Happy Reading
Al hanya duduk dengan membisu. Ia memegang tali tas sekolahnya erat, seolah olah akan lepas. Al saat ini duduk di mobil bertiga dengan El duduk di depan dengan Papahnya.
Al takut, papahnya marah seperti kemarin. El tertawa menanggapi lelucon yang Hans ucapkan. Mereka tampak kompak, dan hangat mencerminkan ayah dan anak.
Berbeda saat bersama Al, Hans justru akan menjadi pribadi yang kaku dan dingin. Al menatap keduanya iri, bagaimana tak iri sekarang bahkan Hans mengusap rambut El penuh kasih sayang, berbeda dengan dirinya.
"Papah El mau beli es krim" Pinta El saat melihat seorang penjual es krim.
Hans memberhentikan mobilnya tepat di samping penjual tersebut. Hans membuka kaca mobilnya setengah.
"Pak saya mau beli eskrimnya dua" Ucap Hans pada penjual tersebut.
Penjual itu memberikan dua buah Eskrim rasa berbeda kepada Hans. Hans memberikan uangnya, lalu menutup kembali kaca mobilnya.
Hans menyerahkan eskrim itu semuanya kepada El seolah hanya ada El dan dirinya di dalam mobil itu, padahal didalam mobilnya masih ada anak sulungnya.
"Papah eskrimnya enak" Ucap El menjilati eskrimya.
Hans tersenyum dan mengelus surai milik anak kesayangannya itu.
"Lain kali kita beli lagi pah yang banyaaakkk" Ucap El merentangkan tangannya seolah Eskrim itu berada di tangannya.
Hans terkekeh melihat tingkah anak keduanya itu.
Al? Entahlah fokus Hans hanya pada El sekarang. Layaknya El yang tertawa, Al hanya diam dengan pandangan sayu kearah luar jendela.
Aku juga mau kayak adek
Batin Al menjerit ingin seperti itu. Bahkan papahnya tidak pernah memberikan apa yang El berikan.
...
Seperti biasa Hans akan menggendong El dan mengabaikan kehadiran Al. Al yang sudah biasa hanya berjalan di belakang Hans dengan tangan yang meremat tas sekolahnya.
El tampak riang di gendongan Hans, dan Al yang menatap keduanya dengan tatapan datar.
Anisa menyambut kedatangan suami dan anaknya dengan senyuman nya. Gio digendongan Anisa dan El digendongan Hans, mencerminkan keluarga bahagia bukan?.
"Kamu keliatan seneng banget ada apa?" Tanya Hans saat melihat raut wajah istrinya yang berseri seri.
"Aku punya kejutan buat kamu" Ucap Anisa.
Hans menaikan kedua alisnya bingung melihat wajah Anisa yang sangat berseri seri . Anisa memberikan sebuah tespek dua garis.
"SERIUS?!" Tanya Hans tak percaya. Anisa mengangguk sebagai jawaban.
Hans melompat senang, katakanlah ia lebay tapi ia sangat senang sekarang.
"Aku bakal punya adek lagi?" Tanya Al tak percaya.
"Hah? Bunda hamil??" Tanya El heran.
Dan Gio hanya diam sembari tersenyum. Anisa mengangguk saat kedua anaknya bertanya. Al sangat senang sekarang, begitupula kedua adiknya.
"Yeay!! Kakak bakal punya Adek lagi!!" Seru Al senang.
Gio bertepuk tangan saat melihat Al.
"Nanti adeknya harus cewek!" Ucap Al
"Cowok Lah! Biar ada yang nemenin El main bola" Ucap El membantah Al
"Cewek! biar ada yang bantuin bunda masak" Ucap Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky [Tamat]
No FicciónMenjadi anak yang tak diinginkan oleh orang tua bukan keinginan Al. Ia tak pernah meminta kepada Tuhan untuk di lahirkan di dunia ini. ia juga tak mau seperti itu. ia pembawa sial untuk papahnya, Ia aib keluarganya, Ia selalu dibedakan dari saudaran...