"Cemburu (2)"

16.1K 1.6K 83
                                    

                                          "Cemburu(2)"











Cklek!

Jeno, masuk kedalam kamar dengan nampan berisi makanan di tangannya.

"Mangkanya jangan ngerjain suami" ucap Jeno sambil meletakkan nampan itu di atas nakas.

"Ck! suami, aku tak pernah bermimpi menikah denganmu" ucap Haechan yang masih kesal karena menghindari kejaran Jeno, dirinya harus terpeleset dan kini kakinya terkilir yang membuatnya tak bisa berjalan.

"Kau kira aku mau" ucap Jeno sambil menoyor kepala Haechan.

Jeno, membalikan badannya dan ingin keluar dari kamar meninggalkan Haechan.

"Jeno~" panggil Haechan dengan nada manja membuat langkah Jeno terhenti dan kembali membalikkan badan menghadap ke arah Haechan.

Jeno, terdiam saat berhasil membalikan badannya dan melihat ke arah Haechan dengan mata berkaca-kaca menatap ke arahnya.

"Kenapa?" tanya Jeno.

"Jangan pergi" jawab Haechan.

Jeno, menghela nafas tak bisa menolak permintaan Haechan meski mereka tak pernah akur saat bersamaan.

Ddrrttt....

Ddrrttt....

Ponsel Jeno bergetar bersamaan dengan Jeno yang mulai melangkah mendekati Haechan.

"Hallo?"

"Sayang kau dimana?"

"Di rumah"

"Yak! Kau melupakan janjimu?"

Jeno, terdiam sesaat mengingat dia berjanji apa pada Renjun , sebelum akhirnya menepuk jidatnya sendiri setelah mengingat janjinya untuk pergi menonton bersama Renjun.

"Astaga sayang aku lupa"

"Gak mau tau, 15 menit gak sampai sini aku ngambek"

"Tapi rumahku ja-... baiklah"

Jeno, hampir saja keceplosan dengan berkata jarak rumahnya ke bioskop jauh, yang mana itu akan membuat Renjun curiga karena Renjun juga sering datang ke rumah Jeno dan jarak rumah Jeno dengan bioskop bisa di tempuh dengan waktu 10 menit, sedangkan Renjun tak tau jika sekarang Jeno tinggal di apartemen yang jaraknya lumayan dari bioskop.

"Aku tunggu"

"Uummm"

Sambungan terputus dan Jeno segera bergegas keluar kamar untuk menemui Renjun tanpa perduli lagi dengan Haechan yang sedang sakit, bahkan dia tak menoleh sedikitpun ke arah Haechan.

                                          - - -ooOoo- - -

21:30pm.

Jeno, baru pulang dari acara nonton di bioskop bersama kekasihnya.

"Chan~aaa" panggil Jeno sambil membuka pintu kamar.

Jeno, terdiam dan menjatuhkan kantong keretek yang ia bawa ke lantai saat dirinya tak melihat Haechan di ranjang.

"Haechan~aaa" panik Jeno memasuki kamar dan melihat makanan tadi sore masih tertata rapi di atas nampan bahkan air putih pun tak tersentuh sedikit pun.

Dengan cepat Jeno berlari ke luar kamar sambil meraih ponselnya untuk menghubungi Haechan.

Ttriiinngg....

Trriiinnggg....

Langkah Jeno terhenti saat mendengar dering ponsel Haechan yang ternyata ada di atas meja ruang tengah.

"Aissshhh, kemana sih" gerutu Jeno kembali keluar apartemen mencari Haechan.

Jeno, berlari sambil mengedarkan pandangannya kesegala arah guna mencari Haechan di gelapnya malam.

"Haechan!"

Langkah Jeno terhenti saat mendengar seseorang memanggil nama Haechan namun bukan dirinya yang memanggil.

"Hyunjin?" ucap Haechan sambil celingukan seperti mencari sesuatu.

"Aku di sini?" ucap Hyunjin menangkup kedua pipi Haechan agar berhenti celingunkan.

Haechan, mengedipkan kedua matanya lucu dan itu berhasil membuat Hyunjin tertawa.

"Kenapa?" tanya Haechan dan Hyunjin hanya menggeleng.

"Ngapain kamu malem-malem di sini?" tanya Hyunjin.

Haechan, mengangkat kantong plastik yang ada di tangannya "beli es cream" jawab Haechan.

Hyunjin, tersenyum sambil mengacak lembut poni Haechan "seperti anak kecil" ucap Hyunjin.

Mendengar itu Haechan mengapouthkan bibirnya "memangnya anak celik saja yang boleh makan es cream" ucap Haechan "ehh iya, kamu ngapain di sini?" lanjutnya.

"Uumm? i-itu tadi a-aku habis nganter temen" ucap Hyunjin gugup membuat Haechan mengerutkan dahinya curiga.

"Ahhh.. sudah lah ayo aku antar pulang" ucao Hyunjin menarik tangan Haechan.

Aww~

"Kenapa?"

Haechan, melihat ke arah kakinya yang di perban di ikuti oleh Hyunjin yang langsung terkejut melihat kaki Haechan.

"Udah tau kaki sakit malah klayapan, sini aku bantu" ucap Hyunjin yang langsung jongkok di hadapan Haechan.

"M-mau ngapain?"

"Gendong kamu lah masa lomba lari, cepat naik biar aku antar pulang"

"E-enggak usah, aku bisa jal-"

"Haechan!"

Tatapan Haechan dan Hyunjin langsung teralih ke arah Jeno yang berdiri di hadapan mereka.

"Jeno?" ucap Hyunjin dan Haechan bersamaan.

Tanpa basa-basi Jeno berjalan mendekati mereka dan langsung mengangkat tubuh Haechan seperti mengangkat karung beras.

"Jangan pernah lagi kau dekati istri ku" ucap Jeno sebelum pergi meninggalkan Hyunjin dan itu membuat Haechan terkejut karena perjanjian mereka tak ada yang boleh tau tentang pernikahan mereka.

Dan barusan Jeno menyebut dirinya istri di depan Hyunjin si anak baru di kekas mereka.



                                             - - -ooOoo- - -

Mas Jeno kita baku hantam mau..???

"OUR SECRETS" {Nohyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang