.
.
Angin lembut nampak menghempas beberapa helai rambut seorang yang kini memejamkan matanya. Wajahnya nampak damai, namun siapa sangka wajah damai itu kini dialiri tetesan air mata dari matanya yang terpejam itu.
"Apa harus begini?" Tanyanya.
"Apa benar kau harus begini?" Ulangnya lagi pada dirinya sendiri.
Kim Taehyung, remaja tampan itu kini membuka matanya dan melihat pemandangan luas didepannya.
"Eomma,, kenapa dulu tak membawaku? Hiks,, aku tidak mau disini. Tidak ada yang membutuhkanku disini. Hiks,, aku,,"
"Terjunlah nak!" Teriak seseorang yang mengalihkan fokus Taehyung.
"Loncatlah" ulangnya.
Taehyung menyipitkan matanya. Berusaha menatap wajah si pemilik suara. Namun bukannya semakin jelas, tatapannya malah semakin buram karena kepalanya yang kembali berdenyut.
Brugh!!!
Taehyung menatap langit cerah ditasnya dengan mata sayunya. Hingga suatu objek nampak datang dan melindunginya dari sinar matahari itu. Samar-samar perlahan sosok itu mulai terlihat jelas. Dan sosok itu mirip dengan orang yang dikenalnya. Sangat dikenalnya.
"Eo-eomma????"
Dan mata itu terpejam.
.
.Namjoon menatap Taehyung dengan tatapan panasnya yang mulai berair. Dia marah, dia kesal. Dia gagal. Untuk kesekian kalinya dia gagal menjaga Taehyung.
Setelah mendapat kabar tentang sakitnya Taehyung dari Jimin, Namjoon segera bergegas menuju Rumah Sakit. Namun siapa sangka, ternyata dia tidak mendapati sang adik. Melainkan ranjang rawat sang adik yang sudah kosong dengan air infus yang membasahi kasur itu.
Frustasi? Tentu. Dia rasanya ingin menjerit dan berteriak. Namun sayangnya semuanya hanya ia simpan saat setelahnya seorang perawat membawa adiknya dengan brankar karena adiknya yang tak sadarkan diri. Dan berakhirlah dengan dirinya yang kini hanya bisa menatap sedih dan menjaga adiknya.
"Hiks,, maafkan hyung saeng"
.
.Seokjin baru saja melangkahkahkan kakinya meninggalkan lobi. Matanya panas dan rambutnya nampak teracak. Pikirannya kacau hanya untuk memikirkan dimana letak kesalahannya.
Seokjin menatap sekelilingnya berusaha untuk mendapatkan jawaban. Namun sayang, hanya diam yang kembali ia dapatkan.
.
.Yoongi berjalan menuju ruang rawat Taehyung dengan beberapa obat ditangannya. Yups,, benar itu adalah obat yang harus dikonsumsi Taehyung.
Ceklrek,,,
Yoongi tersenyum pada Namjoon yang masih setia menemani Taehyung disana.
"Kau sudah datang?" Tanyanya seraya berjalan mendekat.
Namjoon tersenyum tipis.
"Terima kasih sudah menjaga Taehyung paman. Aku tidak tahu harus mengatakan apalagi selain kata terima kasih" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time For The Moonlight (Slow Up)
Fanfiction"Hanya waktu dan cahaya bulan. Sangat sederhana dan jauh dari kata sulit. Tapi kenapa kami bahkan tak mampu memberikannya?"