" Jujur "

13.2K 1.1K 42
                                    

" Juju "












00:30pm

Jeno dan Haechan sudah terbaring di ranjang mereka dengan giling yang selalu menjadi pembatas antara mereka saat mulai tidur karena saat mereka terbangun itu guling ngambek dan pergi ninggalin suami istri yang gak ada alurnya itu.

Malam ini terasa berbeda bagi Haechan setelah segala kejadian yang di alaminya bersama Jeno seharian ini membuatnya tak bisa memejamkan matanya.

Dan tanpa Haechan tau, Jeno pun merasakan hal yang sama dengannya.

"Jeno~aaa"

"Haechan~aaa"

Mereka membalikan badan secara bersamaan dan secara bersamaan juga mereka kembali nama satu sama lain.

"Kau belum tidur?" tanya Jeno.

Haechan, menggeleng pelan "kau juga belum tidur?" tanya balik Haechan dan Jeno menjawab seperti yang Haechan lakukan.

Jeno, membuka selimutnya dan bangkit "Mau coklat panas gak?" tanya Jeno.

Haechan, ikut bangkit dan mengangguk lucu ke arah Jeno yang membalas dengan senyuman sebelum beranjak dari ranjang dan keluar kamar untum membuat coklat panas.

Setelah kepergian Jeno, Haechan tak tinggal diam dan ikut beranjak dari ranjang mengambil beberapa cemilan yang ia sembunyikan di laci.

Cklek!

Jeno, kembali dengan dua cangkir di tangannya dan langsung berjalan menuju balkon di mana Haechan sudah duduk di sana.

"Jeno"

"Hhmmm"

Haechan, menatap Jeno dengan wajah cemberut "kok punya kamu kopi" ucap Haechan.

"Hehehe... lagi pengen aja"

Haechan, kembali menghadap kedepan sambil mengapouthkan bibirnya dan bersandar pada sandaran kursi.

"Jangan ngambek ihhh" celetuk Jeno yang juga mengambil duduk di sebelah Haechan.

Suasana hening, Jeno dan Haechan berada di dalam pikiran mereka masing-masing dengan tatap terfokus pada bintang-bintang yang menghiasi gelapnya malam.

"Haechan~aaa..."

"Hhmmm"

"Pernahkah kau bertanya-tanya  kenapa aku selalu menganggumu?"

Haechan, menoleh kerah Jeno yang masih menatap fokus ke arah langit.

"Karena kau membenciku?"

"Benar" ucap Jeno sambil menoleh ke arah Haechan dengan senyuman di wajahnya.

Haechan, mengangkat sudut bibirnya "Hhmm, sudah ku duga, lalu kenapa kau membenciku? karena nilai kita yang selalu bersaing? atau popularitas kita di sekolah?" ucap Haechan.

Jeno, kembali pada posisinya dan tertawa mendengar ucapan Haechan "hahaha... bersaing apanya? kau selalu peringkat kedua setelahku dan untuk popularitas? Mmmm" Jeno menggantung uncapannya dan kembali menoleh kearah Haechan "mungkin" lanjutnya.

"Why?"

"Karena aku benci saat melihatmu tertawa bersama yang lain" ucap Jeno membuat Haechan kebingungannya.

"A-apa masalahnya? kau sudah memiliki kekasih"

Jeno, mendoyongkan tubuhnya ke arah Haechan "jika aku jujur apa kau percaya denganku?" tanya Jeno dengan nada yang sangat serius membuat jantung Haechan harus bekerja lebih keras.

"OUR SECRETS" {Nohyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang