"Kembalilah"

7.3K 734 89
                                    

"Kembalilah"













Setelah mengantarkan Renjun pulang, Jeno kembali menginjak gas menuju apartemennya sendiri yang hampir satu minggu ini ia tinggalkan atau lebih tepatnya setelah malam di mana Haechan mempergoki dirinya yang sedang berciuman dengan Renjun dan berakhir Haechan pergi meninggalkannya.

Cklek!

Jeno, terdiam saat pintu apartemen terbuka dan bayangan tawa Haechan langsung menghampirinya. Perlahan Jeno melangkahkan kakinya masuk dan suara teriskan Haechan mulai tersendat menyapa indra pendengarannya.

Brugh!

"Jeno~aaa"

"Yak! Apa yang kau lakukan?"

"Hiks, sakit"

Jeno, tersenyum saat melihat karpet di mana membuat Haechan terjatuh saat mereka kejar-kejaran di hari pertama mereka tinggal di apartement itu.

"Dil!?"

"Dil"

Lagi-lagi Jeno tersenyum melihat meja di mana dirinya dan Haechan melakukan perjanjian konyol mereka.

"Jangan pergi"

"Uumm... aku tak akan pergi"

"Aahh.. Jen jangan"

"Kenapa Hhmm? Bukankah kau sudah melakukannya dengan bajingan itu?"

"Aahhahaha..!! Lee Jeno lepas ini geli"

"Apa perduliku hhmmm.. kau harus di hukum"

"Kau pernah melakukannya?"

"Kau orang pertama yang menciumku"

"Hiks, jangan tinggalkan aku, aku takut"

"Aku di sini Chan~aaa"

Kini senyum itu berubah menjadi tangis saat Jeno membuka kamar yang menjadi saksi canda tawa bahkan tangis Haechan dengannya. Bayangan saat bersama Haechan terus terputar di kepalanya membuat Jeno sedikir merasakan pusing.

"Aarrggg!!!"

Pranggg!

Pranggg!

Jeno, meluapkan pusing di kepalanya dan rasa terbakar cemburu saat melihat Haechan menangis dalam pelukan Jaemin saat si kantin tadi dendan membating apapun yang ada di dekatnya.

"Jeno~aaa"

Jeno, membalikkan badannya dan melihat Haechan berdiri di hadapannya dengan senyum manis.

"Chan~aaa... kau pulang?" tanya Jeno.

Haechan, tak menjawab dan melangkah lebih dekat pada Jeno sebelum mengulurkan tangan mungilnya untuk menghapus lelehan air mata Jeno.

"Jangan menangis nanti tampannya hilang"

Satu kalimat yang selalu di ucapkan Haechan setiap Jeno merasa sedih.

Ya, tak banyak yang tau tentang sifat asli Jeno yang terbalik dengan Jeno saat di luar yang terlihat tegas dan jahil, namun dia akan manja menangis saat di rumah terutama saat bersama Haechan dia akan mencurahkan apapun yang mengganggu pikirannya.

Jeno, memejamkan matanya menikmati setiap usapan tangan Haechan yang terasa semakin memudar.

"Chan~aaa" panggil Jeno yang mulai membuka matanya dan secara bersamaan Haechan menghilang dari hadapannya.

"OUR SECRETS" {Nohyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang