Part 47

7.4K 353 20
                                        

"Simpan senyumanmu untukku dilain waktu"

Semua orang tersenyum dipagi ini, memandang masing-masing orang yang mereka cintai. mungkin hanya beberapa yang merasakannya, karena separuhnya lagi hanya bisa terdiam dengan perasaannya yang berbeda.

Caca, gadis itu menghela nafasnya saat melihat mamah tiri, ayahnya, dan adiknya sedang berbincang ria didepannya. Mungkin ini pertama kalinya ia diantar ayahnya sekolah.

Caca, ia bukannya tak mau diantar Ayahnya tapi ia tak mau melihat pemandangan yang membuatnya merasa tak nyaman. Ia bukan anak kandung kedua orangtuanya, ia hanya orang asing diantara mereka.

"Caca kok diem ajasih. kamu ada masalah ya disekolah?" ucap mamah tirinya memulai pembicaraan.

Caca menggeleng sebagai jawaban ia melihat kearah Bagas yang sedang mengusak rambut adiknya.

Ini yang Caca tak suka, Ia melihat keraah jendela mobilnya, muak melihat semuanya. ia tak membenci mamah tirinya ataupun saudarinya Ia justru membenci Bagas ayahnya.

Menjadi asing padahal itu keluarga sendiri. Tidak semua rumah itu menyenangkan.

Caca keluar dari mobilnya begitu sampai disekolahnya, tak ada ciuman, ucapan salam atu apapun untuk keluarganya. Bagas hanya tersenyum simpul melihat putrinya itu.

Maria anak kita udah gede, maafin aku. Aku udah duain kamu, maafin aku.

...

Caca berhenti diloker milik Al, kebiasaan yang sudah tak dilakukan Caca selama 3 hari kini ia lakukan lagi.

Caca meletakan obat yang ia curi dari ruangan ayahnya, kue kering dan satu bekal nasi tak lupa jus untuk Al yang sudah berjanji untuk berangkat ke sekolah.

Caca berjalan riang, menyapa semua temannya yang ia lewati. Ia duduk dibangkunya dan mulai membuka buku-buku miliknya.

Caca menulis beberapa kata sembari mendengarkan lagu kesukaannya dari earphone miliknya

Al

Biasakah kamu mencintaiku sama seperti saat kamu mencintainya?.

Dia yang tak mencintaimu, tapi kamu tetap mencintainya dengan cara yang paling sempurna.

Aku ingin seperti itu.

Kamu seperti bintang dilangit, tak bisa menjadi milikku sendiri karena masih ada Tuhan mu dan orang yang kamu cintai.

Kamu tak bisa aku gapai, jika bisapun bisa itu tak mungkin.

Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Caca mengisyaratkan guru sudah masuk kekelas. Caca menyudahi tulisannya itu, ia melihat kearah bangku disampingnya.

Lagi-lagi El bolos atau terlambat kesekolah padahal jam pertama sudah dimulai. Caca hanya menggeleng, ia tak menerina pesan apapun di hpnya karena ia sudah mematikannya.

Karena Al Caca menangis semalaman.

...

Bel istirahat sudah berbunyi Caca segera mengaktifkan Hpnya, ia penasaran kemana El pergi. Caca menepuk pundak Vian yang lewat didepannya.

"Vian lo tau El kemana?" tanya Caca khawatir.

"nggak tau gue, boss bilang lagi otw. emang kenapa?"

Blue Sky [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang