"37"

633 109 27
                                    

Sesampainya di Rumah Taehyung semakin dibuat bingung oleh Gayon. Pasalnya wanita itu tak berbicara dan langsung masuk ke kamarnya. Membuat Taehyung hanya bisa diam dan berfikir bahwa Gayon membutuhkan waktu untuk sendiri.

Taehyung merebahkan diri di ruangan yang kini akan menjadi kamarnya jika dirinya menginap. Taehyung meraih ponselnya, tak ada yang special. Sedikit miris, hingga setelahnya ponselnya bergetar dan menampilkan nama seseorang yang membuatnya tersenyum.

"Halo Jim" senyumnya.

"YAK KIM TAEHYUNG! DARI MANA SAJA KAU!!" teriaknya yang langsung membuat Taehyung menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Ck! Kau mau membuatku tuli?" Kesalnya.

"Harusnya aku yang marah! Bukan kau Alien!" Amuk Jimin.

"Kau pergi tanpa kabar! Kau fikir bagaimana kalutnya kami!" Lanjutnya yang membuat Taehyung tersenyum canggung. Terlarut dalam kesedihan hingga lupa memberi kabar pada keluarganya

"Hehe,, maafkan aku Chim"

"Nyenyenye,,, miifin iki Chim!" Ejek Jimin dari seberang yang semakin membuat Taehyung gemas.

"Kau dimana sekarang!"

"Ah, aku dirumah ibuku"

"....."

"Ah! Maksudku seseorang yang sudah kuanggap seperti ibuku sendiri"

"Hah?" Jimin menaikkan sebelah alisnya.

"Akan kuceritakan saat ketemu" jawabnya

"Yak! Apa maksudmu? Kau masih ingin membuat jadwal bertemu! Keterlaluan sekali kau KIM!" Teriak Jimin lagi

"Maaf Jim"

"Bagaimana kabar eomma, appa, kau dan Jungkook? Maaf aku tidak memberi kabar" lanjutnya

"Huh! Kau menyebalkan Tae"

"Hehe maaf"

"Mereka semua khawatir padamu. Tapi sekarang aku lega karena kau baik saja"

"Terima kasih Chim. Sampaikan salamku pada mereka yah. Aku akan segera berkunjung"

"Umm,,"

"Sudah dulu yah. Aku ingin mandi"

"Hmm,,"

"Bye,,,"

"Hmm"

Dan panggilan terputus. Menciptakan kekehan kecil Taehyung yang gemas pada Jimin yang hanya berdehem.

Taehyung menatap nakasnya. Dilihatnya bunga pemberian Gayon saat kelulusannya. Mengingatkannya pada sesuatu

"Astaga iya! Bagaimana aku bisa lupa?!" Dipukulnya kepalanya pelan

"Aku harus mengunjungi eomma besok. Bisa bisanya aku tak memberitahunya tentang kelulusanku. Bodohnya" lanjutnya sebelum meraih handuk dan memasuki kamar mandi.

.
.

Diruangan bernuansa gelap, seorang nampak merenung dengan tatapan kosongnya karena fikirannya yang menelisik jauh ke masa lalu.

Flashback.

"Gayon!" Panggil seorang berparas cantik. Membuat si pemilik nama tersenyum dan menghampirinya.

"Sudah lama menunggu?" Tanyanya

"Tidak juga" jawabnya

"Mana dia?" Tanya Gayon yang kini sudah duduk di kursi pelanggan bersama sosok cantik itu. Wajahnya jelas menunjukkan ekspresi penasaran dan tidak sabar.

Time For The Moonlight (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang