Entah kenapa akhir-akhir ini seneng banget up ff ini. Tumbenan aja idenya lancar
😂😂😂Buat yg nunggu kelanjutan work aku yang lain, mohon bersabar yah..
Soalnya ottak saya masih betah buat tetep temenan ama work saya yang satu ini
Hehe
Gamsahamnida....And....
Happy Reading.....
Taehyung masih mengikuti langkah kaki seorang wanita berbaju putih dengan mahkota diatas kepalanya yang ia yakini bahwa itu adalah ibunya.
"Jangan menatapku seperti itu" ujar sosok itu. Benar, Taehyung sedari tadi memang hanya menatapnya dan mengikutinya. Dibenaknya terlalu banyak pertanyaan. Itulah mengapa tanpa dia sadari ternyata dirinya hanya berjalan dan menatap sosok didepannya.
"Eo-eomma,," sosok itu tersenyum.
"Iya, ini aku"
Taehyung kembali beku, namun tangisan bahagia sudah membanjiri wajahnya. Ini benar, dia bertemu ibunya. Ibu yang selalu ingin ditemuinya dan dirindukannya.
"Hiks,, eomma" Taehyung segera memeluk ibunya.
"Ini nyata,, ini benar,, aku bahkan bisa memeluknya. Ini nyata" batinnya.
"Tapi eomma sudah bukan didunia ini,, apakah itu artinya aku sudah,,,"
"Tapi,, selama aku bersama eomma,, itu tidak papa,,"
"Ini tidak nyata Tae" ujar sosok itu yang langsung membuat Taehyung menatapnya.
"Kau masih harus kembali" lanjutnya.
"Aku tidak mau" sosok itu menatap Taehyung dalam.
"Aku sendirian disana. Aku mau disini saja. Dengan eomma" lanjutnya.
"Kau tidak pernah sendirian sayang"
"Itu hanya katanya saja. Padahal kenyataannya aku selalu sendirian" mata Taehyung mulai berkaca-kaca menjawab penuturan sosok yang mirip sang eomma.
"Aku mau disini saja. Dengan eomma" Taehyung kembali memeluk sosok itu yang sama sekali tak menolak untuk menjadi sandaran dan penghangat bagi Taehyung.
"Tapi ini belum saatnya"
"Apa aku boleh mempercepatnya eomma? Aku senang bersama eomma. Bawa saja aku eomma" mata sayu itu menatap wajah cantik yang sangat mirip ibunya.
Sosok itu tersenyum sambil mengelus surai Taehyung sebelum menggeleng pelan.
"Eomma tidak pernah meninggalkanmu. Dan bersabarlah, sebentar lagi kita akan bertemu" terang sosok itu yang membuat Taehyung mengerutkan keningnya. Apa maksud perkataan ibunya? Bertemu?
"Ini sudah saatnya kau pergi. Jimin pasti cemas" lanjutnya.
"Jimin?" Tanya Taehyung. Ya, dia baru ingat jika tadi dia bertemu Jimin. Ya, sebelum berakhir ditempat seperti ini.
"Eomma,," Taehyung menahan tangan sosok itu.
"Eomma mau kemana? Ayo kembali bersamaku" lanjutnya.
Ouh Taehyung sayang, kau tak mengerti semuanya. Dunia kalian sudah berbeda😬
Sosok itu tersenyum tipis lalu melepaskan tangan Taehyung.
"Tunggulah sebentar lagi Tae"
"Tapi kapan? Sampai kapan! Aku muak dengan semua ini eomma!" Yups, Taehyung mulai dikuasai amarah dan rasa takutnya.
"Tuhan tidak akan memberikan beban dan cobaan diluar kemampuan kita" ujar sosok itu.
"Apa maksud eomma,,, masih ada yang lebih buruk dari ini? Apalagi yang harus kulalui? Hiks,, Apakah akan sakit setiap harinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Time For The Moonlight (Slow Up)
Fiksi Penggemar"Hanya waktu dan cahaya bulan. Sangat sederhana dan jauh dari kata sulit. Tapi kenapa kami bahkan tak mampu memberikannya?"