"Eomma".
.Yoongi memasuki rumahnya dengan Taehyung digendongannya. Taehyung tertidur diperjalanan pulang tadi, mungkin dia terlalu lelah menangis.
Yoongi keluar dari kamar Taehyung dan menuruni tangga, hingga dia bertemu dengan Jungkook di anak tangga terakhir.
"Jungkook-ah,, kenpa kau disini? Belum tidur?" Tanyanya pada sang anak.
"...." Jungkook tak menjawab, anak itu malah mengulurkan tangannya pada sang ayah yang Nampak bingung.
"Gendong,, appa gendong" ujarnya manja yang membuat Yoongi beku.
"Appa,, gendong aku seperti Tae-tae hyung" pintanya lagi yang akhirnya dituruti Yoongi. Yah,, meskipun dengan helaan nafas berat.
Yoongi menidurkan Jungkook dikasurnya. Menarik selimutnya hingga sebatas dada Jungkook.
"Selamat tidur Kookie" ujarnya sebelum meninggalkan kamar.
"Appa akan meninggalkanku?" Tanyanya lagi.
Yoongi berbalik dan menatap anak terakhirnya itu. "Wae? Bukankah Kookie sudah besar untuk tidur sendiri?" Tanya Yoongi yang membuat Jungkook langsung menggeleng keras.
"Aku ingin tidur dengan appa malam ini, bolehkan?" Yoongi sedikit terkejut dengan permintaan anaknya.
Bagaimana tidak,, pasalnya Jungkooklah yang dulu ngotot untuk dipisahkan kamarnya dengan Jimin karena tidak suka dianggap penakut. Tapi sekarang,, kenapa tiba-tiba?
"Wae? Appa tidak mau?" sedihnya.
Yoongi tersenyum dan mendekati anaknya. Mengelus surai hitam anaknya hingga akhirnya dia memutuskan untuk berbaring disamping sang anak.
Jungkook tersenyum dan semakin menikmati belaian lembut sang ayah dipucuk kepalanya. "Appa,, apa Taehyungie hyung tidak papa?"
"Kenapa kau bertanya begitu? Tentu saja dia baik-baik saja. Dia hyungmu" jawab Yoongi.
"Tidak papa, hanya saja dia menangis hingga tertidur. Kupikir dia sedang sakit" Jungkook melanjutkan.
"Dia akan baik-baik saja"
"Tapi luka dihati akan sulit disembuhkan appa" Jungkook kembali berucap. Dan kali ini, Yoongi menatap anaknya.
"Aku tahu Taehyungie hyung sedih karena Seokjin appa dan Joonie hyung tidak datang ke perlombaannya. Hatinya pasti sakit" Jungkook menundukkan pandangannya dikalimat terakhir.
Yoongi beku, dia menyadari hal itu. Namun tak sedalam Jungkook memahaminya.
"Tidurlah,, ini sudah malam" Yoongi tersenyum pada anaknya.
"Besok kan hari libur. Apa kita boleh jalan-jalan appa?"
"Jalan-jalan?"
"Iya,, aku yakin Tae-hyung masih sedih. Mungkin jalan-jalan atau piknik bisa membuatnya lupa akan kesedihannya. Bagaimana appa?" ujar Jungkook antusias.
"Baiklah,, appa akan bicarakan dengan eomma mu besok. Jadi sekarang tidurlah" jawab Yoongi sambil menarik anaknya kedalam pelukan hangatnya.
.
Taehyung menuruni tangga dan mendapati setiap orang yang Nampak sibuk. Jimin yang Nampak mondar mandir seperti menyiapkan sesuatu. Minah yang sibuk didapur namun terlihat santai. Dan Jungkook yang sedang duduk santai bersama Yoongi yang tengah membantunya mengikat tali sepatu berwarna merahnya.
"Tae-hyung,,," sapa Jungkook.
"Ada apa ini? Semuanya terlihat sibuk. Apakah ada sesuatu?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time For The Moonlight (Slow Up)
Fanfiction"Hanya waktu dan cahaya bulan. Sangat sederhana dan jauh dari kata sulit. Tapi kenapa kami bahkan tak mampu memberikannya?"