"Sweet home"
.
.Hari ini adalah hari yang sangat dinanti oleh Taehyung, dimana pada hari ini dia sudah diizinkan pulang dan meninggalkan rumah sakit.
Seokjin tengah menata barang-barang dan memeriksa apakah ada barang yang tertinggal atau tidak. Sedangkan Namjoon, dia nampak mengancing dan membenahi sweater tebal yang kini digunakan sang adik.
"Apa kita akan segera pulang appa?" Tanya Taehyung.
Seokjin nampak tersenyum hangat dan berjalan mendekati sang anak.
"Ummp,, kita akan pulang hari ini. Apa Tae suka?" Tanya Seokjin seraya mengelus lembut surai sang anak yang mengangguk.
"Tapi Jiminie,,,"
"TAE-TAE!!!"
Belum sempat Taehyung menyelesaikan ucapannya, orang yang baru akan disebut namanya itu sudah berlari senang dan berteriak memanggil namanya. Siapa lagi dia jika bukan Jimin.
Hap,,,
Kini Jimin sudah memeluk Taehyung dengan erat dan dengan senyuman yang sama sekali tak luntur dari bibirnya.
"Akhirnya kau pulang,," senang Jimin.
"Jangan terlalu erat memeluknya Jimin, nanti dia batal pulang karena pelukanmu" ujar Yoongi pada Jimin yang langsung diberi tatapan kesal oleh Jimin yang kini sudah melepaskan pelukannya dari Taehyung.
"Kookie tidak ikut appa?" Tanya Taehyung.
"Iya, Kookie tidak ikut. Takutnya Kookie akan menyusahkan kita nanti. Karena kitakan harus mengangkat barang" jawab Yoongi tenang.
"Ummp,, aku yakin sekarang anak itu sedang menangis keras dirumah" ujar Jimin.
"Jimin,,, dia adikmu. Bukan anak itu" tegur Yoongi seraya memijat keningnya.
Jujur saja Yoongi sebenarnya sudah mulai lelah akan sikap bandel anaknya yang satu ini. Bahkan Yoongi heran sifat anaknya itu didapat dari mana mengingat dirinya dan istrinya yang kalem. Hah,, kalem? Mungkin,,
"Nah,, sekarang adik hyung sudah tampan" ucap Namjoon setelah memakaikan topi berbahan wol dikepala sang adik.
"Bukankah dari dulu aku memang tampan" ucap Taehyung seraya membenahi topinya.
"Hehe,, tapi aku lebih tampan" ucap Jimin yang mengundang kekehan semua orang yang ada diruangan tersebut.
"Cha,, sepertinya sudah selesai. Kita bisa pulang sekarang" ucap Seokjin.
"Baiklah,, ayo kita pulang,,"
"Ah,, sepertinya aku harus memberitahu orang rumah dulu agar menyiapkan makan siang" potong Seokjin.
"Tidak perlu. Minah sudah ada disana dan menyiapkan semuanya" ujar Yoongi.
"Benarkah??" Tanya Seokjin.
"Iya, Minah memang berniat menyambut Taehyung. Lagipula cara itu ampuh untuk menenangkan Jungkook yang ngotot ingin ikut dan menangis keras" jelas Yoongi.
"Terimakasih hyung" ujar Seokjin yang mendapat senyuman dari Yoongi.
.
Kini dua mobil mewah nampak terparkir dihalaman rumah keluarga Kim. Membuat beberapa kaki dari orang orang yang ada didalamnya mulai melangkah keluar.
Hup,,
Jimin melompat penuh semangat saat keluar dari mobil. Disusul oleh Taehyung yang turun dengan pelan dan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time For The Moonlight (Slow Up)
Fanfic"Hanya waktu dan cahaya bulan. Sangat sederhana dan jauh dari kata sulit. Tapi kenapa kami bahkan tak mampu memberikannya?"