"20"

2K 257 43
                                    

Taehyung duduk bersandar dijendela kamarnya. Menatap langit malam yang sudah dihiasi bintang dan cahaya bulan. Tatapannya kosong, namun sangat sendu. Hinga sebuah titik cahaya nampak bersinar dipipinya.

"Hiks,, aku rindu masa masa dulu. Masa dimana kalian memiliki banyak waktu untukku. Dan masa saat kita bersama"

"Apa pada akhirnya aku akan jadi Moonlight? Tapi Moonlight mendapatkan teman temannya kembali. Sedangkan aku, aku tak yakin akan mendapatkan kalian kembali"

Taehyung meringkukkan tubuhnya dan memeluk lututnya.. menenggelamkan setengah wajahnya hingga wajah itu terbenam sempurna diantara kedua bahunya.









.
.

Namjoon menatap pintu kamar adiknya dari arah dapur. Sejak kejadian semalam dia sama sekali belum melihat adiknya itu.

"Ahh,,," tatapan Namjoon berbinar saat pintu yang sedari tadi ditatapnya terbuka dan menampakkan wajah seorang yang ingin dilihatnya.

Namjoon masih diam dan tersenyum melihat Taehyung yang sedang menuruni anak tangga. Dia masih menunggu waktu yang tepat untuk menyapa sang adik.

"Tae,,"

"Aku berangkat" jawab Taehyung dengan nada dinginnya saat Namjoon berusaha menyapanya yang baru saja turun dari anak tangga terakhir.

Sakit dan menusuk. Itulah efek dari ucapan dan ekspresi Taehyung. Namjoon baru kali ini mendapati adiknya semarah ini. Dan itu semakin membuatnya sakit dan merasa bersalah.






















"Apa aku kembali bertindak keterlaluan?" KMJ
























Taehyung memasuki kelasnya yang ternyata sudah ada Jimin disana.

"Tumben kau datang cepat" ujar Taehyung seraya duduk dikursinya.

"Aku akan pergi" ujar Jimin yang membuat Taehyung beku. Bahkan dia mematung sesaat.

"Mau kemana?" Tanyanya.

"Ke rumah nenek" jawabnya.

"Nenek?"

"Iya, eomma dari eommaku" jawab Jimin memperjelas.

Lidah Taehyung kelu. Dia sedikit sulit bicara karena penuturan Jimin.

"La-lalu kenapa kau datang kesekolah?" Tanya Taehyung.

"Aku hanya menggantikan appaku yang super duper sibuk itu" jawab Jimin santai.

"Apa Jungkook ikut?"

"Mm,, dia malah sudah pergi lebih dulu bersama eomma" jawab Jimin.

"Loh, lalu kau?"

"Aku membawa mobilku hari ini. Dan appa akan menjemputku dirumah jam 10" jelas Jimin.

Taehyung mengangguk paham lalu menunduk sedih.

"Kau tidak papakan ku tinggal sendiri?" Tanya Jimin. Wajahnya nampak khawatir.

"Atau, kau ingin ikut?" Lanjut Jimin.

Taehyung diam sejenak. Sebenarnya tawaran Jimin cukup bagus mengingat keadaan dan suasana hatinya.

"Apa boleh?" Tanyanya.

"Mau ku izinkan?" Ujar Jimin.





.
.

Seokjin tengah mengatur berkasnya. Sebentar lagi dia akan melakukan penerbangan ke Seoul. Ya, urusannya sudah selesai. Jadi dia bisa pulang dan menemui anak anaknya.











Time For The Moonlight (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang