Part 9

4.9K 369 4
                                    

" Gelang nya lucu ya " Ucap Anisa saat melihat gelang si kembar tadi. Saat ini ia sedang menemani ketiga anaknya memakan eskrim bersama Caca.

" Iya dong! Kata ayah gelangnya punya ibu sama sahabat nya " Ucap Caca. Anisa tersenyum lalu mengalihkan pandangan nya.

Ahhh dia jadi ingat sesuatu.

" Al kamu suka vanila? " Tanya Anisa. Al mengangguk.

" Bukanya coklat ya? " Ucap Anisa. Al menggeleng.

" Al nggak suka coklat " Ucap Al.

" Terus yang suka coklat siapa? " Ucap Anisa bingung.

" El dong " Ucap El

" jadi... Al nggak suka coklat? " Tanya Anisa sekali lagi.

" Iya bunda " Jawab Al.

" Yahhhh padahal Caca udah bawa 2 coklat buat Al " Caca berucap kecewa.

" Yaudah coklat nya buat El aja " Ucap El.

" Nggak mau " Ucap Caca.

Anisa terkekeh geli melihat Caca dan El. Sebaliknya ia menatap sedih kearah Al, ia merasa gagal menjadi ibu. Pasalnya ia bahkan tak tahu apa yang disukai dan tidak disukai oleh Al.

" Dede eskrimnya kurang ya? " Tanya Al kepada Gio, Gio pun mengangguk. Al menyerahkan eskrim nya yang masih setengah kepada Gio.

Gio bertepuk senang lalu memeluk Al. Hanya Al yang peka kepada adiknya. Al mengusap rambut Gio sayang sebagai kakak.

Anisa tersenyum melihat mereka. Ternyata anaknya sangat peka dan penyayang.

" Aduh maafin gue lagi-lagi ngerepotin " Ujar Ayah Caca mengalihkan intensitas Anisa.

Anisa tersenyum " Nggak papa kok, Caca juga enggak ngeropotin aku "

" Makasih ya Nis lo udah jaga anak gue " Ucap Ayah Caca berterimakasih.

" Sama sama " Ucap Anisa tersenyum manis.

" Nah sekarang Safira pulang ya " Ucap Ayah Caca kearah putrinya.

" Caca mau main kerumah Al ayah " Ucap Caca.

" Safira..... Kamu kan harus les sayang " Ucap nya sedikit lelah menghadapi sifat keras kepala anaknya.

" Tapi aku mau main ayah " Ucap Caca tak mau kalah.

" Caca belajar nya bareng aku aja om, belajar bareng bunda " Ucap El menyela.

" El.... " Peringat Anisa kepada anaknya.

" Tuh boleh kan, Lagian ayah juga nanti siang ada oprasi " Ucap Caca sedih. Caca tentu sedih ayahnya itu jarang dirumah bahkan tidak pernah.

Ayah Caca hanya menghembuskan nafas nya lalu mengangguk mengiyakan permintaan putrinya itu.

" Yeay!!! Makasih Ayah " Ucap Caca lalu mencium pipi ayahnya.

Ayahnya hanya terkekeh gemas, lalu ia mentap Anisa.

" Gue titip Safira ya sama lo " Ucap nya meminta tolong.

" Kamu tenang aja. Yaudah kita pulang ya, Assalamualaikum " Pamit Anisa lalu masuk ke dalam mobilnya.

Ia tersenyum kecil mengingat sesuatu.

Bagas

Nama pria itu. Ayah sekaligus sahabat Anisa dari Zaman SMA sampai Kuliah.
Bagas sangat mencintai putri kecilnya itu, apapun ia lakukan untuk membahagiakan putri semata wayang nya yang sangat mirip dengan Almarhum istrinya.

Blue Sky [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang