Acara pernikahan selesai sekitar pukul 5 sore. Semua tamu telah pergi meninggalkan pulau. Dan para pekerja langsung sigap membereskan semua yang digunakan untuk pernikahan. Sedangkan naruto dan sasuke mereka sedang berada dikamar mereka.
"aku sudah menyuruh bawahanku untuk mengirim semua kado milikmu ke mansion utama hari ini juga" ucap sasuke
"em. Apakah kita akan pergi juga ke mansionmu hari ini juga" tanya naruto yang sedang melepas segala pernak pernik yang melekat pada tubuhnya.
Gaun yang dia kenakan sudah ia lepas karena dia tidak tahan lagi. Sangat gerah juga sangat sulit untuk bergerak. Sedangkan sasuke dia baru saja keluar dari kamar mandi dan baru selesai membersihkan diri.
"hari ini kamu pasti lelah, tidurlah dulu kita akan pergi pagi besok. Aku juga harus mengatur pelayan disini juga "jawab sasuke sembari mengelap rambutnya yang basah.
Sasuke menatap wanita yang sudah sah menjadi istrinya beberapa waktu yang lalu dengan senyuman tipis. Dia mendekat ke arah naruto dan berdiri tepat dibelakang naruto yang tengah asik melepas semua riasan.
"sini aku bantu" ucap sasuke sambil meletakan handuknya di atas meja, sasuke segera melepaskan semua jepit riasan yang berada di rambut naruto, juga melepas anting yang ada di telinga naruto.
Naruto menikmati sentuhan sasuke bahkan naruto sangat menyukai sentuhan ini.
"hubby .." panggil naruto dengan manja.Sasuke terdiam membeku, dia menatap naruto dari belakang.
"hmm ada apa sayang " tanya sasuke lembut sambil membelai rambut naruto dan terkadang mengecupnya."tidak ada, hanya saja aku tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Dulu aku pikir kamu pria yang sangat susah ditemui bahkan para pekerjamu sering mengatakan jika kamu itu seperti iblis. Dan ya ketika kita pertama kali bertemu kamu memang seperti iblis begitu dingin dan acuh. Tapi aku tidak mengira bahwa iblis itu akan menjadi suamiku hari ini hehe, bahkan saat itu aku sangat bahagia karna aku akan segera keluar dari pulau tapi kamu malah melakukan itu padaku sehingga berakhir seperti ini tapi aku sangat senang hahaha "tawa naruto dengan bahagia.
Sasuke mendelik mendengar tuturan dari naruto lalu segera mencium kepala naruto kembali.
"apakah aku memang seperti itu" tanya sasuke"emm banyak perkerjamu yang mengatakan itu" jawab naruto
"sepertinya aku harus mengatur kembali bawahanku agar tidak mengotori pikiranmu sayang " ucap sasuke
"kenapa, mereka tidak bersalah. Jangan memarahi mereka, mereka sangat baik padaku kamu tidak boleh menghukum mereka" ucap naruto dengan nada kesal tapi terlihat sangat manis."baik baik aku tidak akan memarahi mereka. Lalu kenapa kamu saat itu sangat senang pergi dari pulauku, kau tahu sayang betapa marahnya aku saat itu, sehingga rasa nafsuku menguasaiku hingga aku nekat melakukan hal itu padamu hmm" ucap sasuke sambil mengelus pipi lembut naruto.
"aku pikir aku tidak bisa diam saja di satu tempat saja, lagi pula pulau pribadi adalah sesuatu yang menurutku seperti penjara. Aku lebih suka bermain dan berbuat apapun dengan bebas. Juga saat itu kupikir aku ingin keluar dan membuka usaha kecilku dan hidup mandiri" jawab naruto
"oh jadi istri kecilku tidak suka berdiam diri di rumah. Tapi sekarang kamu sudah menyandang nama sebagai nyonya besar sasuke, dan kamu harus duduk diam di rumah menikmati apa yang aku kerjakan, perawatan, belanja dan menghabiskan uangku, sayang kamu dilarang untuk bekerja" balas sasuke sambil menggigit daun telinga naruto dengan mesra sehingga membuat naruto merasa geli.
"tapi aku tidak suka berdiam diri di rumah, terlalu membosankan juga tidak ada kamu di rumah juga aku belum lulus SMA aku ingin kembali sekolah" ucap naruto dengan sebal.
"kamu ingin kembali bersekolah. Homeschooling saja belajar diluar terlalu berisik" ucap sasuke
"tidak bisa, aku juga ingin punya teman" jawab naruto sambil melototi sasuke dari cermin.
Sasuke menghela nafas sebentar
"baik tapi kamu satu sekolah denganku, tidak ada penolakan jika tidak kamu sekolah di rumah saja" ancam sasuke"baik aku suka itu hubby. Tapi hubby kamu masih anak SMA kah, kamu terlihat lebih dewasa dari siswa SMA biasanya. Bahkan kamu sudah suka bermain dengan wanita penghibur" tanya naruto dengan jujur
"sayang aku tidak bermain dengan wanita penghibur, aku menyewa dia hanya untuk menemaniku minum saja. Dan juga suamimu ini orang jenius dan juga bukan siswa SMA tapi salah satu guru di sekolah sana" jawab sasuke sambil mencubit pipi naruto dengan gemas."eh kamu seorang guru, tapi bukannya umurmu masih 19 tahun hubby, aku binggung semua tentang kamu " ucap naruto dengan lucu.
"sayang, meskipun umurku muda aku sudah lulus dari S3 ku di jerman. Dan sekarang aku tinggal di korea sebagai guru pengajar sekaligus kepala sekolah, juga di balik itu juga aku mendirikan perusahaanku" jelas sasuke"emmh hubby luar biasa hebat " ucap naruto dengan semangat dia berdiri dan segera menarik kaos yang sasuke kenakan lalu mencium pipi sasuke.
"kalau begitu aku mandi dulu bye hubby " ucap naruto dengan segera lalu dengan cepat berlari menuju kamar mandi.Tapi satu hal yang tidak diberitahukan oleh sasuke kepada naruto yaitu tentang betapa berkuasanya sasuke di 3 benua besar seperti benua eropa, benua amerika dan benua australia. 3 benua yang berada di tangan sasuke dan menjadi tombak kuat yang sasuke gapai dengan kemampuannya sendiri sejak dia berumur 6 tahun. Dan sekarang tujuan sasuke adalah untuk menguasai benua asia sehingga dia datang dan tinggal di korea beberapa tahun yang lalu, dan tidak kembali ke jepang untuk saat ini.
Sasuke tersenyum bahagia melihat ke arah naruto, dia segera mengambil handuknya lagi dan melanjutkan untuk mengeringkan rambutnya sambil bersiul siul. Sedangkan di kamar mandi naruto juga merasa senang mendapatkan suami yang hebat seperti sasuke. Apapun yang akan terjadi di masa depan naruto harus tetap mempertahankan sasuke disisinya.
Neext....
Aku kembali yeyyyyyy........
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN!
General FictionNamikaze Kyubi dan Namikaze Naruto adalah saudara kembar. Memiliki sifat, kebiasaan yang sama 11 12. Apapun yang terjadi mereka berdua tidak pernah sekalipun berpisah. Hingga terkadang itu membuat orang lain sampai sakit kepala. Hingga suatu hari di...