Holla!!
Maaf baru sempet up. Dan bahkan hampir lupa juga ini tadi kalo mau up😅😅Well,,,
Sorry because I lost the 21st chap. And cannot publish the replacement yet. But I promise I will fix it and publish that chapter soon heheSo, I hope U guys will like this chapter yeah.
Yeah,, although I know that this chap. Is not perfect. But, I did my best.
Hehe...So,,,,,,,
Enjoy the story😘😘😘
.
."Will I Lose U?"
.
.Yoongi dan Minah menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruang rawat Taehyung.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Yoongi mendahului Minah.
"Keadaannya sudah jauh lebih baik. Sekarang dia sedang istirahat" senyum dokter muda itu.
"Terima kasih"
"Namaku Im Jaebum"
"Ye?"
"Jangan sungkan untuk berbicara padaku. Anda terlalu formal"
"....."
"Mulai saat ini aku akan menjadi dokter yang menangani Taehyung. Anda tidak perlu bicara seformal itu padaku" jelas Jaebum.
"Ah,, baiklah. Terima kasih, Jaebum-ssi"
Jaebum tersenyum.
"Aku akan sering datang dan mengecek keadaannya" pamit Jaebum setelah mendapat anggukkan dari Yoongi..
.Seokjin berjalan cepat disalah satu lorong rumah sakit. Wajahnya nampak lelah, namun kekhawatiran menutupinya. Bahkan wajahnya kini nampak berwarna merah padam karena menahan tangis. Dia bahkan merutuki dirinya sendiri atas kebodohannya yang memutuskan untuk bersikap egois dan tak memperdulikan panggilan dari sang anak.
Flashback.
Seokjin baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Dia sedikit meregangkan badannya untuk sedikit menghilangkan rasa lelah dan pegal ditubuhnya.
Dret,,, Dret,,
Seokjin menatap nama yang tertera dilayar ponselnya yang tengah berdering.
"Mm,, Namjoon-ah,, ada apa? Appa baru saja menyelesaikan,,"
"Appa! Apa saja yang appa lakukan hingga tak sempat melihat Taehyung!" Teriak Namjoon.
"Kau ini kenapa?" Seokjin mengernyitkan keningnya, berusaha untuk tidak memaki sang anak.
"Taehyung masuk Rumah Sakit. Apa appa tahu?" Suara itu terdengar mengejek.
"A-apa,,"
"Hubungi saja paman Yoongi. Bagaimana bisa appa tidak tahu anaknya sakit"
Tuut,,, Tuuut,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Time For The Moonlight (Slow Up)
Fanfiction"Hanya waktu dan cahaya bulan. Sangat sederhana dan jauh dari kata sulit. Tapi kenapa kami bahkan tak mampu memberikannya?"