" Jebakan "

12.1K 977 33
                                    

" Jebakan "












Ting!

Haechan, segera meraih ponselnya yang ia simpan di saku celana seragamnya.

Nojam.

Jangan kemana-mana aku masih ada sedikit masalah.

Haechan, mengerutkan dahinya bingung saat membaca Chat singkat dari Jeno yang mengatakan sedang ada masalah.

Ada apa..???

Dengan rasa cemas, Haechan menunggu balasan dari Jeno yang entah sedang di mana sekarang.

Ting!

Nojam.

Gak apa-apa, pokoknya kamu tunggu aja di kelas.

Haechan, semakin bingung dengan Jeno yang tadi bilang ada masalah sekarang bilang gak apa-apa.

"Chan"

"Uumm?"

"Kau tak pulang?"

"Pulang lah, ya kalik aku tidur di sekolahan"

"Hehehe... ya siapa tau gitu kau kerja partime jadi satpam sekolah" ucap Han. "Ehhh iya, Hyunjin kemana?" lanjut Han yang baru menyadari kalau Hyunjin sudah lenyap dari bangkunya.

"Tadi dia pulang duluan karena ada urusan" jawab Haechan dan di angguki paham oleh Han.

"Lalu kau pulang sama siapa?" tanya Han sambil celingukan melihat isi kekas sudah kosong dan tinggal mereka berdua di sana. "Pulang sama aku aja yok" ucap Han lagi.

"Uummm... gak usah Han, kau pulang aja dulu aku bisa naik taxi"

Han, menatap Haechan curiga "kau ini kenapa sih? masa dari pagi tadi kau datang ke sekolah sampai sekarang udah pulang kau cuma duduk di sini tanpa mau bergerak sedikitpun" ucap Han.

"Hehehe... lagi mager" ucap Haechan.

"Sumpah ya Chan, semager-magernya orang pasti kebelet boker, ini kau duduk seharian emang gak kebelet boker atau apa gitu yang mengharuskan kau berdiri dan jalan ke toilet?"

Han, sudah ngomong panjang lebar dan Haechan hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Aarrggg!!! Serah dah aku mau pulang, hati-hati kau di sini ntar culik genderuwo" ucap Han sambil mengambil tasnya dan berjalan keluar kelas meninggalkan Haechan sendirian di dalam kelas.

                                              - - -ooOoo- - -

Sedangkan di sisi lain Jeno berdiri dengan Renjun di belakang sekolah.

"Mau ngomong apa lagi?" tanya Jeno memecahkan keheningan di antara mereka berdua.

"Aku gak mau putus"

Jeno, memutar bola matanya malas "truss mau mu gimana? kau sudah bersuami bukan?" tanya Jeno lagi.

"Uumm.. tapi aku lebih mencintaimu"

"Mencintaiku atau uangku, Renjun~aaa kalau boleh jujur selama dua tahun aku menahan untuk tak mengatakan ini tapi sekarang aku akan mengatakannya" ucap Jeno sambil melangkah satu langkah lebih dekat dengan Renjun.

"Aku muak dengan semuanya dan aku ingin kita akhiri hubungan kita dan terserah kau akan mengatakan apa pada Haechan karena sekarang aku tak perduli" lanjut Jeno yang akhirnya berani mengatakan apa yang ia rasakan selama ini.

Kalau sebelumnya Jeno tak bisa berkutik dari Renjun karena selalu di ancam akan di bongkarnya rahasia Jeno di masa lalu, kini Jeno sudah tak takut lagi karena dia sendiri sudah mengatakan semuanya pada Haechan.

Renjun, menyeringai "tapi bagaimana kalau aku membongkar tentang pernikahanmu dengan Haechan?" ucap Renjun.

Jeno, terdiam mendengar ucapan Renjun yang merupakan kebodohannya sendiri telah membawa Renjun ke apartement di mana itu membuat Renjun mengetahui statusnya bersama Haechan.

"Bongkar saja aku tak perduli" ucap Jeno sebelum melenggang pergi meninggalkan Renjun yang sedang kesal karena ancamannya kali ini tak berhasil.

"Kita lihat aja nanti, apakahkah kau benar tak perduli?" batin Renjun sambil menatap punggung Jeno yang semakin menjauh.

Sedangkan Jeno berlari secepat mungkin menuju kelas di mana Haechan menunggunya.

"Chan~aaa" panggil Jeno melihat Haechan yang meletakan kepalanya pada tumpukan lengan di atas meja.

"Lama banget sih!" kesal Haechan sambil mengapouthkan bibirnya.

Bukannya menjawab Jeno justru tersemyum dan mengacak pelan poni Haechan.

"Kan udah ku bilang ada sedikit masalah" ucap Jeno.

Ya, Jeno tadi sengaja keluar kelas terlebih dulu dan akan kembali ke kelas setelah kelas sudah sepi agar tak ada yang curiga dengan hubungannya bersama Haechan. Dan kenapa Haechan tak menghampiri Jeno? kenapa harus Jeno yang menghampiri Haechan? Ya karena.... kalian tau lah kenapa, itu mereka sebelum berangkat sekolah aja itu an dulu. Namun sial bagi Jeno yang harus di hadang Renjun saat ingin menghampiri Haechan dan itu membuar Haechan menunggu lama.

Haechan, mengulang ucapan Jeno dengan gaya mengejek tapi tanpa suara dan itu berhasil membuat Jeno tertawa pelan.

"Udah ayo pulang" ucap Jeno yang langsung berjongkok di sebelah Haechan.

Haechan, menggeser tubuhnya dan menjatuhkan tubuhnya pada punggung Jeno.

"Mau langsung pulang atau jalan-jalan dulu?" tanya Jeno pada Haechan yang ada di gendongannya.

"Aku lelah, kita pulang aja ya" jawab Haechan menopangkan kepalanya pada bahu Jeno.

"Uummm... kita pulang saja" ucap Jeno sambil membenarkan posisi Haechan di punggungnya agar tak jatuh.

Dan merekapun berjalan menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi dan mulai gelap karena hari juga sudah hampir malam.

- - -ooOoo- - -

Cieekkk...Cieekkk.....

"OUR SECRETS" {Nohyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang