" Sakit "

14.5K 1.3K 115
                                    

" Sakit "











Haechan, baru sampai rumah saat hari sudah mulai gelap namun dia tak terlambat pulang karena Jam masih menunjukkan pukul 19:30pm.

Cklek!

Pintu terbuka dan ke adaan apartemen masih gelap yang artinya Jeno juga belum pulang.

Haechan, tak perduli akan keberadaan Jeno dan ia lebih memilih beranjak ke lantai atas di mana kamarnya berada.

"gghhh~ aahhh~ jenhhhnohhh aahhh~"

Langkah Haechan terhenti saat ingin membuka pintu kamarnya dan ia malah mendengar suara aneh dari dalam.

Haechan, berjalan menjauh dan melihat ke lantai bawah tepatnya ke rak sepatu yang ternyata di sudah terdapat sepatu Jeno di sana yang artinya Jeno sudah pulang.

Dan tanpa curiga Haechan kembali menuju kamarnya dan membuka pintu kamar itu.

Cklek!

Tubuh Haechan seketika membeku hingga sulit untuk bergerak padahal ia sangat ingin berbalik badan dan pergi saat melihat Jeno melakukan sex dengan Renjun di atas ranjangnya.

"Kau ingin gabung?" tanya Jeno tanpa rasa bersalah.

"Siapa sayang? dan kenapa kau berhenti" ucap Renjun.

"Bukan siapa-siapa"

Jleb!

"Aahhh~"

Posisi Renjun yang tengkurap membuat Renjun tak bisa melihat ke arah belakan sehingga Renjun tak tau jika ada Haechan di sana.

Dengan airmata yang sudah mengalir sejak pintu terbuka, perlahan Haechan melangkah mundur dan berlari menjauh.

- - -ooOoo- - -

Dua hari berlalu setelah kejadian di mana Haechan harus melihat suaminya meniduri orang lain di atas ranjang miliknya.

Haechan, memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya yang kebetulan sedang berada di luar negeri jadi tak akan ada yang curiga dengan kepulangan Haechan yang secara tiba-tiba.

Tok!

Tok!

"Den, ada yang mencari Aden di bawah" ucap bibi yang bekerja di rumah orang tua Haechan.

Cklek!

"Siapa Bi?"

Bibi itu menggelengkan kepalanya tak tau siapa yang datang kerumahnya yang membuat haechan penasaran dan memilih turun menemui orang itu.

"Hyunjin!?" terkejut Haechan saat melihat Hyunjin berdiri di depan rumahnya.

Tanpa basa-basi Haechan menarik tangan Hyunjin untuk masuk kedalam.

"Kenapa kesini?" tanya Haechan sambil meletakkan secangkir teh ke atas meja.

"Aku khawatir karena dua hari ini kamu gak masuk sekolah dan ponselmu tak aktif" ucap Hyunjin menjelaskan maksud kedatangannya ke rumah Haechan.

"Trus dari mana kau tau rumahku?"

Hyunjin, memutar bola matanya malas sebelum menjawab pertanyaan Haechan "itu masalah gampang bagiku, dan sekarang katakan apa yang membuatmu tak masuk sekolah?" ucap Hyunjin yang bertanya balik ke Haechan.

Haechan, seketika menunduk dan raut wajahnya menjadi masam saat mendengar pertanyaan Hyunjin.

"Chan~aaa" panggil Hyunjin lembut dan merasa bersalah melihat Haechan yang tiba-tiba murung.

"A-aku akan bercerai dengan Jeno" ucap Haechan lirih namun berhasil membuat Hyunjin terkejut.

Hyunjin, menggeser tubuhnya lebih dekat dengan Haechan dan meraih kepala Haechan agar bersandar di bahunya.

"Apa ini semua karena aku?" tanya Hyunjin.

Haechan, menggelengkan kepalanya "kau tak salah karena pernikahan ini memang tak seharusnya terjadi" ucap Haechan mulai terisak.

Sebenarnya Haechan mulai ada rasa pada Jeno setelah hampir dua bulan mereka tinggal bersama dan Jeno yang selalu perhatian padanya saat mereka hanya berdua.

Tapi Haechan juga sadar kalau hati Jeno hanya untuk Renjun dan itu membuat Haechan merasa menjadi orang paling jahat.

Dan karena itu juga Haechan menerima cinta Jaehyun yang memang menjadi cinta pertamanya, meski awalnya Haechan berpikir akan memendam rasa itu karena menjaga hati Jeno yang sudah menjadi suaminya.

"Mau jalan-jalan gak?" tanya Hyunjin berusaha menghibur Haechan.

"Males" ucap Haechan.

Hyunjin, menangkup kedua pipi Haechan "lihat wajahmu penuh dengan pipi karena kau terlalu malas" ucap Hyunjin sambil memainkan pipi cubby Haechan.

"Apaan sih! apa hubungannya malas jalan dengan pipi coba? jalan kan pakek kaki bukan pipi" ucap Haechan dengan wajah cemberut di mana itu menambah kesan imut pada dirinya.

"Nye...Nye... udah ahhh ayo ikut aku dan gak ada penolakan" ucap Hyunjin beranjak dari duduknya dan mengulurkan tangannya pada Haechan.

Mau tak mau Haechan pun ikut beranjak dan pergi menuju kamarnya untuk berganti pakaian, gak mungkin kan Haechan jalan sama cowo ganteng pakek daster.

                                             - - -ooOoo- - -

Tiga puluh menit berlalu dan sekarang Haechan dan Hyunjin telah sampai di tempat tujuan.

"Tempat apa ini?" tanya Haechan yang bingung dengan tempat yang sangat asing baginya karena baru pertama kali datang.

"Udah nanti kamu juga akan tau" ucap Hyunjin kembali meraih tangan Haechan.

Mereka pun berjalan memasuki lorong sempit dan gelap meninggalkan mobil mewah milik htunjin di depan gang.

"Hyun, aku takut" ucap Haechan memeluk lengan Hyunjin.

"Mau gendong gak?" tanya Hyunjin dengan nada bercanda.

"Isshh! kau kira aku bocil"

Hyunjin, terkekeh mendengar ucapan Haechan yang masih memeluk lengan kekarnya dan terus berjalan entah kemana.

"Taarraaaa!!!!"

Mata Haechan langsung terbelalak kagum melihat apa yang ada di depannya.





- - -ooOoo- - -

Chan lu ligat apa..??

"OUR SECRETS" {Nohyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang