO! " Seru Hans.

BYUR

Tanpa pikir panjang, Hans menyeburkan dirinya ke kolam renang itu, menyelamatkan Gio yang sudah mulai tak bergerak.

Hans menepuk pipi Gio panik, Anisa memeluk Gio, ia menangis saat mendapati Gio tak bergerak.

Hans menarik tangan Al secara paksa. Ia membawa Al masuk kedalam kamar mandi, Hans menampar pipi Al.

" DASAR ANAK NGGAK TAU DIRI! JAGAIN ADEKNYA AJA NGGAK BECUS! " Bentak Hans menudingkan jarinya keraah Al.

Al menangis, merasakan pipinya yang sakit sekaligus ucapan Hans.

" DASAR ANAK PEMBAWA SIAL!, LIHAT ADIK KAMU SEKARANG, SEKARANG DIA SAKIT KARENA KAMU!? ANAK HARAM " Caci Hans.

Al menangis saat papahnya memukulinya dengan sapu lidi, menyiraminya dengan air dingin, dan menamparnya berkali kali.

" Ampun papah sakit " Rintih Al kesakitan.

Ya Allah tolong aku....

" ANAK HARAM KAYAK KAMU ITU NGGAK PANTAS HIDUP! HARUSNYA KAMU MATI! " Ucap Hans semakin menjadi.

Hans kalut, emosi, marah, frustasi sampai tak sadar ia membuat anak sulungnya tak berdaya.

" Mas!! Bawa Gio ke rumah sakit! Gio nggak bangun-bangun mas hiks " Ucap Anisa membopong tubuh Gio yang tak sadarkan diri.

Barulah Hans berhenti, ia mengunci pintu kamar mandi dan keluar membawa tubuh Gio yang tak sadarkan diri bersama Anisa.

Di dalam kamar mandi ada Al yang memegangi badanya yang mati rasa. Al menangis sesegukan sendirian, ia merintih kesakitan, ucapan ampun seolah tak bosan ia ucapkan.

Blue Sky [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang