Part 15

5.1K 341 3
                                    

Happy Reading

Al duduk di bangku taman rumah sakit dengan selang infus menancap di tangan kanannya. Hendry menyuapi Al dengan telaten.

"Om..." Bibir pucat Al bergetar saat memanggil Hendrry.

"Kenapa? Al mau boneka nya?" Ucap hendrry sangat halus, ia mengelus rambut Al.


"Om kenapa baik banget sama Al?" Ucap Al dengan mata sayu.

"Karena Al ponakan om" Ucap Hendry terkekeh.

"Padahal papah aja nggak pernah baik sama aku" Ucap Al, ia menunduk memilih untuk menatap rerumputan dari pada menatap mata Hendrry.

Hendrry termenung, betapa sakit hati nya saat mendengar ucapan keponakan nya sendiri. Separah itukah Al?, Mereka berdua diam ada jeda diantara keduanya.


"Al mau nggak jadi anak om" Tanya Hendry, Al mengangguk semangat.

"Kalo ke Jepang bareng Om Al mau nggak?  Nanti kita jalan-jalan bareng, jajan beli robot, boneka nonton film pasti seru" Hendrry tersenyum.

Al menggeleng  "Nanti dedek baru kangen sama Al" Ucap Al masih dengan mata sayunya.

Hendry mencubit hidung Al, gemas. Al tertawa pelan saat Hendry mencubit nya.

"Duh jadi pengen punya anak" Ucap Hendry lalu tertawa bersama Al.

Hans hanya melihat itu dari kejauhan. Tadinya ia ingin menjenguk Al namun, malah melihat pemandangan yang membuatnya sedikit iri.

Hans membuang bingkisan berisi kue-kue kesukaan Al. Hans iri melihat keduanya, Jika bersama Hans Al bahkan tak berani berbicara apalagi tertawa tapi berbeda jika dengan Hendry Al akan banyak berbicara apa lagi tertawa.

Hans berbalik dan menemukan seorang dokter tengah bersandar pada dinding rumah sakit, menatap remeh kearah dirinya.

"Pakabar bro" Sapanya. Hans hanya diam melihat rival nya itu.

"Btw istri lu cantik juga" Ucap Pria itu.

Hans mengepalkan tangan nya menahan emosi. Tapi pria itu malah tertawa terbahak bahak.

"Sans aja kali, gue juga udah punya anak. Nggak tertarik lagi sama istri lo" Ucapnya menepuk pundak Hans.

"Kecuali lo cerein dia, mungkin gue bakal jadiin dia istri gue" Ucapnya lagi.

"Bangsat" Desis Hans. Pria itu semakin tertawa. Ia pergi dari hapadan Hans, sebelum pergi ia membisikkan sesuatu ke telingan Hans.

"Btw anak gue suka sama anak lo, mungkin nanti gue sama lo bakal jadi besan" ucapnya lalu pergi.

"Najis!" Ucap Hans.

Pria itu pergi dengan mengacungkan jari tengahnya sembari tertawa.

...

El tergesa-gesa masuk kedalam ruangan inap Al. Ia tersenyum saat melihat kakaknya bermain bersama Gio.

"Kakak!!" Ucap El, Al menengok kearah tangan El yang penuh makanan dan bunga. Di belakang El ada Hans yang datang.

"Kamu bawa apa?" Tanya Al.

Blue Sky [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang