"Slowly calm"
.
.Hujan masih turun dengan derasnya. Taehyung sekarang sudah nampak lebih tenang karena kata-kata Namjoon yang mengatakan jika hujan juga membawa kebahagiaan.
Taehyung masih setia menatap sang kakak yang sedang memainkan rubik disampingnya. Sedangkan dirinya, dia masih setia duduk dipangkuang sang ayah yang nampak menatap ponselnya dan membaca beberapa artikel. Lebih tepatnya dokumen penting yang mungkin dikirimkan sekertarisnya.
"Hyung,,, apa masih lama?" Tanya Taehyung yang membuat Namjoon dan Seokjin menatapnya.
Namjoon tersenyum dan mengusap lembut rambut sang adik.
"Kau tidak dengar jika hujannya masih sangat deras? Tentu saja masih lama saeng" ujarnya yang membuat Taehyung mendengus kesal.
"Tapi ini sudah lama hyung.. nanti aku ketiduran bagaimana?" Keluhnya.
"Tae-tae mengantuk? Kalau begitu ayo tidur sama appa" ajak Seokjin yang nampak lemas.
"Tidak,, Tae masih ingin bangun. Tae ingin melihat apakah yang dikatakan hyung benar atau tidak" jawab Taehyung yang membuat Seokjin mengangguk.
"Jika appa mengantuk, appa tidur saja. Aku akan menemani dan menjaga Tae" tawar Namjoon saat menyadari keadaan sang ayah yang kurang fit.
Karena sakit Taehyung memang sedikit manja, selain tidak ingin ditinggalkan sang ayah dia juga meminta agar sang ayah menemaninya. Seperti sekarang ini, menemaninya terjaga untuk membuktikan apakah yang dikatakan Namjoon benar atau tidak.
"Tidak Joonie, appa akan menemani adikmu" jawab Seokjin semampunya. Karena mata Seokjin nampak sayu dan wajahnya nampak lelah.
"Appa terlihat kurang sehat. Appa pasti lelah dan banyak pikiran. Sebaiknya appa istirahat, biar Taehyung aku yang jaga" jelas Namjoon.
Taehyung segera berbalik dan menatap sang ayah cemas.
"Appa sakit?" Tanyanya yang kini sudah memegang pipi Seokjin yang membuat Seokjin tersenyum hangat.
"Tidak sayang, appa baik-baik saja" jawabnya.
"Hiks,, apakah karena Tae? Apakah karena menemani Tae?" Isak Taehyung kecil yang membuat Seokjin khawatir. Takut jika nafas sang anak kembali sesak.
"Hei,, tidak sayang, bukan karena Tae. Appa tidak papa. Lihatkan, appa tidak papa" ujar Seokjin yang berusaha meyakinkan sang anak.
"Hiks,,, benar?" Tanyanya yang membuat Seokjin tersenyum hangat dan mengangguk.
"Jika Tae khawatir, bolehkan appa tidur lebih dulu?" Tanya Namjoon sambil memegang lembut kedua bahu sang adik.
"Bolehkan?" Tanyanya lagi pada sang adik yang kini tengah menatapnya.
"Tae sayang appa. Jadi Tae tidak mau appa sakit" ujarnya yang membuat Namjoon dan Seokjin tersenyum hangat.
"Apa itu benar? Tae sayang appa?" Tanya Seokjin yang kini tersenyum gemas pada sang anak.
"Ummp.. Tae sayang appa. Saaaangat sayang. Jadi Tae tidak ingin appa sakit" jawab Taehyung yang kini memeluk Seokjin.
"Appa tudurlah, appa pasti lelah" ujar Namjoon.
"Mmm,,, appa akan tidur" ujar Seokjin sembari melepaskan pelukan Taehyung dan mendudukkan tubuh kecil Taehyung di sofa.
"Hyung,,, disini dingin,," keluh Taehyung dengan mengulurkan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time For The Moonlight (Slow Up)
Fanfiction"Hanya waktu dan cahaya bulan. Sangat sederhana dan jauh dari kata sulit. Tapi kenapa kami bahkan tak mampu memberikannya?"