Taehyung menatap ribuan kilauan bintang malam ini. Dulu dia akan menatap kagum dan penuh senyum serta kebahagiaan bintang-bintang itu, namun kali ini semuanya berbeda karena diwajah dan mata Taehyung tidak memancarkan kebahagiaan melainkan kesedihan dan kekecewaan mendalam.
Malam ini Taehyung kembali sendiri, ayahnya pergi ke kantor setengah jam yang lalu karena suatu urusan dan ahjuma juga sudah meninggalkan rumah beberapa jam yang lalu. Kini dia sendirian karena Namjoon yang biasa akan menemaninya dan memarahinya jika terlalu sering melihat bintang dimalam hari telah pergi untuk mengejar cita-citanya dan entah kapan akan kembali. Taehyung bahkan tidak yakin apakah hyungnya itu dapat hadir diacara kelulusannya atau tidak, yang pasti hatinya akan sangat sakit jika hal itu sampai terjadi.
Tatapan sayu Taehyung makin menyendu seiring dengan bertambah lamanya waktu dirinya menatap langit malam diatasnya. Biasanya kilauan cahaya itu selalu memberikannya kenyamanan, kehangatan dan kebahagiaan. Namun kali ini sangat jauh berbeda karena apa yang dirasakannya hanya kesedihan mendalam saat melihat kilauan cahaya itu.
Dia rindu, dan dia ingin mengulang waktu. Dia rindu akan kehangatan keluarganya dulu sehingga dia ingin memutar waktu. Keluarganya yang dulu utuh dan penuh kehangatan meskipun tanpa hadirnya sosok ibu diantara mereka. Keluarganya yang selalu ada dan menjaga satu sama lain. Keluarganya yang selalu menyempatkan waktu untuk menyapa dan berkumpul diruang keluarga atau ditempatnya kini berada. Keluarga yang akan ada setiap kali dia membutuhkan pelukan dan kehangatan. Dia rindu semua itu? Dia ingin semua hal itu tidak hilang dari kehidupannya. Dia ingin semuanya baik-baik saja, namun semuanya berbeda. Takdir berkata lain dan lebih memilih untuk tidak mengabulkan keinginan Taehyung.
"Aku rindu kalian" gumam Taehyung yang kini menundukkan wajahnya.
"Hyung pergi, appa juga. Dan kini aku sendirian" lanjutnya yang kini hampir meneteskan air mata.
🌕🌕🌕
Malam semakin larut, namun Taehyung masih betah untuk duduk dibawah langit malam yang kini mulai redup tanpa cahaya bintang. Matanya mulai memberat, bahkan dirinya sudah menguap beberapa kali. Namun hal itu tak mengurungkan niatnya untuk tetap bertahan dan menanti kedatangan sang ayah.
"Oh!" Taehyung membuka matanya yang memancarkan tatapan penuh harapan saat melihat seseorang yang kini berjalan kearahnya.
"Appa sudah pulang?" Taehyung berlari kecil untuk menghampiri Seokjin.
Seokjin yang nampak lelah hanya mengangguk sebelum menatap sang anak..
"Apa yang kau lakukan? Kenapa belum tidur?" Tanyanya.
"Aku menunggu appa pulang disini" jawab Taehyung.
"Disini? Maksudmu dihalaman ini!" Seokjin membulatkan matanya yang membuat Taehyung mengangguk dengan senyuman. Namun senyuman itu tak lama luntur setelah Seokjin memarahinya.
"Apa kau bodoh Kim Taehyung! Dimana sebenarnya pikiranmu!" Taehyung sedikit terlonjak akan ucapan ayahnya.
"Appa,,"
"Kau itu baru saja sembuh! Kenapa kau malah mengorbankan tubuhmu untuk udara dan dinginnya malam!" Taehyung hampir tersenyum dan meneteskan air mata saat ini.
Ya, hanya sesaat setelah,,,
"Kau fikir jika kau kembali sakit bagaimana! Appa sudah cukup sibuk sekarang, perusahaan sedang dalam proses untuk melakukan proyek besar. Kakakmu tidak disini dan aku tidak memiliki keyakinan aku akan terus bisa dan menemuimu setiap kau butuh seperti tadi!" Dan yups,, lelehan luquid hangat mulai meluncur dari kelopak mata Taehyung.
"Berhentilah membuat maslah Kim Taehyung. Kumohon bersikaplah dewasa!" Dan Seokjin pergi. Pergi dan meninggalkan Taehyung tanpa memperdulikan apa yang tengah anaknya lakukan dan rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time For The Moonlight (Slow Up)
Fanfiction"Hanya waktu dan cahaya bulan. Sangat sederhana dan jauh dari kata sulit. Tapi kenapa kami bahkan tak mampu memberikannya?"