"Bad News or Good News".
.Kini keluarga Kim dan keluarga Min ditambah Hoshi sedang menikmati makan siang mereka. Yah,, karena perjalanan yang lumayan jauh membuat mereka harus merelakan waktu sarapan mereka dengan diisi camilan.
Semua orang nampak menikmati makanan yang dimasak Minah tanpa berbicara. Entah karena kelaparan atau karena memang masakan Minah yang enak. Namun berbeda dengan Jungkook, maknae di keluarga itu sedari tadi menatap seorang disamping Namjoon dengan penuh tanya.
"Apa kau benar hyungnya Hoseok hyung?" Akhirnya dia bertanya yang membuat semua orang menatapnya. Terutama Hoshi, anak itu bahkan tersedak.
"Iya,, aku hyungnya Hoseok. Wae? Kau lupa padaku?" Ujarnya setelah menetralkan tenggorokannya.
"Kita pernah bertemu?" Kaget Jungkook.
"Yak!! Min Jungkook,, kau lupa pada Hoshi hyung?" Bentak Jimin karena terkejut.
"Ish,, aku tidak lupa. Aku hanya bingung, dia terlihat berbeda dari ingatanku" jawab Jungkook sambil menatap datar Jimin di awal kalimat.
"Lalu kenapa kau terkejut saat tahu pernah bertemu dengan Hoshi hyung?"
"Tadi mulutku typo" jawabnya santai.
Pletak!!
"Awww!!! Hyung,, sakit!" Adunya pada Jimin yang baru saja memukul kepalanya dengan sendok.
"Itu balasan untukmu adik durhaka!"
"Wae? Aku salah apa?" Tanya Jungkook polos.
"Aku malas membahasnya. Sudah makan makananmu" mutlak Jimin yang dituruti Jungkook meski dengan bibir manyunnya.
Yoongi nampak puas dengan kejadian yang baru saja dilihatnya. Because why? Karena Jimin berhasil mengatasinya dengan baik tanpa cekcok berlebih pemirsa. Makanya Yoongi puas.
"Aku punya sesuatu yang harus kubicarakan" ujar Seokjin tiba-tiba.
"Kalian keluargaku, jadi kurasa kalian harus tahu" lanjutnya.
"Apakah tidak papa paman? Aku ada disini,," Hoshi berucap tak enak.
"Tak apa, kau sudah cukup dewasa untuk mengerti" senyum Seokjin yang membuat Hoshi mengangguk canggung.
"Apa itu appa?" Tanya Taehyung antusias.
Seokjin tersenyum dan mengacak surai hitam anak bungsunya itu.
"Tae,, apa kau tak merindukan sosok eomma?" Tanya Seokjin yang membuat Taehyung melengkungkan garis bibirnya kebawah.
"Ne,, aku rindu eomma appa. Aku selalu rindu eomma. Aku bahkan tak sempat melihat sosok.dan kasih sayangnya" jawabnya yang membuat semua orang yang mendengarnya merasa sedih.
"Kalau begitu,, apakah Tae mau sosok eomma?" Tanya Seokjin lagi yang membuat Taehyung menatapnya.
"Appa,, jangan bilang,,"
"Iya Namjoonie,,, appa akan memberikan kalian seorang eomma. Appa akan menikah lagi" senyum Seokjin.
"Aku tidak mau,," itu suara Taehyung.
"Tae,,"
"Aku tidak mau appa,," dan senyum dibibir Seokjin hilang.
Seokjin terdiam sejenak, hingga dia kembali tersenyum. Tepatnya senyum terpaksa. "W-wae?? Bukankah kau rindu sosok eomma?" Tanyanya selembut mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time For The Moonlight (Slow Up)
Fanfiction"Hanya waktu dan cahaya bulan. Sangat sederhana dan jauh dari kata sulit. Tapi kenapa kami bahkan tak mampu memberikannya?"