HAPPY READING.
Al menatap sekelilingnya ternyata sudah larut, disebelahnya ada Tania yang tertidur dengan pulas, ia segera membangunkan Tania yang tertidur seperti monyet.
"Nia udah malem pulang" ucap Al menggoyangkan bahu Tania.
"eugh ntar" ucap Tania menyingkirkan tangan Al yang berusaha membangunkannya.
"yaudah" ucap Al lalu berdiri, ia meninggalkan Tania seorang diri yang masih tertidur.
Al menutup pintu rumahnya, ia membiarkan Tania seorang diri karena Tania juga sudah terbiasa ia tinggalkan.
"Belum tidur?" tanya Al kepada adiknya, Gio. Gio menggeleng lesu, Al mengelus rambut Gio prihatin.
Adiknya terus ditekan oleh Hans, ditekan dalam artian diwajibkan selalu mendapat nilai sempurna.
"udah dulu belajarnya" ucap Al merapikan buku-buku milik Gio yang tergelatak dimeja.
"tidur" ucap Al, Gio mengangguk patuh.
"lanjutin belajarnya" ucap Hans berucap saat melihat Gio dan Al hendak pergi.
Gio takut, ia memilih hendak duduk kembali memulai belajarnya. Namun, Al melarangnya.
"tidur" ucap Al ikut menekan suaranya.
"jangan menghasut anak saya supaya menjadi malas seperti kamu" ucap Hans.
Ucapan Hans tak Al tanggapi, sebaliknya ia membawa adiknya untuk pergi meninggalkan Hans seorang diri.
"Dasar anak nggak tau diri" ucap Hans dingin.
...
Gio menatap kakak pertamanya dengan senang. Ia menggerakan tangannya seolah sedang berbicara. Masih ingatkan jika Gio itu bisu.
'Makasih kak'
Gio menggerakan tangannya dengan lihai, dengan mudah Al memahami jika adiknya berterimakasih.
Al mengangguk, sebelum pergi ia mengelus rambut Gio dengan senang. Gio selalu tersenyum saat kakaknya ada, namun jika kakaknya tak ada ia menampilkan wajah tak sukanya.
...
Al duduk dimeja belajarnya, ia membuka buku pelajarannya. Al belajar dengan hikmat sesekali ia memengangi perutnya yang terasa perih.Sekitar dua jam ia belajar, iapun berhenti dan membuka proposal osis miliknya. Al kembali bertaut dengan buku-bukunya, lagi. Barulah saat jam 3 pagi ia tidur dan jam 5 pagi ia bangun.
Al tipikal orang yang tidur jam berapapun pasti bangun selalu pagi. Al segera mandi dan berpakaian, merapikan buku-buku pelajarannya yang akan ia bawa. Al segera turun kebawah dengan malas.
Kamarnya terletak dilantai atas, sebelah kamar adiknya. Al menuruni lantai rumahnya dengan malas, ia muak melihat seluruh keluarganya tertawa.
Ia melewati mereka yang sedang tertawa, mereka berhenti tertawa dan menatap Al sinis, rutinitas pagi. Al mendinginkan wajahnya saat mereka berhenti tertawa dan menatap dirinya sinis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky [Tamat]
No FicciónMenjadi anak yang tak diinginkan oleh orang tua bukan keinginan Al. Ia tak pernah meminta kepada Tuhan untuk di lahirkan di dunia ini. ia juga tak mau seperti itu. ia pembawa sial untuk papahnya, Ia aib keluarganya, Ia selalu dibedakan dari saudaran...