"28"

1.6K 238 48
                                    

Taehyung memasukkan beberapa barang kedalam ranselnya. Jimin sudah pulang 30 menit yang lalu bersama dengan Yoongi. Yah, ayahnyalah yang menjemputnya dan beruntunglah Jimin karena dirinya mendapatkan usapan hangat dikepalanya karena Yoongi yang khawatir akan keadaannya.

Hari ini Taehyung berencana untuk mengunjungi makam ibunya. Tiba-tiba saja dia merindukan ibunya, untuk itu dia memutuskan untuk kembali mengunjungi makam sang ibu. Lagipula sudah cukul lama dia tidak mengunjungi makam sang ibu.

Taehyung melangkah keluar dari pintu utama mansionnya, menengok kearah kanan dan kirinya berusaha untuk menemukan ahjusi yang akan mengantarnya.

"Tuan Tae akan pergi sekarang?" Tanya seorang pria yang sudah cukup berumur.

Taehyung tersenyum dan menampakkan senyum kotaknya.

"Ne ahjusi,, apa tidak masalah?" Tanyanya.

"Tentu saja. Mari,," ajak ahjusi yang langsung diikuti Taehyung.







.
.

Taehyung sudah sampai dipertengahan jalan dan nampak menikmati perjalanannya. Menatap keluar jendela mobil dan memperhatikan setiap pemandangan yang dilewatinya.

Sejenak Taehyung mengalihkan pandangannya dan kembali tersenyum saat melihat bucket bunga ditangannya. Memeluk erat bucket itu dan tersenyum penuh arti.

"Eomma,, Tae akan mengunjungi eomma" batinnya sambil tersenyum.

.
.

Beberapa menit kemudian Taehyung tiba. Membuka pintu mobil dengan semangat dan beranjak turun dari mobil dengan senyuman yang masih merekah diwajahnya.

"Apa Tuan bisa pergi sendiri? Saya akan sedikit lelah jika harus ikut. Hehe,," ujar ahjusi.

Taehyung yang paham hanya tersenyum dan mengangguk. Dia dapat memahami keadaan ahjusi yang sudah tua dan tidak memungkinkan untuk mendaki. Yah, meskipun tak terjal tapi tetap saja. Kondisi kesehatannya tidak akan memungkinkan.

"Tidak papa ahjusi. Justru harusnya aku yang bertanya. Apa tidak papa ahjusi menungguku disini?" Tanyanya

"Itu sudah tugas saya Tuan. Tidak usah terburu dan lakukan apa yang tuan ingin lakukan. Saya tidak akan meninggalkan Tuan" jelas ahjusi yang kembali mengulas senyuman Taehyung.

"Terima kasih ahjusi"

"Sama-sama Tuan. Hati-hati dijalan Tuan"

"Ne ahjusi" jawab Taehyung sebelum mulai melangkah dan meninggalkan ahjusi.

.
.

Taehyung sudah setengah jalan menuju makam ibunya. Akhir-akhir ini sering turun hujan, makanya jalanan sedikit licin dan membuatnya harus berhati-hati.

Brugh!!

"Oh! Ahhh,,,," kesal Taehyung saat bucket bunganya tak sengaja terjatuh.

Taehyung menunduk untuk mengambil bucket bunganya. Melihatnya sedih dan membersihkannya.

"Aish,, jadi kotor" keluhnya sambil berusaha membersihkan bucket bunganya.

"Eomma akan marah nanti" lanjutnya yang masih melakukan aktivitas yang sama.

Sementara dirinya sibuk membersihkan bucket, seseorang nampak melintasinya tanpa menoleh ataupun menyapanya.

"Huft,, akhirnya" akhirnya dirinya bisa bernafas lega karena berhasil membersihkan kotoran  yang sempat menempel di  bucketnya.

"Baiklah, tinggal beberapa langkah lagi" ujarnya yang berusaha menyemangati dirinya sebelum kembali melangkah.

Setelah beberapa menit berjalan akhirnya Taehyung dapat tersenyum  dan bernafas lega karena sudah bisa melihat makam ibunya. Taehyung kembali melanjutkan langkahnya agar lebih dekat dengan makam sang ibu. Namun langkahnya terhenti saat mendapati makam sang ibu nampak berbeda. Ada bucket bunga disana dan sebuah foto.

Time For The Moonlight (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang