" Gengsi "

16.1K 1.7K 187
                                    

                                              " Gengsi "












Cklek!

"Darimana kamu!?"

Haechan, yang baru pulang langsung kena semprot Jeno yamg sudah berdiri di depan pintu.

"Apa urusanmu?"

"Gak ada, aku cuma tanya darimana kamu"

Haechan, memutar bola matanya malas sambil melepas sepatunya dan menaruhnya pada rak sepatu.

"Habis jalan sama Jaehyun Hyung" ucap Haechan sambil melenggang pergi melewati Jeno.

Jeno, segera membalikkan badannya dan mengejar Haechan yang sudah hampir sampai di kamar mereka.

Brakk!

"Yakkk!!! Kau ini kenapa Hah!?" teriak Haechan karena terkejut tiba-tiba pintu kamar tertutup dengan tidak santainya dan melihat Jeno berdiri di belajarnya.

Jeno, tak menjawab dan malah mendorong Haechan hingga terjatuh di atas ranjang.

Wajah Haechan memerah padam dan kembali bangkit sembelum mendorong balik Jeno.

"Kau punya masalah apa Hah!" ucap Haechan.

"Aku gak suka kau jalan dengan Jaehyun hyung" balas Jeno.

"Lalu apa urusannya dengan mu? kau tak suka ya sudah yang jalan sama Jaehyun hyung kan aku"

"Chan" ucap Jeno sambil menunjuk Haechan tepat di depan wajah Haechan.

"Apa?!" Haechan, malah menantang Jeno tanpa ada rasa takut.

"Aku tak pernah mengusik urusanmu ya, jadi jangan usik juga urusanku" ucap Haechan sebelum lagi-lagi melenggang pergi meninggalkan Jeno dan berjalan menuju kamar mandi.

Brak!

"AARRGGG!!" Jeno mengacak rambutnya bingung ada apa sebenarnya dengan dirinya, dan sejak kapan dirinya perduli dengan Haechan yang jelas-jelas musuh bebuyutannya.


                                             - - -ooOoo- - -

Haechan, keluar dari apartemen dengan seragam sekolah yang sudah rapi, berjalan menuju lift yang akan mengantarnya ke lantai dasar sebelum dirinya menghentikan taxi yang akan mengantarnya ke sekolah seperti hari-hari yang selalu ia jalani setiap paginya kecuali hari libur.

Tin...tin...

Haechan, melihat Jeno menghentikan montornya tepat di depan ia berdiri menunggu taxi.

"Mau berangkat bareng?" tanya Jeno.

"Gak! gak usah sok baik deh" balas Haechan.

Jeno, memutar bola matanya malas dan kembali menyalakan mesin montornya, "gak mau ya udah, lagian mintorku terlalu berharga untuk orang sepertimu" ucap Jeno sebelum mengegas montornya pergi.

Haechan, hanya diam menatap kepergian Jeno "dan kau lebih tak pantas menjadi seorang suami" gumam Haechan.

07:30.

Haechan, berlari secepat yang ia bisa agar bisa sampai di kelas sebelum guru yang akan mengajar di jam pertama sampai.

Ya, Haechan telat karena jalan mancet dan taxi yang ia pesan tiba-tiba mengcancel pesanan yang membuatnya mencari taxi lain dan itu membutuhkan waktu lebih lama.

"Hah...Hah... unthhhtunghh Hah..Hah... enggakhh telathh" ucap Haechan dengan nafas tak beraturan.

"Tumben kau telat" celetuk Han.

"Jalanan mancet" ucap Haechan.

Han, mengangguk paham sebelum memainkan pipi gembul Haechan dengan cara menusuk-nusuknya.

"Ambil sendiri Han, aku capek" ucap Haechan yang paham apa mau Han, ya apa lagi kalau bukan salin tugas.

"Kau yang terbaik" ucap Han, segera menggeledah tas Haechan.

Sedangkan Jeno yang duduk di bangku paling ujung tak henti-hentinya menatap ke arah Haechan yang sedang meletakkan kepalanya di atas meja dan terlibat begitu lelah.

"Kalau kau tadi ikut dengan ku, ini tak akan terjadi" gumam Jeno.

"Hah?! kau bicara dengan ku Jen" sahut Lucas teman sebangku Jeno.

"Pede banget aku ngomong sama manusia macam kau"

"Hah?! aku gak pernah bilang mau traktir kamu, tapi ga apa-apa sih aku ada uang jajan lebih hari ini"

Jeno, membolakan matanya mendengar ucapan Lucas yang tak nyambung sama apa yang dia bicarakan.

"Terserah kau lah" ucap Jeno.

"Loh kenapa gak jadi, sumpah gak apa-apa Jen kalau kau mau ku traktir"

"Aarrgg!! aku gak minta traktir Lucas!"

"Ohhh, kamu bawa bekal, Yaudah itu lebih sehat"

"BUDEK!" teriak Jeno sambil bangkit dari duduknya dan ingin keluar kelas sebelum langkanya terhenti.

"Mau kemana kamu?" tanya sang guru yanf baru saja masuk kedalam kelas bersamaan dengan Jeno yang ingin keluar.

"Hehehe.. enggak pak, ini benerin ikat pinggang" ucap Jeno kembali duduk dan tanpa dia sadari Haechan mati-matian menahan tawa melihat wajah tertekan Jeno.


                                             - - -ooOoo- - -

Kapan akur kalian..??? Udah nikah loh.

"OUR SECRETS" {Nohyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang