Iya thor juga salah karena gak kasih kabar. Tapi thor tetap mengucapkan terimakasih untuk doanya. 😊
☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺
Ketika semua orang sibuk dengan persiapan besok. Naruto menarik sasuke kedalam kamarnya lalu menguncinya. Naruto melihat suaminya dengan tanda tanya. Sasuke yang ditatap oleh istrinya hanya merasa lucu. Kenapa istrinya selalu lucu. Dan selalu membuatnya ingin memakannya.
"Sasuke aku tidak ingin curiga lagi padamu. Tapi aku yakin sekali bahwa hilangnya karin pasti ada hubungannya denganmu kan? " tanya naruto
"..." sasuke
"Katakan padaku dimana kamu membawa karin pergi. Sekarang bibi sara khawatir tentang putrinya. Aku sudah memaafkannya oke. Jadi biarkan karin kembali, setidaknya jangan biarkan bibiku panik " ucap naruto dengan serius.
Sasuke tidak langsung menjawab, tapi berjalan mendekat kearah istrinya dan memeluknya. Naruto yang tiba-tiba dipeluk oleh sasuke kaget juga bingung. Kenapa suaminya tiba-tiba memeluknya.
"Sasuke " panggil naruto
"Naru jika aku berkata bahwa aku telah membunuh karin karena menyakitimu apakah kamu akan marah padaku " guman sasuke
Tubuh naruto yang tadinya tidak bisa diam, sekarang menjadi kaku karena perkataan dari sasuke. Naruto tidak bisa langsung mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh suaminya.
"Hubby kamu bohong kan. Pasti bercanda " ucap naruto tampak masih sangat tidak percaya
"Tidak, aku hanya bertanya padamu. Jika aku membunuhnya apakah kamu akan membenciku " tanya sasuke dengan sedikit was was.
"Aku tidak tahu. Karena pada dasarnya aku tidak pernah bertemu sepupuku itu. Sehingga bahkan jika dia mati aku tidak bisa berbuat banyak, juga diatara kita tidak ada perasaan apapun dan dia pernah membuatku tersinggung . Tapi hubby apakah benar kamu membunuhnya " jawab naruto dengan jujur.
Meskipun dihati naruto berharap bahwa itu tidak benar. Tapi melihat raut wajah sasuke yang serius masih sedikit mengguncang naruto. Sedikit kasihan tapi bukan sedih atau marah. Karena memang apa yang dirasakan oleh naruto adalah dia tidak pernah mengenal karin walaupun karin adalah sepupunya.
"Jadi apa kamu serius " tanya naruto dengan ragu
"Ya, meskipun aku tidak menggunakan tanganku. Aku masih membunuhnya menggunakan tangan orang lain. Kamu bilang bahwa aku tidak boleh melukai orang ketika kamu hamil. Jadi aku menyuruh rekan kerjaku " jelas sasuke dengan hati-hati
"...." naruto
"apakah kamu takut padaku " tanya sasuke dengan sedikit was-was.
Naruto menggelengkan kepalanya bolak balik.
"Takut tentu saja, karena sekarang aku tahu bahwa suamiku masihlah bukan manusia yang sempurna, tapi aku bersyukur karena kamu tidak memperlakukan aku seperti itu. Meskipun kamu mengatakan bahwa kamu telah membunuh orang setidaknya kamu tidak melakukannya didepanku. Sehingga aku tidak perlu tahu harus merespon seperti apa " jawab naruto naruto jujurSasuke memeluk naruto dengan senang.
"Terimakasih naru, memilikimu dan memilihmu adalah pilihan yang paling benar yang pernah aku lakukan dalan hidup ini, aku senang. Dan tentu saja aku tidak akan pernah membuatmu terluka lagi, sudah cukup aku lalai soal kemarin dan dimasa depan tidak akan pernah ada kejadian seperti ini lagi. Juga aku tidak ingin kamu bersentuhan dengan kejahatan cukup aku saja yang menjadi jahat dan kejam terhadap dunia dan orang lain " ucap sasuke dengan tulus dan penuh dengan janji sumpah.Naruto yang mendengarkan ini juga sangat senang. Hatinya kembali hangat dengan ucapan dan janji sasuke, ini juga adalah berkah untuknya karena dapat bertemu dengan sasuke dan memilih untuk tetap tinggal bersama dengan sasuke tanpa ragu dulu. Juga semenjak kejadian kejadian yang telah terjadi, naruto tidak ingin menjadi orang yang bodoh dan lemah lagi. Lagi pula naruto tahu, didunia yang kotor ini tidak ada orang yang benar-benar baik. Hitam tidak selalu jahat dan putih tidak selalu baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN!
General FictionNamikaze Kyubi dan Namikaze Naruto adalah saudara kembar. Memiliki sifat, kebiasaan yang sama 11 12. Apapun yang terjadi mereka berdua tidak pernah sekalipun berpisah. Hingga terkadang itu membuat orang lain sampai sakit kepala. Hingga suatu hari di...