" Baikan "

13.6K 1.3K 44
                                    

" Baikan "









3 hari berlalu dan kini Haechan sudah melakukan aktifitasnya seperti biasa termasuk berangkat ke sekolah.

"Berangkat bersamaku" ucap Jeno menahan lengan Haechan yang ingin keluar apartemen.

"Gak usah Hyunjin sudah menjemputku" ucap Haechan tanpa menoleh ke arah Jeno dan melepas cengkraman Jeno lalu pergi.

Jeno, yang mendengar nama Hyunjin seketika mengepalkan tangannya menahan amarah yang entah karena apa.

Dan benar saja dari kejauhan Jeno melihat Hyunjin menjemput Hachan mengunakan montor yang mana membuat mereka terlihat mesra.

Sesampainya di sekolah Jeno segera mencari Hyunjin di kelas namun tak melihat adanya Hyunjin di sana.

"Han!" panggil Jeno sambil menggebrak meja Han.

"Apa sih! bikin orang jantungan aja" kesal Han yang tidurnya terganggu.

"Di mana Haechan dan Hyunjin"

Han, yang mendengar pertanyaan itu langsung menoleh ke arah bangku Haechan dan Hyunjin dan baru Han sadari kalau dua orang itu tak ada di bangkunya.

"Lagi di hotel ngewe mungkin" ucap Han sambil melihat ke arah Jeno kembali.

"Lucu kau kek gitu" ucap Jeno langsung pergi.

"Dihhh napa dah tu orang" gumam Han kembali menyembunyikan kepalanya pada lipatan tangannya di atas meja.

                                           - - -ooOoo- - -

Jeno, pulang ke apartementnya setelah seharian mencari Haechan, namun hasilnya nihil. Bahkan di sekolah pun Jeno tak melihat Haechan yang mana itu sangatlah aneh karena Haechan termasuk murid yang rajin dan tak pernah bolos.

Brugh!

Jeno, menjatuhkan tubuhnya di atas sofa dan menatap langit-langit apartementnya.

"Chan~aaa kamu di mana sih?" gumam Jeno sambil terus memandangi ke atas sampai akhirnya matanya terpejam ketiduran karena lelah.

20:55pm.

Jeno, terbangun dan keadaan apartement sudah mirim gua yaitu gelap gulita karena tak ada yang menyalakan lampu sedangkan dirinya tertidur dari sore.

"Hampir jam sembilan" gumam Jeno melihat jam yang ada di layar ponselnya.

Jeno, bangkit dan berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri sebelum dirinya teringat kembali pada Haechan yang belum pulang juga.

- - -ooOoo- - -

Dan di sisi lain, orang yang sedari pagi di cari Jeno terbangun di ranjang milik Hyunjin.

Ya, Haechan bukan berangkat ke sekolah melainkan ke apartement Hyunjin. Ehhh jangan salah sangka dulu, Haechan gak ngapa-ngapain kok, dia cuma butuh istirahat.

Istirahat?

Iya, tadi saat berangkat ke sekolah Haechan terlihat lemes banget dan bibirnya pucat, Hyunjin sudah nawarin buat ke dokter tapi Haechan nolak, dan di pertengahan jalan Hyunjin merasakan bahunya berat dan pad di lihat dari sepion, Haechan sedang bersandar di bahunya.

Karena khawatir, Hyunjin memilih belok arah ke apartementnya yang kebetulan lebih deket dari pada lanjut ke sekolah.

Dan bener aja, baru sampai di basement Haechannya tumbang yang ngebuat Hyunjin mau tak mau gendong Haechan naik ke apartementnya.

Cklek!

"Udah bangun?"

Haechan, tak menjawab dan berusaha untuk duduk saat Hyunjin masuk ke kamar membawa segelas susu.

"Minum dulu biar perut kamu hangat" ucap Hyunjin menyodorkan susu pada Haechan.

"Udah mendingan?" tanya Hyunjin lagi dan Haechan mengangguk.

"Istirahatlah dulu, aku akan mengantarmu pulang kalau kau sudah benar-benar pulih"

Hyunjin, kembali beranjak dan mengambil gelas kosong yang ada di atas nakas.

"Hyunjin~aaa" panggil Haechan membuat langkah Hyunjin terhenti dan menatapnya.

"Makasih"

Hyunjin, tersemyum "tak perlu, bukankah seorang kekasih harus saling menjaga" ucap Hyunjin sebelum keluar dari kamar meninggalkan Haechan yang kembali meneteskan air mata.

Jangan bilang Haechan lemah atau cengeng, sudah tiga hari berlalu tapi Haechan masih saja sering mening saat mengingat perlakukan Jeno padanya, sekarang malah orang yang baru ia kenal dan dengan seenak jidat memintanya untuk menjadi kekasih malah berlaku layaknya suami.

Haechan, hanya bingung dengan rencana perceraian dengan jeno bukan semata karena dirinya sudah di bobol, untuk masalah di bobol sedih sih tapi Haechan masih sadar kalau mereka ada ikatan suami istri jadi ya gak sedih-sedih banget.

Haechan, meraih ponselnya dan menyalakannya, ini kebiasaan Haechan untuk mematikan ponsel saat berangkat sekolah dan dia akan menyalakannya saat jam istirahat atau pulang sekolah, katanya biar fokus aja di sekolah, tapi kan hari ini dia tidur seharian jadi ya ponselnya tetep dalam keadaan mati.

Banyak pesan dan panggilan masuk dari Jeno saat ponsel berhasil menyala.

"Mau kemana?" tanya Hyunjin.

"Hyunjin~aaa makasih untuk hari ini, dan maaf sudah merepotkanmu, aku harus pulang sekarang hari sudah malam" ucap Haechan.

"Sebentar aku ambil jaket aku antar kamu"

"Uumm... Hyunjin~aaa tak usah, aku sudah cukup merepotkanmu hari ini, dan Jeno juga dalam perjalanan ke mari" ucap Haechan dan Hyunjin hanya mengangguk paham sambil berjalan mendekatinya.

"Uumm, hati-hati dan segera hubungi aku saat butuh bantuan"

Haechan, mengangguk sambil tersenyum membuat Hyunjin gemas di buatnya.

"Aku pergi dulu" ucap Haechan pergi dari apartement Hyunjin.



                                            - - -ooOoo- - -

Kenapa aku merasa ini cerita ngelantur sih ya 🤣🤣🤣🤣

Kenapa aku merasa ini cerita ngelantur sih ya 🤣🤣🤣🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Book baru nih... kalian mau aQ Up kapan..???.

"OUR SECRETS" {Nohyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang