" Khawatir "
Jeno, menurunkan Haechan dari gendongannya di pinggir ranjang kamar mereka.
"Siapa yang menyuruhmu keluar?" tanya Jeno dengan nada dingin.
"Gak ada" jawab Haechan polos sambil menggelengkan kepalanya.
"Lalu, kenapa keluar? sudah tau kaki sakit mana gak bawa ponsel, kalau terjadi apa-apa dengan mu bagai mana?" omel Jeno panjang lebar sambil berdecak pinggang seperti emak-emak ngomelin anaknya yang habis main air hujan.
"Kau mengkhawatirkanku?" tanya Haechan.
Mendengar pertanyaan Haechan, Jeno seketika salting dan mengedarkan pandangannya ke segala, dia tak tau kenapa rasa khawatir itu muncul secara tiba-tiba.
"E-eng-enggak" ucap Jeno.
"Cciieekkk khawatirin aku" ledek Haechan yang semakin membuat Jeno malu dan salah tingkah.
"Aku tidak mengkhawatirkanmu, aku hanya takut eomma akan memenggalku jika kau hilang" ucap Jeno langsung berjalan keluar kamar meninggalkan Haechan yang sudah tertawa terbahak-bahak.
"LEE JENO I LOVE YOU!!" teriak Haechan dari dalam kamar dan dia cekikikan karena berhasil mengerjai Jeno.
Jeno, yang masih berdiri di depan kamar pun tersenyum malu mendengar teriakan Haechan.
Brak!
"Apa?" tanya Haechan saat tiba-tiba pintu kenbali terbuka.
Jeno, tak menjawab dan langsung berjalan mendekati Haechan yang masih terduduk di posisinya.
Haechan, mengerjapkan matanya dengan tempo cepat membuat wajah imutnya semakin imut lagi.
"Aku marah" ucap Jeno yang malah membuat Haechan menahan tawa.
"T-terus apa urusannya dengan ku" balas Haechan.
Entah apa yang ada di pikiran Jeno, sehingga Jeno tersenyum dengan senyuman paling aneh yang pernah Haechan lihat selama mengenal Jeno.
Brugh!
"J-Jen mau apa kau" gugup Haechan saat Jeno mulai merangkak di atas tubuhnya.
"Jen, kau melanggar peraturan dua kali hari ini" ucap Haechan dambil merangkak menghindar dari Jeno, namun ke arah yang salah di mana dia malah merangkak ke tengah ranjang.
"Di peraturanku, istri tak boleh menolak" ucap Jeno.
Haechan, menggelengkan kepalanya kuat-kuat sambil terus berusaha menghindari Jeno.
Cup.
"Jen"
Cup.
"Jeno ihhh" Haechan berusaha menahan tubuh Jeno saat Jeno mulai mencium area lehernya.
Jeno, tak berhenti dan tetap menyerang leher Haechan sehingga ada beberapa bercak merah di sana.
"Aahhh~"
Jeno, terdiam mendengar desahan Haechan dan menatap Haechan yang masih memejamkan matanya.
Perlahan Jeno mendekatkan wajahnya pada wajah Haechan sebelum mempertemukan bibir mereka.
Jeno, melumat rakus bibir berisi Haechan seolah tak ada hari esok.
"Aahhh~ jenhhh nohhh~" ricau Haechan saat Jeno kembali menyerang lehernya dan tangannya mulai masuk kedalam kosnya, membelai pembeli lembut setiap inci tubuhnya.
Jeno, menghentikan aksinya dan metap Haechan yang sudah tak berdaya padahal baru pemanasan.
"Chan" panggil Jeno.
Perlahan Haechan membuka matanya yang satu menatap Jeno.
"Kau pernah melakukannya?"
Haechan, menggelengkan kepalanya karena memang Haechan belum pernah melakukan sex.
"Kau orang pertama yang menciumku, bagaimana bisa kau bertanya aku sudah melakukannya apa belum" ucap Haechan.
Tanpa sepatah kata, Jeno beranjak dari tubuh Haechan dan berjalan menuju kamar mandi meninggalkan Haechan yang kebingungan.
"Kenapa sih dia?" batin Haechan sebelum akhirnya wajahnya memerah mengingat ciuman barusan.
- - -ooOoo- - -
Pagi harinya dengan kaki yang masih sakit, Haechan memaksakan diri untuk berangkat ke sekolah.
"Kau yakin mau sekolah" ucap Jeno yang melihat Haechan mengenakan sepatu.
"Iyalah! aku harus menemui Hyunjin dan menjelaskan semuanya" ucap Haechan meraih tas sekolahnya.
Sedangkan Jeno hanya memutar bola matanya malas seolah tak terjadi apapun.
"Kalau sampai semua tau tentang pernikahan kita itu bahaya" lanjut Haechan.
"Bahaya kenapa?" tanya Jeno.
"Pakek nanya lagi" ucap Haechan menatap ke arah Jeno.
"Kenapa?" tanya Jeno yang merasa terintimidasi oleh tatapan Haechan.
Haechan, melangkah lebih dekat pada Jeno "kalau sampai Hyunjin sebarin ini semua, kau yang ku bunuh" ucap Haechan sambil menoyor kepala Jeno.
Tak mau kalah dengan Haechan, Jeno menarik pinggang Haechan sehingga menghapus jarak di atara mereka.
"Sebelum kau membunuhku, aku akan membuatmu tak perdaya terlebih dulu" ucap Jeno sebelum menberi kecupan pada leher Haechan.
Brugh!
"Dasar mesum!" ucap Haechan mendorong Jeno hingga tersungkur di lantai.
Dan tanpa perduli Haechan berjalan keluar apartemen dengan kakinya yang pincang.
Srakk!!
"Yaakk Lee Jeno turunkan aku" ucap Haechan saat tiba-tiba Jeno mengangkat tubuhnya dan berjalan menuju lift dan turun ke basement guna mengambil mobil dan pergi ke sekolah bersama.
- - -ooOoo- - -
Jen, lu mulai suka kan sama echan..??? Ngaku deh lu... ☺️☺️☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
"OUR SECRETS" {Nohyuck} END
Fanfiction"LEE JENO BALIKIN SEMPAKKU!!!!" "LEE HAECHAN KAU SEMBUNYIKAN DI MANA PONSELKU?!" Bagaimana kehidupan Jeno dan Haechan setelah menikah di usia mereka yang masih sangat muda. : : : : : : : Cast : 📌Lee Jeno. 📌Lee Haechan. 📌BxB. Cast lain akan mun...