"bodoh"
Sesuai janji Hyunjin membawa Han ke apartementnya untuk bertemu dendan Haechan.
"Ayo turun" ucap Hyunjin setelah memarkirkan mobilnya di basement apartemen dia tinggal.
Dan dengan cepat Han melepas seatbeltnya "kau tinggal bersama Haechan doang?" tanya Han sambil menutup pintu mobil.
"Uumm" jawab singkat Hyunjin sambil mengangguk.
"Kau gak apa-apain Haechan kan?"
Langkah Hyunjin terhenti karena mereka sampai di depan lift dan menunggu pintu lift terbuka.
"Kalau aku apa-apain kenapa?" tanya balik Hyunjin.
Pertanyaan Hyunjin membuat Han berpikir karena dia juga tak tau memangnya kenapa? kan bukan urusan dia.
"Entah" ucap Han sambil menggeleng lucu.
Dan secara bersamaan pintu lift terbuka membuat Hyunjin segera melangkah masuk setelah mengacak lembut poni Han.
- - -ooOoo- - -
"Jeno?!"
Terkejut Renjun melihat Jeno dengan ke adaan berantakan dan tangan yang berdarah memencet bel rumahnya.
"Apa yang terjadi?" tanya Renjun sambil meraih lengan Jeno untuk di bopongnya masuk kedalam apartement.
Bukannya menjawab, Jeno justru menangis sambil memeluk Renjun yang semakin bingung apa yang terjadi pada Jeno.
"Jeno~aaa... coba cerita apa yang terjadi?" ucap Renjun sambil mengusap punggung Jeno.
"Haechan hiks... Haechan tak ingin menemuiku" ucap Jeno di sela isaknya.
Renjun, paham apa yang di rasakan Jeno sekarang sehingga dia membalas pelukan Jeno berharap Jeno bisa lebih tenang.
"Jangan di pikirkan Jeno~aaa... kau layak mendapatkan yang lebih baik jika Haechan sudah tak menginginkanmu lagi" ucap Renjun membuat Jeno melepas pelukannya dan menatap Renjun.
"Apa maksudmu Renjun~aaa?"
Renjun, menunduk sesaat sambil menghela nafas sebelum kembali menatap Jeno.
"Apa kau akan tetap berjuang sendirian?, kau mencintainya sejak kita masuk sekolah sedang sekarang kita hampir lulus, bahkan kau sudah menikah dengannya, tapi apa? dia tak perduli denganmu dan malah memilih lelaki lain yang tak lain sahabatmu sendiri" ucap Renjun panjang lebar membuat Jeno mulai termakan omongan Renjun yang sebenarnya tak seperti itu.
Semua salah Jeno yang dulu tan berani mengungkapkan perasannya pada Haechan dan setelah mendapatkan Haechan, Jeno malah melukainya.
"Apa yang kau katakan itu benar?" tanya Jeno dan Renjun pun mengangguk sebagai jawaban.
"Kau sempurna Jeno~aaa, kau bisa mendapatkan lebih dari darinya" ucap Renjun sambil mengusap lembut rahang tegas Jeno.
"Tapi Njun dia sedang mengan-"
Ucapan Jeno terhenti saat Renjun meletakkan satu jarinya pada bibir Jeno.
"Kau yakin itu anakmu? bahkan dia bermalam dengan lelaki lain sekarang"
Lagi-lagi Jeno termakan omongan Renjun dan mulai menaruh rasa kecewa pada Haechan yang sebenarnya tak pernah melakukan apa yang ada di pikiran Renjun maupun Jeno sekarang ini.
"Kau benar Renjun~aaa" ucap Jeno membuat Renjun tersenyum dan meraih tangan Jeno yang terluka.
"Sekarang katakan kenapa dengan tanganmu?"
Jeno, melihat ke arah tangannya dan kembali menatap ke arah Renjun "aku memecahkan kaca di apartement saat tak menemukan Haechan di sana dan mengingat perkataan Hyunjin" ucap Jeno.
Renjun, yang mendengar itu menghela nafasnya "huff, dan mulai sekarang jangan lakukan ini lagi, apa lagi untuk orang yang tak memperdulikanmu" ucap Renjun dan di angguki oleh Jeno.
"Sini aku obati, tapi harus cuci tangan dulu biar gak ada kuman"
Dan lagi-lagi Jeno hanya nurut dendan apa yang di katakan Renjun.
- - -ooOoo- - -
Dan di apartemen Hyunjin, kini terlihat sepi meski ada tiga orang di dalamnya karena mereka bertiga saling diam dan saling menatap.
"Kapan kalian jadian?" tanya Haechan tiba-tiba memecahkan keheningan dan berhasil membuat Han mau pun Hyunjin terperangah terkejut.
"Chanie~aaa... a-aku bisa jelaskan ini" ucap Han.
"Aku tanya kapan kalian jadian?"
"Chan~aaa... itu salah paham" ucap Hyunjin.
"Yak! aku tanya kapan kalian jadian?!" teriak Haechan dengan volume penuh membuat Hyunjin dan Han menutup telinga mereka masing-masing.
Flashback oN.
Hyunjin, mengacak lembut poni Han sebelum masuk kedalam lift membuat Han yang belum pernah merasakan di sayang pacar karena dia jomblo dari orok menjadi tersipu dengan perlakuan Hyunjin.
"Woe Han kau mau masuk apa cuma akan berdiri di situ?" tanya Hyunjin yang melihat Han tetap berdiri di depan lift dengan tatapan kosong.
"Han!" panggil Hyunjin sambil melambaikan tangannya di depan Han.
"Woe! kesurupan kau?" ucap Hyunjin yang masih mencoba menyadarkan Han, namun usahanya gagal sehingga mau tak mau Hyunjin menarik Han masuk kedalam lift membuat keduanya terjatuh bertumpuk.
Han, jalan keluar lift dengan wajah memerah karena malu dengan apa yang terjadi di dalam lift beberapa menit lalu.
"Yak! Han jangan ngambek dong, aku kan tak sengaja" ucap Hyunjin mengejar Han yang sudah jalan duluan.
"Bodoh!" jawab Han singkat.
Hyunjin, menarik nafasnya dalam-dalam dan berjalan lebih cepat sampai dia berada di depan Han dan tanpa sepatah kata Hyunjin mengangkat tubuh Han, "kau salah jalan, apartemenku di sebelah sana" ucap Hyunjin berjalan lawan arah dengan Han di bahunya seperti karung beras.
Setelah sampai Hyunjin segera memencet bel apartement nya agar Haechan yang ada di dalam membukakan pintu, tapi karena Han terus meronta di dalam gendongan Hyunjin membuat Hyunjin menurunkan lelaki tupai itu yang mana membuat posisi mereka malah berpelukan dan saat itu juga pintu terbuka.Flashback Off.
"Jadi?"
Karena terus di desak Haechan, akhirnya Hyunjin menjawab juga meski jawaban itu bohong karena Hyunjin dan Han tak pernah ada hubungan selain sebatas teman.
- - -ooOoo- - -
Ada yg mau Han dan Hyunjin jadian gak....???
KAMU SEDANG MEMBACA
"OUR SECRETS" {Nohyuck} END
Fanfiction"LEE JENO BALIKIN SEMPAKKU!!!!" "LEE HAECHAN KAU SEMBUNYIKAN DI MANA PONSELKU?!" Bagaimana kehidupan Jeno dan Haechan setelah menikah di usia mereka yang masih sangat muda. : : : : : : : Cast : 📌Lee Jeno. 📌Lee Haechan. 📌BxB. Cast lain akan mun...