Malam ini langit tampak cerah dan indah dengan dihiasi ribuan titik cahaya yang nampak berkedip disetiap detiknya.Seorang namja kecil nampak mendongak dihalaman belakang rumahnya dengan tatapan dan kata-kata takjub yang terus diucapkannya.
"Tae,, apa yang kau lakukan saeng?" Ujar seseorang yang berhasil mengalihkan fokusnya.
"Hyung,,,," ujarnya sebelum langkah kaki kecilnya mengajaknya untuk bangkit dan menghampiri sang kakak.
"Hyung,, Namjoon hyung,, ayo ikut Tae,, langitnya indah. Aku suka" ujarnya seraya menarik tangan sang kakak yang sama sekali tak menolak ajakan sang adik.
"Wah,, kau benar,, langitnya indah" ujar sang kakak yang kini tengah mengagumi keindahan yang dimaksud sang adik.
"Pantas saja kau betah disini" lanjutnya yang kini mencubit gemas pipi chubby sang adik yang mengundang senyum kotak sang adik.
"Baguskan hyung,,, aku suka" ujar sang adik yang membuat sang kakak tersenyum dan menyamakan tingginya dengan sang adik.
"Mm,, sangat bagus dan indah. Tapi sudah malam, dan udara sudah mulai dingin. Nanti kalau Tae sakit bagaimana? Kita masuk ne" ajak Namjoom dengan lembut.
Taehyung tidak menjawab melainkan hanya menatap wajah sang kakak yang terseyum manis dan menampakkan dimplenya.
"Kita masuk ya,,," ajaknya lagi yang mendapat anggukan berat dari sang adik.
Namjoon hanya tersenyum karena tingkah sang adik.
"Caa,, sekarang kita masuk dan tidur. Besok Tae harus sekolah" ujar Namjoon yang kini sudah menggendong tubuh kecil sang adik yang masih saja menatapnya dengan lucu dan memasuki rumah.
Kim Namjoon namja yang kini berusia 14 tahun dan kini telah menjadi seorang siswa tingkat akhir disalah satu sekolah menengah pertama di Seoul karena otak cerdasnya.
Dan sang adik Kim Taehyung, namja manis yang tampan dan menggemaskan yang kini berusia 6 tahun, yang kini sudah duduk dibangku taman kanak-kanak. Taehyung juga seorang anak yang terbilang pandai dan aktiv.
Dua saudara Kim ini adalah putera dari pasangan Min Sowon dan Kim Seokjin. Seorang CEO dari perusahaan keluarga yang sudah diwariskan secara turun temurun disetiap generasinya.
.
Suara kicauan burung dan beberapa sinar matahari mulai masuk kedalam suatu ruangan bercat biru langit dan menyapa seorang namja kecil yang masih nyaman bersembunyi dibalik selimut dan memeluk boneka lion kesayangannya.
Hingga uluran lembut tangan sang appa mengusiknya dan membangunkannya.
"Kau sudah bangun singa kecil?" Tanya sang appa Kim Seokjin dengan senyum hangatnya.
"Mmm,, appa mengganggu tidurku" ujar Taehyung imut sambil mengucek kasar matanya.
"Tae,, jangan mengucek matamu. Nanti matamu sakit dan merah" cegah sang appa sambil menarik lembut tangan sang anak.
"Hehe,, maafkan aku appa,,," jawab Taehyung dengan kekehan kecilnya yang membuatnya semakin imut karena dia terkekeh dengan matanya yang masih tertutup.
"Aigoo,, anak appa, kau makin imut dan menggemaskan saja. Pantas appa sangat merindukanmu" ujar Seokjin sambil mengacak surai hitam sang anak yang memang sudah berantakan.
"Caa,, cepat bangun dan mandi. Hyungmu sudah menunggu dimeja makan. Setelah sarapan kita akan berangkat bersama" lanjut Seokjin yang mendapat anggukan dari sang anak.
Sementara itu seorang namja yang sudah rapi dengan seragam sekolah menengahnya tengah menggerutu kecil dimeja makan.
"Ish,,, yak,, alien kecil. Kenapa kau lama sekali? Aku sudah lapar tahu" kesal namja tersebut saat melihat appa dan sang adik menuju ketempat dimana dia berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time For The Moonlight (Slow Up)
Fanfiction"Hanya waktu dan cahaya bulan. Sangat sederhana dan jauh dari kata sulit. Tapi kenapa kami bahkan tak mampu memberikannya?"