Part 38

4.4K 354 24
                                    

HAPPY READING







Al membenahi dirinya dengan pakaian apa yang akan ia bawa untuk nanti, saat melihat kearah cermin ia tersenyum melihat bayangan Tania yang tengah menunggunya dengan bosan.

Tania melompat dari jendela segera ia berjalan mendekati Al. Saat Tania berdiri didepan Al ia langsung membenarkan baju Al yang kusut, Al mencium rambut Tania yang berdiri sedada dengan dirinya.

Tania tertawa singkat menanggapinya. Tawa favorit Al, Al mengelus rambut Tania. Ia segera membawa langkahnya dengan tangan yang bertautan. 

Di ruang makan ada Anisa yang  sedang misuh-misuh. Anisa memasukan beberapa makanan ditas ransel milik El, El menggeleng tak mau saat Anisa memasukan bekal miliknya.

"udah bund nggak usah bawa makanan segala, nanti El beli aja disana" ucap El memelas, ia malu membawa makanan apalagi dengan Tupperware nemo milik Anisa.

"nggak sehat beli makanan diluar mending makan masakan bunda aja" ucap Anisa menggelengkan kepalanya.

Hans tertawa melihat ekspresi El yang tampak kesal. "udah bund nggak usah banyak-banyak bawa makaannya kasian El nanti malu"

"bener kata papah bund" ucap El.

"nggak boleh, Gio aja bawa makanan kalau kesekolah masa kamu enggak" ucap Anisa menggelengkan kepalanya.

Tampak suasana hangat terjalin dimeja makan, kehangatan itu lenyap saat Al melewati mereka. Anisa langsung merubah mimik wajahnya menjadi dingin, Hans langsung berhenti tertawa dan Gio yang juga mendatarkan wajahnya.

"dasar" cibir Anisa.

El hanya berdecak malas melihat Al dengan Tania, Gio menatap tak suka kearah mereka berdua.

Al mengabaikan tatapan-tatapan dari keluarganya, ia terus berjalan dengan santai bersama Tania. Tania tersenyum manis kearah Gio yang menatapnya cemberut.

Saat sudah diluar rumah Al segera membawa Tania pergi dengan sepedanya. Mengayuhnya pelan karena ini masih terlalu pagi. Tania bersenandung pelan melihat kearah Al yang sedang fokus mengayuh sepeda.

Ia mengeratkan pelukannya menikmati angin pagi dan siulan burung.

Gue harap gue selalu ada buat lo.


...

Siang hari semua murid berkumpul dilapangan sekolah, ada kepala sekolah yang sedang berpidato menjelaskan kegiatan nanti di perkemahan. El menguap lebar bosan menunggu kepala sekolah berpidato sedari dati. Disampaingnya ada Caca yang serius mendengarkan ide jahil muncul dikepala El.

El mengacak rambut Caca usil, Caca menghempaskan tangan El dari rambutnya. El terkekeh senang ia kemudian menggigit telinga Caca, Caca memelototi El, ia mencubit pinggang El.

"shh sakit tau" keluh El.

"biarin! Makanya jangan usil" ucap Caca, ia kemudain melihat Al diam-diam dibarisan osis.

El menutup mata Caca dengan usil, ia terkekeh saat Caca berusaha melepaskan tangannya.

Sandy menatap mual kearah El dan Caca lalu ia menggelengkan kepalanya melihat Caca yang diam-diam melihat Al.

Blue Sky [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang