"42"

821 114 21
                                    

Eits..
Masih lanjut flashback yah.














.
.

Happy reading




.
.







Jinyoung masih melanjutkan percakapannya dengan Sowon hingga tak menyadari sebuah mobil tiba-tiba muncul di balik tikungan dengan kecepatan yang tak biasa. Terlampau kaget karena memang jalanan yang di lewatinya ini bukan jalan yang ramai karena memang jalanan untuk memasuki perumahan membuatnya kelimpungan dan membuat tabrakan di antara keduanya tak dapat terelakan. Netra itu sempat menatap seorang yang sudah tak sadarkan diri didalam mobil itu. Menciptakan aliran liquid sendu dan penuh penyesalan sebelum netra itu tertutup sempurna.





.
.




Sowon dituntun Minah dan Yoongi di belakangnya berjalan tergesa di koridor rumah sakit.

"Suster! Pasien atas nama Han Gayon. Dia kecelakaan tadi"

"Pasien kecelakaan sedang di tangani di IGD nyonya" jelas suster itu yang langsung membuat ketiga orang itu berlalu menuju ruangan yang disebutkan.

Namun langkah mereka terhenti saat satu brankar dengan tubuh yang tertutup sempurna dengan kain putih melewati mereka. Bahkan mereka pun tak dapat melihat wajah sipemilik tubuh itu. Namun satu hal yang berhasil membuat Sowon terhenti dan menangis histeris untuk kedua kalinya.

"Sowon kenapa?" Tanya Minah khawatir.

"Kak,, kak Jinyoung" mata berair itu masih menatap sosok yang tertutup kain itu.

Yoongi mendekat, menarik kain yang menutup wajah itu, dan setelahnya. Tubuhnya menjadi beku. Sedangkan tangisan Sowon semakin menjadi.

.
.

Sowon kembali menangis melihat keadaan kacau sahabatnya yang kini tengah menangis memeluk tubuh dingin nan kaku suaminya yang sudah tak bernyawa.

"Gayon.."

"Sstt,,," Seokjin yang baru saja datang segera mengelus pelan bahu sang istri. Mencoba menenangkannya.

"Aku,, ini semua salahku"
































Tatapan kosong dengan wajah kacau. Han Gayon. Wanita itu nampak kacau di atas ranjang pesakitannya. Kebahagiaannya yang hampir lengkap terenggut begitu saja. Bukan hanya satu. Tapi semuanya. Suaminya dan calon buah hatinya. Bahkan bukan hanya itu, wanita malang itu kini juga harus hidup dalam kegelapan akibat kejadian naas itu. Dan tragis dari yang
Paling tragis dia juga mengetahui fakta bahwa lawan kecelakaannya adalah sang suami sendiri. Membuatnya semakin kosong dan semakin kacau.

"Gayon-ah,," panggil Sowon pelan. Air matanya bahkan sudah hampir menetes.

"Gayon,,"

"Puas?"

"Kau puas dengan semua ini?" Dingin Gayon lagi. Membuat Seokjin yang datang bersama Sowon segera mendekat ke sang istri. Dia cukup khawatir tentang keselamatan sang istri dan calon buah hatinya saat ini.

"Pergi"

"Tapi Gayon aku,,"

"AKU BILANG PERGI!"

Prang!

"Sowon!" Seokjin segera memeluk sang istri yang baru saja menjadi korban amukan Gayon. Wanita itu baru saja melemparkan vas bunga yang ada di atas nakas ruangannya. Namun siapa sangka, jika lemparan itu akan tepat sasaran dan kini melukai dahi Sowon dan menciptakan luka berlumur darah disana.

Time For The Moonlight (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang